Pacaran Online: Mitos atau Fakta? Mengapa Pacaran Virtual Bukan Termasuk Zina?

Huda Nuri

Pacaran Online: Mitos atau Fakta? Mengapa Pacaran Virtual Bukan Termasuk Zina?
Pacaran Online: Mitos atau Fakta? Mengapa Pacaran Virtual Bukan Termasuk Zina?

Apakah pacaran Online itu zina?

Pacaran online atau virtual sudah menjadi hal yang umum di era modern seperti sekarang ini. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak individu yang memilih untuk menjalin hubungan percintaan secara online karena berbagai alasan seperti jarak, kesibukan, dan lain-lain. Namun, seringkali muncul pertanyaan di kalangan masyarakat yang beragama mengenai apakah pacaran online bisa dianggap sebagai zina karena melibatkan interaksi perempuan dan laki-laki yang bukan mahram.

Pacaran Online Bukan Zina

Secara umum, apapun jenis pacarannya, baik itu berupa pacaran real life, LDR maupun virtual, seluruhnya bukan merupakan bagian dari zina. Hal ini disebabkan karena hubungan percintaan yang sehat, baik di dunia nyata maupun virtual, merupakan bentuk interaksi yang diizinkan oleh agama Islam selama tidak melanggar syariat yang berlaku.

Syarat Pacaran Online yang Halal

Meskipun pacaran online bukan bagian dari zina, bukan berarti semua bentuk interaksi online dapat dianggap halal. Sebagaimana kita ketahui, Islam memiliki aturan-aturan khusus mengenai interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram. Oleh karena itu, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi dalam menjalankan hubungan percintaan secara online agar tetap halal.

Berkomunikasi dengan Batasan

Salah satu syarat penting dalam menjalin hubungan percintaan secara online adalah dengan berkomunikasi dengan batasan. Dalam hal ini, komunikasi yang dilakukan sebaiknya hanya seputar hal-hal yang bersifat biasa, seperti bertukar kabar atau memperkenalkan diri. Selain itu, komunikasi yang dilakukan harus tetap sopan dan tidak berlebihan.

Tidak Melakukan Tindakan yang Terlarang

Selain berkomunikasi dengan batasan, ada beberapa tindakan lain yang harus dihindari dalam menjalin hubungan percintaan secara online. Beberapa tindakan tersebut antara lain adalah:

BACA JUGA:   Dampak Melakukan Zina: Menghilangkan Kehormatan dan Mengarahkan Pelaku pada Kemiskinan
  • Mengirimkan gambar atau video yang bersifat pornografi
  • Melakukan tindakan yang merugikan pasangan secara psikologis
  • Melakukan pertemuan di luar wadah dakwah dan pendidikan yang resmi
  • Dalam hal ini, tindakan-tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran terhadap aturan-aturan agama yang berlaku. Oleh karena itu, dihimbau untuk menghindari tindakan-tindakan tersebut agar tetap terjaga kualitas hubungan percintaan yang sehat dan halal.

    Jangan Menjaga Harapan Berlebihan

    Hubungan percintaan secara online seringkali membuat seseorang merasa lebih dekat dengan pasangannya, meskipun kenyataannya tidak bertemu secara langsung. Maka dari itu, penting untuk tidak menjadikan hubungan persahabatan atau pacaran secara online sebagai harapan berlebihan yang tidak realistis. Seringkali, di dalam hubungan percintaan yang sehat, kedua belah pihak membutuhkan waktu dan kesabaran untuk membangun hubungan yang lebih serius dan suratan.

    Kesimpulan

    Pacaran online bukan termasuk dalam kategori tindakan zina. Namun, sebagai seorang muslim, sebaiknya tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dalam menjalankan hubungan percintaan secara online agar tetap halal dan tidak melanggar aturan agama. Secara umum, menjalin hubungan percintaan online dapat menjadi cara yang efektif untuk menjalin hubungan dengan orang yang jauh atau sibuk, asalkan tetap dijalankan secara sehat dan tidak melanggar aturan-aturan agama Islam.

    Also Read

    Bagikan:

    Tags