Logam Mulia Dan Batu Permata Termasuk Golongan Zakat

Huda Nuri

Logam Mulia Dan Batu Permata Termasuk Golongan Zakat
Logam Mulia Dan Batu Permata Termasuk Golongan Zakat

Logam mulia dan batu permata merupakan salah satu aset berharga yang seringkali dimiliki oleh masyarakat. Pertanyaan yang sering muncul adalah apakah logam mulia dan batu permata termasuk golongan zakat atau tidak. Dalam Islam, zakat merupakan ciri khas dari agama yang mengajarkan umatnya untuk bersikap dermawan dan peduli terhadap sesama. Namun, masih banyak yang belum memahami secara detail mengenai golongan-golongan zakat termasuk apakah logam mulia dan batu permata termasuk di dalamnya.

Pengertian Zakat

Zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang memiliki peranan penting dalam kehidupan umat Muslim. Secara etimologi, zakat berasal dari kata ‘zakka’ yang artinya membersihkan atau menyucikan. Dalam konteks agama Islam, zakat memiliki makna memberikan sebagian harta yang dimiliki kepada golongan yang berhak menerimanya sebagai bentuk ibadah dan ketaatan kepada Allah SWT.

Golongan Zakat

Dalam Islam, terdapat delapan golongan yang berhak menerima zakat sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60:

"Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para โ€˜muallafโ€™ yang diharapkan hati mereka (untuk memeluk agama Islam), memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk (fisabilillah) jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang ditetapkan oleh Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Berdasarkan ayat di atas, golongan yang berhak menerima zakat antara lain:

  1. Fakir: Orang yang tidak memiliki harta sama sekali.
  2. Miskin: Orang yang memiliki harta, namun tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.
  3. Pengurus zakat: Orang yang ditugaskan oleh pemilik harta untuk mengelola zakat.
  4. ‘Muallaf’: Orang yang baru masuk Islam dan perlu bantuan untuk memperkuat keyakinannya.
  5. Memerdekakan budak: Untuk membebaskan budak sebagai bentuk pemulihan hak asasi manusia.
  6. Orang-orang yang berhutang: Orang yang terlilit hutang dan tidak mampu melunasinya.
  7. Fisabilillah: Untuk kepentingan umat Islam dan memperjuangkan agama Allah.
  8. Musafir: Orang yang sedang dalam perjalanan jauh dan membutuhkan bantuan.
BACA JUGA:   Ayat yang Menjelaskan tentang Zakat

Logam Mulia dan Batu Permata dalam Konteks Zakat

Logam mulia seperti emas dan perak, serta batu permata seperti berlian, ruby, dan sapphire, seringkali dijadikan sebagai investasi atau barang koleksi berharga. Namun, apakah logam mulia dan batu permata tersebut termasuk dalam golongan zakat?

Logam Mulia

Logam mulia seperti emas dan perak merupakan salah satu harta yang wajib dikeluarkan zakatnya jika telah mencapai nisab dan haul. Nisab adalah batas minimum kepemilikan harta yang harus dimiliki sebelum wajib dizakati, sedangkan haul adalah masa kepemilikan harta selama satu tahun hijriah. Berdasarkan pendapat ulama-ulama fiqih, logam mulia termasuk dalam zakat harta (zakat mal) yang wajib dikeluarkan.

Batu Permata

Batu permata seperti berlian, ruby, dan sapphire juga termasuk dalam zakat harta jika telah mencapai nisab dan haul. Meskipun tidak sepopuler logam mulia, batu permata tetap dihitung dalam zakat harta dengan nilai sesuai dengan harga pasar. Sebagian ulama berpendapat bahwa batu permata juga wajib dizakati, namun terdapat perbedaan pendapat mengenai nilai zat dari batu permata yang harus dizakati.

Perhitungan Zakat Logam Mulia dan Batu Permata

Logam Mulia

Untuk logam mulia seperti emas dan perak, perhitungan zakatnya adalah 2,5% dari total kepemilikan emas dan perak setelah mencapai nisab dan haul. Nilai nisab emas saat ini adalah sebesar 85 gram dan nilai haulnya adalah satu tahun hijriah. Sebagai contoh, jika seseorang memiliki 100 gram emas, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5 gram emas.

Batu Permata

Sedangkan untuk batu permata, perhitungan zakatnya didasarkan pada nilai pasar yang dimiliki. Jika nilai pasar batu permata telah mencapai nisab dan haul, maka 2,5% dari total nilai pasar batu permata tersebut harus dikeluarkan sebagai zakat harta. Sebagai contoh, jika nilai pasar batu permata yang dimiliki sebesar 10 juta rupiah, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah 250 ribu rupiah.

BACA JUGA:   Perbedaan Zakat Mal dan Zakat Fitrah: Panduan Lengkap

Keutamaan Memberikan Zakat

Memberikan zakat merupakan kewajiban dan amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Rasulullah SAW bersabda:

โ€œSedekah itu dapat memadamkan murka Allah. Allah jadikan sedekah itu sebagai cara memadamkan murka-Muโ€. (HR. Tirmidzi)

Dengan memberikan zakat, seseorang tidak hanya menjalankan kewajiban agama, tetapi juga mendapatkan keuntungan dan berkah dari Allah SWT. Zakat juga memiliki dampak sosial yang positif dalam membantu golongan yang membutuhkan.

Tuntutan Agama dalam Menunaikan Zakat

Menunaikan zakat merupakan bagian dari ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT. Zakat tidak hanya menjadi bentuk ibadah kepada Tuhan, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Dalam menjalankan zakat, diperlukan kejujuran, kesadaran, dan ketelitian dalam menghitung dan mendistribusikan zakat kepada golongan yang berhak menerimanya.

Kesimpulan

Logam mulia dan batu permata termasuk dalam golongan zakat harta jika telah mencapai nisab dan haul. Perhitungan zakat logam mulia seperti emas dan perak adalah 2,5% dari total kepemilikan setelah mencapai nisab dan haul, sedangkan perhitungan zakat batu permata didasarkan pada nilai pasar yang dimiliki. Menunaikan zakat merupakan kewajiban dan amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam sebagai bentuk ibadah, kepatuhan, dan kepedulian terhadap sesama. Dengan menjalankan zakat dengan ikhlas, diharapkan umat Islam dapat meraih keberkahan dan kesejahteraan dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

https://www.youtube.com/watch?v=

https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: