Muttafaqun Alaih Artinya Hadits Yang Diriwayatkan Oleh

Huda Nuri

Muttafaqun Alaih Artinya Hadits Yang Diriwayatkan Oleh
Muttafaqun Alaih Artinya Hadits Yang Diriwayatkan Oleh

Hadits merupakan sumber hukum kedua dalam agama Islam setelah Al-Qur’an. Hadits adalah perkataan, perbuatan, dan persetujuan Rasulullah SAW yang dijadikan pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ajaran agama. Dalam studi hadits, seringkali kita mendengar istilah "Muttafaqun Alaih" yang bermakna "disepakati oleh keduanya". Namun, apa sebenarnya arti dan makna dari hadits yang diriwayatkan oleh ini? Mari kita bahas lebih lanjut.

1. Pengertian Muttafaqun Alaih

"Muttafaqun Alaih" merupakan istilah dalam ilmu hadits yang menunjukkan keadaan dimana hadits tersebut diriwayatkan oleh dua orang perawi atau lebih, yang merupakan perawi dari kedua kitab hadits terpercaya yaitu Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Hadits Muttafaqun Alaih adalah hadits yang diriwayatkan oleh kedua Imam tersebut dalam kitab-kitab hadits mereka. Hal ini menunjukkan tingkat kekuatan dan kesahihan hadits tersebut, karena diriwayatkan oleh dua sumber yang diakui mutawatir.

Dalam ilmu hadits, terdapat berbagai tingkatan kesahihan hadits, dimulai dari Sahih (terpercaya), Hasan (baik), hingga Dha’if (lemah). Hadits Muttafaqun Alaih masuk dalam kategori hadits Sahih karena terdapat kesepakatan antara kedua Imam Bukhari dan Muslim dalam meriwayatkannya. Oleh karena itu, hadits ini memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi di antara ulama hadits.

2. Keutamaan Hadits Muttafaqun Alaih

Keutamaan dari hadits Muttafaqun Alaih tidak diragukan lagi, karena hadits ini merupakan hadits yang paling kuat tingkat kesahihannya setelah hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Dalam Islam, hadits ini dianggap sebagai petunjuk dan pedoman utama dalam menjalankan ajaran agama. Keutamaan hadits ini dapat kita lihat dari beberapa sisi:

  • Kesepakatan Imam Bukhari dan Imam Muslim: Hadits Muttafaqun Alaih merupakan hadits yang diriwayatkan oleh dua Imam hadits terbesar dalam Islam, yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim. Mereka memiliki standar yang ketat dalam memilih hadits, sehingga hadits yang mereka sepakati merupakan hadits yang sangat dipercayai oleh umat Islam.

  • Tingkat Kesahihan yang Tinggi: Hadits Muttafaqun Alaih termasuk dalam kategori hadits Sahih, yang artinya tingkat kesahihannya sangat tinggi. Hal ini karena hadits tersebut telah lolos dari berbagai ujian dan kritik dari para ulama hadits.

  • Menguatkan Hukum Islam: Hadits Muttafaqun Alaih menjadi salah satu sumber hukum Islam yang sangat diperhitungkan. Dengan kekuatan dan keutamaannya, hadits ini dapat menjadi landasan utama dalam mengambil keputusan hukum dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

BACA JUGA:   Mimpi Melihat Orang Menyembelih Kambing: Menggali Makna dan Signifikansi

3. Contoh Hadits Muttafaqun Alaih

Salah satu contoh dari hadits Muttafaqun Alaih adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim tentang pentingnya menunaikan shalat lima waktu dalam Islam. Hadits ini menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Perintah yang paling penting setelah tauhid adalah menunaikan shalat lima waktu." (Muttafaqun Alaih)

Dari hadits di atas, kita dapat melihat bahwa pentingnya menunaikan shalat lima waktu merupakan perintah yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW. Hadits ini menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah shalat dengan tepat dan khusyu.

4. Hukum Menggunakan Hadits Muttafaqun Alaih

Dalam menjalankan ajaran agama Islam, hadits Muttafaqun Alaih memiliki kedudukan yang sangat penting. Hukum menggunakan hadits ini tergantung pada tingkat kesahihan hadits tersebut. Jika hadits Muttafaqun Alaih termasuk dalam kategori hadits Sahih, maka hukumnya adalah hukum yang harus diikuti oleh umat Islam. Namun, jika hadits tersebut diragukan tingkat kesahihannya, maka sebaiknya dikonsultasikan dengan ulama terpercaya.

Penggunaan hadits Muttafaqun Alaih juga harus dilakukan dengan hati-hati dan penuh kehati-hatian. Sebagai umat Islam, kita harus memahami konteks hadits tersebut, serta memastikan bahwa hadits tersebut sesuai dengan nash Al-Qur’an dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip agama Islam.

5. Kritik Terhadap Hadits Muttafaqun Alaih

Meskipun hadits Muttafaqun Alaih memiliki tingkat kesahihan yang tinggi, namun tidak luput dari kritik dan kontroversi. Ada beberapa kritik yang dilontarkan terhadap hadits ini, di antaranya:

  • Kritik Terhadap Metode Penelitian: Ada yang berpendapat bahwa metode penelitian dalam mengumpulkan hadits Muttafaqun Alaih tidak selalu tepat. Beberapa ulama hadits menilai bahwa kriteria seleksi hadits dalam kategori Muttafaqun Alaih seringkali tidak konsisten.

  • Kontroversi Interpretasi: Terkadang terdapat perbedaan interpretasi terhadap hadits Muttafaqun Alaih di kalangan ulama. Hal ini bisa disebabkan oleh perbedaan pemahaman terhadap konteks hadits atau perbedaan sudut pandang dalam menjelaskan makna hadits tersebut.

BACA JUGA:   Yang Berhak Mendapat Hewan Qurban - Penjelasan Lengkap dan Detail

Meskipun demikian, kritik-kritik tersebut tidak meruntuhkan kedudukan hadits Muttafaqun Alaih sebagai salah satu sumber hukum Islam yang sangat dipercayai oleh umat Islam.

6. Kesimpulan

Hadits Muttafaqun Alaih merupakan hadits yang diriwayatkan oleh dua Imam hadits terbesar, yaitu Imam Bukhari dan Imam Muslim. Hadits ini memiliki tingkat kesahihan yang tinggi dan dianggap sebagai salah satu sumber hukum Islam yang paling dipercayai. Meskipun terdapat kritik dan kontroversi terhadap hadits ini, namun kedudukannya tetap sangat penting dalam menjalankan ajaran agama Islam. Sebagai umat Islam, kita harus memahami dan menghormati hadits Muttafaqun Alaih sebagai bagian penting dari warisan keilmuan Islam.

https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: