Mengupas Kontroversi Arisan Online: Apakah Termasuk Riba?

Huda Nuri

Mengupas Kontroversi Arisan Online: Apakah Termasuk Riba?
Mengupas Kontroversi Arisan Online: Apakah Termasuk Riba?

Apakah Arisan Online Itu Termasuk Riba?

Apakah sistem arisan online termasuk riba? Pertanyaan ini sering kali muncul di kalangan masyarakat, terutama yang ingin mencoba arisan online untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita terlebih dahulu memahami apa itu sistem arisan online.

Pada dasarnya, arisan online adalah sistem pengumpulan uang secara bergilir di mana setiap anggota kelompok akan mendapatkan giliran untuk menerima jumlah uang tertentu. Dalam arisan online, setiap anggota harus membayar sejumlah uang yang telah ditentukan secara berkala. Setiap anggota kelompok akan mendapatkan jumlah uang yang sama dengan anggota lainnya secara bergilir hingga semua anggota mendapatkan giliran untuk menerima uang tersebut.

Namun, suatu saat muncul penelitian yang mengatakan bahwa sistem arisan online dapat dianggap sebagai riba. Sebenarnya, apakah itu benar? Mari kita lihat penelitian yang ditemukan bahwa sistem arisan online dapat dianggap sebagai riba.

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh ahli fiqih Syeikh Yusuf al-Qaradhawy, sistem arisan online secara menurun dapat disamakan dengan akad hutang piutang (qardh) yang berbunga (tambahan), sehingga dipandang sebagai riba yang dilarang oleh hukum Islam. Menurutnya, sistem arisan online termasuk dalam kategori riba karena pada dasarnya setiap anggota yang telah mendapatkan bagian uang tersebut telah memberikan hutang kepada kelompok arisan tersebut, dan kelompok arisan akan membebankan bunga atau tambahan kepada setiap anggotanya.

Namun, tidak semua ulama sepakat terhadap pandangan ini. Beberapa ulama dan praktisi keuangan berpendapat bahwa arisan online tidak termasuk dalam kategori riba karena tidak melibatkan bunga atau tambahan dalam pengumpulan uang. Mereka berpendapat bahwa arisan online hanya merupakan alat untuk mengumpulkan uang secara bersama-sama untuk saling membantu dalam mencapai tujuan keuangan masing-masing.

BACA JUGA:   Dampak Buruk Riba di Dunia dan Akhirat: Do'a Tak Terkabul dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Setelah Mati

Meskipun demikian, jika Anda khawatir akan pendapat tersebut, maka ada beberapa alternatif yang bisa Anda lakukan. Salah satunya adalah dengan menghindari sistem arisan online dan mencari alternatif lain yang lebih sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah. Misalnya saja, Anda dapat mencari jenis investasi yang aman dan halal, atau melalui pengumpulan dana sukarela dengan kepercayaan yang kuat.

Untuk membantu meyakinkan Anda tentang hal tersebut, kami akan memberikan beberapa panduan tentang cara memilih investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah. Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan saat memilih jenis investasi:

1. Pastikan Investasi Sesuai Dengan Prinsip-Prinsip Syariah

Pastikan jenis investasi yang Anda pilih sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti tidak melibatkan riba atau bunga, tidak berhubungan dengan perjudian atau bisnis yang dilarang, dan tidak terlibat dalam kegiatan ilegal atau merugikan masyarakat.

2. Pastikan Investasi Legal

Pastikan jenis investasi yang Anda pilih memiliki dokumen atau izin resmi yang sah dari badan yang berwenang. Jangan mudah terjebak dengan penawaran investasi yang tidak memiliki izin atau dokumen resmi yang sah.

3. Perhatikan Track Record dan Kinerja Investasi

Pastikan jenis investasi yang Anda pilih telah memiliki track record atau jejak rekam yang baik, serta kinerja yang stabil dan konsisten. Jangan mudah terjebak dengan janji-janji yang terlalu muluk-muluk yang justru mengorbankan risiko yang lebih besar.

4. Pertimbangkan Risiko Investasi

Pastikan jenis investasi yang Anda pilih memiliki tingkat risiko yang sesuai dengan profil risiko yang Anda miliki. Selalu perhatikan prospek masa depan dan pertimbangkan risiko investasi sebelum memutuskan untuk melakukan investasi.

Dari beberapa panduan tersebut, Anda dapat mempertimbangkan beberapa jenis investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah. Beberapa jenis investasi yang populer di Indonesia dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah antara lain seperti investasi properti, investasi emas, serta investasi saham atau reksadana syariah.

BACA JUGA:   Mengenal Penyebab Riba: Nafsu Dunia, Sifat Serakah, dan Kurangnya Rasa Syukur

Dalam kesimpulannya, meskipun masih ada perdebatan mengenai status hukum arisan online, Kami menyarankan agar Anda tetap memilih jenis investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah dan memiliki potensi untung yang baik serta risiko yang minim. Anda juga dapat mengkombinasikan beberapa jenis investasi agar lebih diversifikasi dan tidak mengalami kehilangan aset yang sangat besar.

Also Read

Bagikan:

Tags