Menggali Lebih Dalam: Sejarah, Budaya, dan Ragam Cita Rasa Riba Fish and Chips

Dina Yonada

Menggali Lebih Dalam: Sejarah, Budaya, dan Ragam Cita Rasa Riba Fish and Chips
Menggali Lebih Dalam: Sejarah, Budaya, dan Ragam Cita Rasa Riba Fish and Chips

Riba fish and chips, meski namanya mungkin terdengar asing bagi sebagian besar, merupakan fenomena kuliner yang menarik untuk ditelusuri. Tidak ada satu "riba fish and chips" yang tunggal dan terdefinisi dengan jelas seperti halnya merek terkenal seperti McDonald’s. Sebutan ini lebih merujuk pada keseluruhan pengalaman menikmati fish and chips di daerah atau komunitas tertentu, khususnya yang terhubung dengan budaya, sejarah, dan bahan-bahan lokal yang digunakan. Artikel ini akan mencoba menggali lebih dalam mengenai berbagai aspek yang terkait dengan istilah ini, dengan pemahaman bahwa "riba" di sini kemungkinan merujuk pada aspek unik dan lokalitasnya.

Sejarah Fish and Chips: Sebuah Perjalanan Kuliner

Sejarah fish and chips tak lepas dari sejarah Inggris. Meskipun sulit untuk menetapkan tanggal pasti kemunculannya, sudah ada bukti yang menunjukkan keberadaan penjual ikan goreng keliling sejak abad ke-19. Awalnya, ikan yang digunakan adalah haddock dan cod, jenis ikan yang melimpah dan relatif murah. Penggunaan kentang goreng sebagai pendamping pun berkembang seiring waktu, mungkin bermula dari imigran Yahudi yang berjualan ikan goreng dan kentang goreng secara terpisah. Namun, seiring waktu, kedua hidangan tersebut disajikan bersama-sama, membentuk kombinasi yang dikenal sebagai fish and chips.

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, fish and chips menjadi makanan populer di kalangan kelas pekerja di Inggris. Kios-kios fish and chips mulai bermunculan di berbagai kota dan desa. Hal ini juga dipengaruhi oleh teknologi baru, seperti munculnya kereta api yang memudahkan distribusi ikan ke berbagai wilayah. Pembuatan fish and chips pun menjadi lebih efisien dengan adanya inovasi di bidang penggorengan.

BACA JUGA:   Riba Itu Seperti Apa? Mengungkap Istilah Lain dari Riba dalam KBBI yang Perlu Diketahui

Faktor Lokalitas dalam "Riba Fish and Chips": Bahan dan Rasa

Jika "riba" menunjuk pada lokalitas tertentu, maka fokus utama adalah pada bahan-bahan dan metode pembuatan fish and chips yang unik. Jenis ikan yang digunakan dapat bervariasi tergantung wilayah. Di pesisir pantai, mungkin akan lebih banyak menggunakan ikan segar yang baru ditangkap. Beberapa tempat mungkin menggunakan ikan lokal tertentu yang menjadi ciri khas daerah tersebut, memberikan rasa dan tekstur yang berbeda.

Begitu pula dengan kentang. Jenis kentang, cara pemotongan, dan metode penggorengan akan menghasilkan tekstur dan rasa yang berbeda. Beberapa tempat mungkin menggunakan kentang lokal yang memiliki rasa dan tekstur tertentu. Bahkan, penggunaan minyak goreng juga dapat mempengaruhi rasa akhir dari fish and chips. Minyak dengan kualitas yang berbeda akan memberikan rasa dan aroma yang berbeda pula.

Pengaruh Budaya dan Tradisi: Lebih dari Sekadar Makanan

Fish and chips bukan sekadar makanan, tetapi juga merupakan bagian dari budaya dan tradisi di banyak tempat. Di Inggris, misalnya, fish and chips sering dikaitkan dengan budaya kelas pekerja dan menjadi simbol budaya nasional. Pengalaman menikmati fish and chips di kios-kios tradisional menjadi bagian dari pengalaman wisata bagi banyak pengunjung. Begitu pula dengan "riba fish and chips," jika ada, kemungkinan memiliki cerita dan tradisi lokal yang unik. Mungkin ada upacara atau kebiasaan tertentu yang terkait dengan penyajian dan cara menikmati hidangan ini di komunitas tertentu.

Variasi dan Inovasi: Menjelajahi Cita Rasa Baru

Meskipun fish and chips memiliki bentuk dasar yang sederhana, namun banyak variasi dan inovasi yang telah dilakukan. Beberapa tempat menambahkan bumbu-bumbu khusus, saus, atau topping tertentu untuk menciptakan rasa yang unik. Penggunaan batter yang berbeda, baik dari segi bahan maupun metode pembuatannya, juga dapat menghasilkan tekstur dan rasa yang berbeda. Beberapa tempat bahkan bereksperimen dengan jenis ikan yang berbeda atau menambahkan bahan-bahan lain ke dalam kentang goreng, seperti rempah-rempah atau keju. "Riba fish and chips" mungkin juga memiliki variasi unik yang menjadi ciri khasnya.

BACA JUGA:   Menerima Gaji dari Bank: Apakah Termasuk Riba Menurut Syariat Islam?

Aspek Ekonomi dan Sosial: Dampak terhadap Komunitas

Industri fish and chips memiliki dampak ekonomi dan sosial yang signifikan di banyak tempat. Banyak bisnis kecil dan keluarga yang menggantungkan kehidupan mereka pada usaha fish and chips. Kios-kios fish and chips sering menjadi tempat berkumpulnya masyarakat lokal, menciptakan ikatan sosial dan komunitas. Jika "riba fish and chips" merujuk pada usaha lokal, maka kemungkinan memiliki peran penting dalam ekonomi dan kehidupan sosial komunitas tersebut. Hal ini dapat dilihat dari keberlangsungan usaha, jumlah lapangan kerja yang tercipta, dan kontribusinya terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar.

Mencari "Riba": Sebuah Pencarian Identitas Kuliner Lokal

Untuk lebih memahami apa yang dimaksud dengan "riba fish and chips," diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi wilayah atau komunitas yang menggunakan istilah tersebut. Identifikasi "riba" ini akan mengungkap bahan-bahan lokal yang digunakan, metode pembuatan yang unik, dan tradisi budaya yang terkait dengannya. Melalui penelitian tersebut, kita dapat mengungkap kekayaan kuliner lokal dan memahami bagaimana faktor geografis, budaya, dan sosial membentuk karakteristik khusus dari hidangan fish and chips di wilayah tersebut. Penelitian ini dapat melibatkan wawancara dengan penduduk setempat, mempelajari resep tradisional, dan mengamati praktik pembuatan fish and chips di daerah tersebut.

Also Read

Bagikan: