Al Quran adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril selama periode 23 tahun. Rasulullah menerima wahyu tersebut secara bertahap, dan inilah yang disebut dengan Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur. Mengapa wahyu tersebut diturunkan dalam waktu yang begitu panjang dan apa hikmah di baliknya? Mari kita pelajari lebih lanjut.
Menyesuaikan dengan Perkembangan Masyarakat Saat itu
Ketika Al Quran pertama kali diturunkan pada tahun 610 Masehi, situasi masyarakat Arab sangatlah berbeda dibandingkan dengan saat itu. Masyarakat pada saat itu kebanyakan berpikir bahwa manusia telah mencapai kebenaran mutlak dalam pengetahuan dan pergaulan. Al Quran diturunkan untuk membebaskan manusia dari konsep-konsep tertentu, menjernihkan pemikiran, mengajarkan kebenaran, moralitas, dan membawa manusia ke jalan yang benar yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Selama periode 23 tahun, Al Quran terus memperkenalkan konsep-konsep baru dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan di dunia ini. Al-Quran memberikan pemahaman mendalam tentang kebenaran dan moralitas, dan menunjukkan cara hidup yang benar. Inilah salah satu hikmah Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur; untuk menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat saat itu.
Mengajarkan Kesabaran dan Konsistensi
Dalam proses pengiriman wahyu, Nabi Muhammad SAW memerankan sebuah contoh kesabaran dan konsistensi. Kebanyakan manusia, pada umumnya, sulit berkonsentrasi pada suatu proyek atau tugas dalam waktu yang panjang. Namun, Nabi Muhammad SAW, seorang manusia yang biasa-biasa saja, mampu menerima wahyu tersebut secara berangsur-angsur selama lebih dari 20 tahun. Hal ini membuktikan betapa pentingnya kesabaran dan konsistensi untuk mencapai tujuan.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu bersabar ketika menghadapi masalah dan tantangan. Tanpa kesabaran, kita akan mengalami kegagalan dan kekecewaan. Oleh karena itu, salah satu hikmah Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah untuk mengajarkan kesabaran dan konsistensi kepada umat manusia.
Menjaga Kesinambungan dan Keutuhan Al Quran
Al Quran telah diturunkan secara berangsur-angsur untuk memastikan bahwa kesinambungan dan keutuhan kitab tersebut terjaga sepanjang masa. Jika Al Quran telah diturunkan dalam satu kali penuh, kemungkinan besar akan sulit bagi manusia untuk menghafal seluruh kitab tersebut. Namun, dengan diturunkannya wahyu secara bertahap selama periode 23 tahun, para pengikut Islam dapat dengan mudah membaca, menghafal, dan memahami isi dari Al Quran.
Selain itu, dengan diturunkannya Al Quran secara bertahap, para pengikut Islam dapat mengamalkan ayat-ayat tersebut sebelum ayat-ayat lainnya diturunkan. Dengan kata lain, mereka dapat menerapkan pelajaran dari Al Quran dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, hikmah Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah untuk menjaga kesinambungan dan keutuhan kitab tersebut.
Kesimpulan
Secara singkat, Al Quran diturunkan secara berangsur-angsur untuk menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat saat itu, mengajarkan kesabaran dan konsistensi, serta menjaga kesinambungan dan keutuhan kitab tersebut. Ada banyak hikmah lainnya yang dapat diambil dari proses pengiriman wahyu Al Quran secara bertahap ini. Oleh karena itu, kita harus membaca, mempelajari, dan mengamalkan isi dari Al Quran, sebagai petunjuk dan panduan hidup kita. Mari kita menerapkan pelajaran dari Al Quran dalam kehidupan kita, agar kita dapat hidup dengan penuh kebenaran dan moralitas, di jalan yang telah ditentukan oleh Allah SWT.