Mengantisipasi Akan Datangnya Masa Dimana Riba Menjadi Hal Umum

Huda Nuri

Mengantisipasi Akan Datangnya Masa Dimana Riba Menjadi Hal Umum
Mengantisipasi Akan Datangnya Masa Dimana Riba Menjadi Hal Umum

Akan datang suatu masa dimana riba?

Kenapa Ribet

Riba adalah transaksi pinjaman dengan bunga atau keuntungan. Dalam Islam, riba dianggap sebagai dosa besar karena dilarang secara tegas dalam Al-Quran. Transaksi riba bercorak penindasan karena memperkaya pihak yang punya modal dengan merugikan pihak miskin atau pebisnis kecil.

Pernahkah Anda mendengar nasehat tentang tidak berutang atau berhutang lebih rendah dari nilai barang yang diperoleh? Nampaknya nasehat tersebut selaras dengan larangan konsumsi riba dalam Islam.

Abu Hurairah, salah satu sahabat Rasulullah menyampaikan sabda Nabi Muhammad SAW mengenai masa depan manusia. Berdasarkan hadis tersebut, manusia pada masa itu akan terjerumus pada riba. Mungkinkah itu benar terjadi?

Mengapa Riba Banyak Dilakukan

Mengutip laman resmi Bank Indonesia, pinjaman dengan bunga dan keuntungan dianggap oleh beberapa orang sebagai solusi pembiayaan. Terutama jika penghasilan bulanan tidak cuku untuk membiayai kebutuhan. Dalam situasi ini, pinjaman diperlukan sebagai upaya memuluskan kehidupan.

Di sisi lain, banyak pinjaman dengan bunga yang ditawarkan bank dan lembaga keuangan. Ada baiknya mempelajari kondisi bank sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman. Apakah bank terkemuka atau kurang terpercaya? Berapakah suku bunga yang ditawarkan dan apakah itu masuk akal?

Paedah Berlebihan Bila Melakukan Riba

Terkait dengan transaksi riba, Islam melarang memakan uang haram dan memperbolehkan pedagang tertentu untuk membeli barang yang talian lakukan, kemudian menjualnya kembali dengan harga 20 persen lebih mahal dari harga aslinya. Hal ini tentu kurang diterima oleh orang kebanyakan yang tidak memahami tentang riba.

BACA JUGA:   Apakah Murabahah termasuk Riba? Pandangan dalam Fiqh Muamalah.

Sebenarnya, praktik riba tidak sebatas itu saja. Riba juga dikaitkan dengan keuntungan berlebih setelah melakukan transaksi bisnis atau perdagangan.

Hutang (Jara’im) yang Akan Terjadi

Guna mengetahui ketidakadilan praktik riba, hadis di atas menjadi acuan bagi muslim untuk memperhatikan perbuatan mereka. Ada kemungkinan seseorang pada akhirnya terjerumus pada riba meskipun tidak menyadari tindakan tersebut. Bahkan riba bisa terjadi tanpa kewajaran. Sehingga diperlukan ilmu dan kesadaran atas larangan riba.

Akibat dari riba, dilaporkan Bank Indonesia, terjadilah hutang (jaraim) yang akan meningkatkan jumlah pelanggaran dalam ruang publik. Praktik riba akan memberikan tekanan terhadap kehidupan finansial keluarga dan individu.

Menghindari Riba dalam Transaksi Keuangan

Masih ada alternatif lain yang dapat dilakukan sebagai usaha menghindari riba. Berikut beberapa tips yang bisa diikuti, yaitu:

  • 1. Mencari alternatif pembiayaan yang tidak melibatkan riba. Salah satu contohnya adalah dengan bekerja sama dengan lembaga keuangan secara amanah.
  • 2. Melakukan perencanaan keuangan. Sebelum memutuskan untuk mengambil pinjaman, pikirkan kembali kebutuhan yang sebenarnya.
  • 3. Menghindari pola hidup konsumtif. Usahakan hidup dalam batas-batas yang memadai.
  • 4. Menghindari membeli barang dengan harga yang lebih tinggi dari nilai wajar.
  • 5. Menghindari hutang sebisa mungkin.
  • Ketika melanggar aturan Allah SWT tentang riba, dikhawatirkan tidak mendapatkan dukungan. Semoga kita terhindar dari praktik riba, dan senantiasa berusaha dalam menjalankan kegiatan bisnis yang halal dan beretika.

    Also Read

    Bagikan:

    Tags