Mengapa Allah SWT begitu tegas dan keras terhadap perilaku praktik riba?
Pendahuluan
Praktik riba atau bunga bank sering kali dianggap sebagai sebuah solusi kredit yang mudah. Namun, sebenarnya riba adalah sebuah praktik yang dilarang dalam Islam. Mengapa? Ada banyak alasan mengapa Allah SWT sangat tegas dan keras terhadap perilaku praktik riba. Pada artikel ini, kami akan membahas beberapa alasan mengapa riba diharamkan oleh Allah SWT.
Riba Melegalkan Perampasan Kekayaan
Riba diharamkan oleh Allah SWT karena sadar atau tidak telah melegalkan praktik perampasan kekayaan terhadap mereka yang berhutang. Bunga bank dan riba lainnya menyebabkan orang yang berhutang semakin terjebak dalam utang, sementara pihak yang meminjamkan uang semakin kaya. Nilai bunga yang terus bertambah-tambah tentu saja membuat orang semakin sulit untuk melunasi hutang mereka. Dalam jangka panjang, riba akan membuat orang semakin terjebak dalam masalah keuangan dan tidak dapat bergerak maju.
Riba Menggerogoti Harta yang Sudah Miskin
Secara pelan tapi pasti, riba menggerogoti harta mereka yang sudah miskin, yang seharusnya dibantu, namun justru ditindas. Praktik riba sering kali membuat mereka yang sudah kekurangan uang semakin sulit untuk bertahan hidup. Banyak orang yang terjebak dalam riba dan sangat sulit untuk keluar dari lingkaran setan ini. Mereka terus menerus terpaksa membayar bunga dan tidak bisa sama sekali meningkatkan posisi mereka dalam sosial ekonomi.
Riba Berdampak pada Kehidupan Sosial
Riba juga memiliki dampak yang cukup besar pada kehidupan sosial seseorang. Dalam sebuah masyarakat Islam yang ideal, setiap orang diharapkan membantu orang lain dalam kehidupan mereka. Namun, praktik riba membuat orang yang berhutang menjadi terpuruk dan sulit untuk bertahan hidup. Akibatnya, mereka tidak lagi bisa membantu orang lain ataupun memberikan sumbangan bagi masyarakat. Kondisi ini nantinya akan berdampak pada keseluruhan komunitas.
Riba Membentuk Orang Menjadi Malas
Dan keempat, riba membentuk orang menjadi malas. Banyak orang yang berhutang menjadi tergantung pada riba karena mereka tidak bisa melunasi hutang mereka tanpa bunga. Praktik ini membuat mereka kehilangan semangat untuk bekerja keras dan mencari cara untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka. Sebaliknya, mereka malah terus mengandalkan riba sebagai solusi mudah.
Kesimpulan
Tidak dapat dipungkiri bahwa riba merupakan sebuah praktik yang sangat buruk dan merusak. Ada banyak alasan mengapa riba diharamkan oleh Allah SWT, dan kami telah membahas beberapa alasan di atas. Jangan hanya melihat praktik riba dari sisi keuntungan jangka pendek, namun juga harus dipikirkan dampak jangka panjang dari praktik ini terhadap masyarakat dan keseluruhan komunitas. Oleh karena itu, mari kita hindari praktik riba dan berupaya untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam yang benar.