Maisir: Mengapa Judi Dilarang di Syariat Islam?

Huda Nuri

Maisir: Mengapa Judi Dilarang di Syariat Islam?
Maisir: Mengapa Judi Dilarang di Syariat Islam?

Kenapa judi disebut maisir?

Dalam Syariat Islam, judi dikenal dengan sebutan maisir. Namun, mengapa judi disebut maisir? Sebagian besar dari kita mungkin tidak mengetahui arti sebenarnya dari kata maisir dalam bahasa arab. Maisir dalam bahasa arab berarti mudah atau gampang, sedangkan dalam istilah hukum Islam, maisir bermakna untung tanpa usaha atau risiko. Maisir dalam kitab suci Al-Qur’an dan Hadis dikutip sebagai kegiatan yang dilakukan oleh bangsa jahiliah.

Definisi judi dalam Islam

Dalam ajaran Islam, judi dianggap sesuatu yang dilarang. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa judi termasuk perbuatan keji dan dosa besar (QS. Al-Maidah: 90). Islam mengajarkan umatnya untuk hidup dengan cara yang halal dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, judi adalah salah satu tindakan yang dianggap tidak baik dalam Islam dan menjurus ke dalam praktik yang haram.

Mengapa judi dilarang dalam Islam?

Ada banyak alasan mengapa judi dilarang dalam Islam. Pertama, judi dapat merusak moral dan etika seorang individu. Kedua, judi dapat merusak hubungan sosial dan keluarga. Orang yang kecanduan judi cenderung mengabaikan tanggung jawab keluarga dan masyarakatnya. Akibatnya, tidak jarang rumah tangga menjadi retak dan berantakan akibat kecanduan judi.

Selain itu, judi juga dapat merusak kesehatan psikologis. Orang yang kecanduan judi cenderung mudah mengalami stres, depresi, dan kecemasan. Tak jarang, orang yang kecanduan judi berakhir bunuh diri karena tidak mampu menghadapi masalah keuangan atau kehancuran dalam hidup mereka.

BACA JUGA:   Terkait Judi: Bagaimana Kecanduan Berjudi Merugikan Tidak Hanya Diri Sendiri Tapi Juga Orang Lain?

Kaitan maisir dengan judi

Maisir adalah sebuah konsep dalam Islam yang mengajarkan bahwa keuntungan harus diperoleh melalui perjuangan yang halal dan tidak mudah. Dalam konteks bisnis atau ekonomi, maisir juga sama dengan praktik spekulasi atau keuntungan yang didapat tanpa usaha dan risiko nyata.

Hal ini menjelaskan mengapa judi disebut maisir dalam Islam. Kedua hal ini memiliki kesamaan dalam makna bahwa keduanya menghasilkan keuntungan tanpa usaha atau risiko. Kedua hal ini juga bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan umatnya untuk bekerja keras dan jujur ​​dalam menghasilkan pendapatan.

Dampak judi dalam kehidupan sehari-hari

Dampak negatif judi di kehidupan sehari-hari adalah besar dan tidak dapat diabaikan. Terutama di era modern seperti sekarang ini, kita sering melihat di sekitar kita bagaimana orang menjadikan judi sebagai pilihan untuk menyelesaikan masalah keuangan mereka, atau bahkan sekadar untuk mencari hiburan. Padahal, semua orang pasti tahu bahwa judi sama sekali tidak membawa manfaat apa pun.

Beberapa efek merugikan dari judi adalah menghabiskan uang tabungan, merusak kesehatan mental, hingga mengganggu stabilitas keluarga. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi dan menjauhkan diri dari praktik ini.

Akhir Kata

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa judi sangat dilarang dalam Islam karena merusak moral, etika, sosial, dan kesehatan psikologis seseorang. Maisir dan judi serupa dalam makna bahwa keduanya menghasilkan keuntungan tanpa usaha dan risiko yang nyata. Namun, Islam mengajarkan umatnya agar mendapatkan keuntungan melalui usaha yang halal dan jujur. Kita harus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya judi dan mempromosikan praktik keuangan yang sehat dan bertanggung jawab.

Also Read

Bagikan:

Tags