Bunga dari Menabung: Antara Keuntungan dan Keabsahan Riba

Huda Nuri

Bunga dari Menabung: Antara Keuntungan dan Keabsahan Riba
Bunga dari Menabung: Antara Keuntungan dan Keabsahan Riba

Bunga dari Menabung, Apakah Termasuk Riba?

Setiap orang pasti memiliki kebutuhan finansial yang berbeda-beda. Ada yang membutuhkan uang untuk membeli barang, membayar tagihan, atau menabung untuk kebutuhan masa depan. Namun, ketika seseorang menabung, akan muncul pertanyaan, apakah bunga yang diperoleh dari menabung termasuk riba?

Menabung memang menjadi salah satu cara untuk mempersiapkan masa depan finansial seseorang. Namun, dalam Islam, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi ketika menabung. Salah satu aturan tersebut adalah terkait dengan riba.

Bunga sebagai tambahan atas pokok harta yang diperoleh tanpa melalui persekutuan atas perkongsian, mudharakah, atau bentuk-bentuk persekutuan dagang lainnya, adalah riba yang diharamkan. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 275-276 yang artinya “(yang) disertai dengan kesepakatan dari (para pemberi dan peminjam) maka (bun-ga) itulah yang diharamkan dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Allah memberikan keber-katan pada jual beli dan menghalangi riba. “

Dalam konteks ini, bunga yang dihasilkan dari menabung biasanya berasal dari bank sebagai pemberi pinjaman. Bunga ini diberikan sebagai imbal hasil atas penggunaan uang yang dipinjamkan oleh bank. Lalu, apakah bunga yang diberikan oleh bank merupakan riba? Menurut pandangan mayoritas ulama, bunga bank, pada dasarnya, hukumnya haram, walaupun bukan termasuk riba yang dihalalkan dalam Al-Quran, namun disamakan hukumnya dengan riba. Artinya, bunga bank termasuk bunga yang dilarang dalam Islam.

Namun, beberapa ulama juga berpendapat bahwa bunga yang diperoleh dari menabung sebenarnya hanya dianggap riba apabila terjadi penambahan bunga secara tidak wajar dan bersifat merugikan pihak lain.

#### Bahasa yang Digunakan Dalam Perjanjian Tabungan

Bunga dari menabung pada umumnya diatur melalui sebuah perjanjian yang dibuat antara nasabah dan pihak bank. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bahasa yang digunakan dalam perjanjian tabungan tersebut.

BACA JUGA:   MUI Kabupaten Cianjur Ungkap Bahwa Hutang Riba Harus Dibayar - Ini Jawaban Tepat untuk Debat Kontroversial

Bila Anda memperhatikan isi perjanjian tabungan pada bank, biasanya terdapat kata-kata seperti “bunga”, “marginal deposit”, atau “suku bunga efektif”. Bahasa yang digunakan pada perjanjian tabungan memang terkadang membingungkan, tetapi dengan memahami arti dari masing-masing kata, maka akan lebih mudah untuk memahami kewajiban nasabah selaku pihak yang menabung.

Bunga tabungan pada dasarnya merupakan bunga yang dihitung dari jumlah dana yang disimpan di bank. Sementara itu, marginal deposit adalah suku bunga yang dihitung berdasarkan jumlah dana yang sudah disimpan di bank dalam kurun waktu tertentu.

Sedangkan suku bunga efektif adalah cara bank menghitung bunga dan biaya administrasi lainnya yang dikenakan kepada nasabah. Suku bunga ini biasanya mencakup bunga pokok dan biaya administrasi atau fee lainnya.

#### Alternatif untuk Menabung Tanpa Riba

Bagi Anda yang ingin menabung namun khawatir dengan masalah riba, Anda tidak perlu khawatir. Islam juga mendorong umatnya untuk menabung demi mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan menabung dalam bentuk tabungan emas. Di Indonesia, terdapat beberapa bank syariah yang menyediakan tabungan emas. Selain itu, Anda juga bisa mempertimbangkan investasi dalam surat-surat berharga syariah atau saham syariah.

Ketika bertanya-tanya apakah bunga dari menabung termasuk riba, sebenarnya jawabannya tergantung pada pandangan masing-masing ulama. Namun, sebaiknya semua nasabah bank berusaha untuk menghindari hal-hal yang diragukan dalam praktek menabung, termasuk dengan mempelajari lebih dalam mengenai peraturan dan hukum dalam Islam terkait menabung. Dengan begitu, kegiatan menabung yang dilakukan dapat terhindar dari riba dan sesuai dengan ajaran Islam yang benar.

Tidak dapat dipungkiri bahwa menabung merupakan salah satu hal yang penting dalam mengatur keuangan. Namun, sebagai muslim, kita juga harus memperhatikan aspek-aspek yag terkait dengan agama. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menabung, alangkah baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu dan memilih alternatif yang sesuai dengan nilai-nilai islam.

Also Read

Bagikan:

Tags