Cara Menghitung Zakat Penghasilan Tidak Tetap

Dina Yonada

Cara Menghitung Zakat Penghasilan Tidak Tetap
Cara Menghitung Zakat Penghasilan Tidak Tetap

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh umat muslim. Zakat sendiri merupakan kewajiban untuk memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada golongan yang membutuhkan. Salah satu jenis zakat yang harus dikeluarkan adalah zakat penghasilan. Bagi yang memiliki penghasilan tidak tetap, perhitungan zakat dapat sedikit berbeda dengan mereka yang memiliki penghasilan tetap. Berikut adalah cara menghitung zakat penghasilan tidak tetap.

1. Mengetahui Nisab Zakat Penghasilan

Nisab adalah batas minimum harta yang harus dimiliki oleh seseorang sebelum dikenakan zakat. Untuk zakat penghasilan, nisabnya dapat dihitung berdasarkan harga 85 gram emas atau 595 gram perak. Saat ini, harga emas dan perak dapat berubah-ubah, oleh karena itu penting untuk selalu memperbarui nilai nisab zakat penghasilan untuk mendapatkan hasil perhitungan yang akurat.

2. Menentukan Jumlah Penghasilan Bersih

Langkah selanjutnya adalah dengan menentukan jumlah penghasilan bersih yang diterima dalam satu tahun. Penghasilan bersih adalah total penghasilan setelah dikurangi dengan semua biaya hidup, cicilan, dan pengeluaran lainnya yang diperlukan dalam hidup sehari-hari.

3. Menghitung Persentase Zakat

Setelah mengetahui jumlah penghasilan bersih dan nilai nisab, selanjutnya adalah menghitung persentase zakat yang harus dikeluarkan. Untuk zakat penghasilan tidak tetap, biasanya besaran zakat yang dikeluarkan berkisar antara 2,5% hingga 20% tergantung pada besarnya penghasilan dan kondisi keuangan seseorang.

4. Menghitung Zakat Penghasilan

Langkah selanjutnya adalah mengalikan jumlah penghasilan bersih dengan persentase zakat yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, jika total penghasilan bersih dalam satu tahun sebesar Rp 50 juta dan persentase zakat yang dipilih adalah 5%, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp 50 juta x 5% = Rp 2,5 juta.

BACA JUGA:   2 Jenis Harta yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya

5. Membagikan Zakat Penghasilan

Setelah menghitung jumlah zakat yang harus dikeluarkan, langkah terakhir adalah membagikan zakat tersebut kepada golongan yang berhak menerima zakat. Golongan yang berhak menerima zakat antara lain fakir miskin, orang yang terlilit hutang, janda atau yatim piatu, dan sebagainya. Penting untuk memastikan zakat yang dikeluarkan sampai kepada golongan yang benar-benar membutuhkan.

6. Melakukan Perhitungan Ulang

Terakhir, perlu diingat bahwa perhitungan zakat penghasilan tidak tetap harus dilakukan setiap tahun. Karena penghasilan dapat berubah-ubah dari tahun ke tahun, maka perhitungan zakat juga perlu disesuaikan dengan kondisi keuangan terkini.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan seseorang dapat menghitung zakat penghasilan tidak tetap dengan tepat dan sesuai dengan ketentuan agama Islam. Selain itu, sebaiknya juga berkonsultasi dengan ahli zakat atau tokoh agama untuk memperoleh petunjuk lebih lanjut mengenai zakat penghasilan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin belajar lebih tentang cara menghitung zakat penghasilan tidak tetap.

Also Read

Bagikan: