Faktor-faktor yang Membuat Riba Diharamkan dalam Ajaran: Menilik Akar Masalah dan Dampak Seriusnya pada Masyarakat

Huda Nuri

Faktor-faktor yang Membuat Riba Diharamkan dalam Ajaran: Menilik Akar Masalah dan Dampak Seriusnya pada Masyarakat
Faktor-faktor yang Membuat Riba Diharamkan dalam Ajaran: Menilik Akar Masalah dan Dampak Seriusnya pada Masyarakat

Faktor faktor apa sajakah yang menyebabkan riba diharamkan dalam ajaran?

Riba adalah suatu tindakan yang diharamkan dalam Islam karena dapat menyebabkan dampak yang buruk bagi individu maupun masyarakat. Secara umum, riba dapat diartikan sebagai perbuatan mengambil keuntungan atas pinjaman uang tanpa memberikan manfaat yang sepadan. Dalam ajaran Islam, riba diharamkan dikarenakan beberapa faktor utama.

Pertama, Riba dapat merugikan konsumen

Riba dapat membuat orang yang meminjam uang merasa dirugikan. Hal tersebut dikarenakan, ketika seseorang meminjam uang dengan bunga yang tinggi, maka nilai pinjaman tersebut akan semakin bertambah seiring waktu berjalan. Hal ini dapat membuat kewajiban pembayaran semakin berat bagi konsumen yang bersangkutan. Bahkan, jika konsumen tidak mampu membayar utangnya, maka nasibnya akan akan semakin buruk. Ia akan terus menerus terjebak dalam utang yang sulit untuk dibayar, sehingga terancam mengalami kemiskinan yang mendalam.

Kedua, bergantung kepada riba dapat membuat orang malas bekerja

Riba dapat membuat seseorang malas bekerja karena ia merasa telah memiliki sumber keuntungan yang cukup. Dalam jangka panjang, dampak negatif tersebut bisa jadi akan mempengaruhi tingkat produktivitas masyarakat secara keseluruhan. Dalam ajaran Islam, orang dihimbau untuk bekerja keras dan berusaha sebisa mungkin untuk membangun perekonomian mereka sendiri. Dalam hal ini, riba dianggap sebagai penghambat motivasi positif dalam diri manusia.

Ketiga, riba akan menyebabkan terputusnya sikap belas kasih antara sesama manusia dalam membantu

Riba dapat membuat seseorang menjadi lebih mementingkan diri sendiri dan tidak memperdulikan kepentingan orang lain. Dalam konsep ajaran Islam, manusia dihimbau untuk saling membantu dan berbagi dengan sesama. Hal ini dianggap suatu tindakan yang mulia dan dianjurkan karena dapat memperbaiki kehidupan masyarakat secara keseluruhan. Namun, jika seseorang terlalu tergantung pada riba, maka ia mungkin tidak lagi memiliki sikap belas kasih yang tinggi terhadap sesama. Padahal, sikap belas kasih tersebut sangat penting untuk mempererat ikatan sosial dalam masyarakat.

BACA JUGA:   Jasa Bank dan Riba: Jelaskan Mengapa Bank Masih Bertahan dengan Sistem Bunga Meski dalam Islam Jelas-jelas Haram

Seperti yang kita ketahui, riba merupakan perbuatan yang diharamkan dalam ajaran Islam. Perbuatan ini diharamkan karena dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang secara negatif. Oleh karena itu, sebagai umat Muslim, kita diharuskan untuk menghindari perbuatan tersebut. Dalam hal ini, kita juga harus memahami secara mendalam dampak dan risiko yang dapat timbul apabila kita terus-menerus bergantung pada riba. Dalam ajaran Islam, dihimbau untuk hidup mandiri dan bekerja keras agar dapat memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri dan membantu sesama.

Jadi, sudah seharusnya bagi umat Muslim untuk lebih memahami kondisi yang lebih utama dari pada yang lainnya. Untuk itu, kita harus mengambil sikap yang bijak dalam hal keuangan kita sendiri dan menghindari perbuatan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai dampak buruk dari perbuatan riba bagi individu maupun masyarakat secara luas.

Also Read

Bagikan:

Tags