Klarifikasi Buya bahwa Anak Diluar Nikah Bisa Masuk Surga: Sebuah Pencerahan untuk Masyarakat

Dina Yonada

Klarifikasi Buya bahwa Anak Diluar Nikah Bisa Masuk Surga: Sebuah Pencerahan untuk Masyarakat
Klarifikasi Buya bahwa Anak Diluar Nikah Bisa Masuk Surga: Sebuah Pencerahan untuk Masyarakat

Anak Diluar Nikah Apakah Bisa Masuk Surga?

Pernyataan Bahwa Anak Hasil Zina Tidak Bisa Masuk Surga Tidak Benar

Kita mungkin pernah mendengar pernyataan bahwa anak yang lahir karena zina tidak akan bisa masuk surga. Namun, menurut buyayahya.org, hal tersebut adalah tidak benar. Oleh karena itu, dalam tulisan ini, kami akan menjelaskan mengapa pernyataan tersebut tidak benar dan mengapa anak diluar nikah sebenarnya memiliki kesempatan yang sama untuk masuk surga seperti anak yang lahir dalam pernikahan.

Hal pertama yang perlu dipahami adalah bahwa pernyataan bahwa anak hasil zina tidak bisa masuk surga tidak ada landasannya dalam agama Islam. Dalam Islam, setiap orang akan dihukum atau diberi pahala berdasarkan amal perbuatannya sendiri. Artinya, tidak ada yang dapat dihukum atau diberi pahala atas dosa atau kebaikan orang lain.

Sehubungan dengan itu, anak yang lahir karena zina sama saja dengan anak yang lahir dalam pernikahan. Keduanya adalah manusia yang dilahirkan dalam dunia ini dan memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi hamba Allah yang beriman dan taat. Namun, dapat dipahami bahwa anak diluar nikah cenderung mengalami tantangan dan kesulitan hidup yang lebih banyak dibandingkan dengan anak yang lahir dalam pernikahan. Oleh karena itu, kita semua harus memberikan dukungan dan kasih sayang ekstra kepada mereka.

Dalam Islam, seorang anak diluar nikah tidak bertanggung jawab atas dosa orang tuanya. Artinya, ia tidak dapat dihukum atau dicap sebagai anak yang tidak bermoral hanya karena kondisi kelahirannya. Sebaliknya, Allah SWT memandang setiap orang dengan cara yang adil dan dia tidak akan menilai seseorang atas dasar kondisi kelahirannya. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S Al-Isra ayat 15, “Tiap-tiap orang, baik yang memperoleh kebaikan, maka untuk dirinya sendiri, dan yang berbuat jahat, maka hanya untuk merugikan dirinya sendiri. Dan sekali-kali Zakir tidak akan menanggung beban kesalahan orang lain.”

BACA JUGA:   Pernikahan Beda Agama dalam Islam: Menurut Hukum Syariat

Namun, seorang anak diluar nikah diharapkan untuk tetap menjalankan perintah Allah SWT dan menghindari segala bentuk dosa, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 26-27, “Dan janganlah kamu membinasakan anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi nafkah kepadamu dan kepada mereka. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya itu adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”

Dalam Islam, seseorang dapat memperoleh syafaat (perantara) dari orang lain yang bermakna bahwa syafaat dapat membantu seseorang untuk memperoleh keampunan. Artinya, meskipun orang tersebut tidak bisa memasuki surga karena perbuatannya sendiri, namun ada kemungkinan syafaat dapat membantu memasukkannya ke surga. Namun, ini harus diingat bahwa syafaat hanya berlaku bagi orang yang dikehendaki Allah. Sebagaimana yang tertera dalam Al-Quran Surat Az-Zumar ayat 44, “Katakanlah: “Hanya kepunyaan Allah sajalah syafa’at itu semuanya, bagi-Nya kepunyaan kerajaan langit dan bumi. Kemudian hanya kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.”

Kesimpulannya, tidak benar pernyataan bahwa anak hasil zina tidak bisa masuk surga. Dalam Islam, setiap orang akan dihukum atau diberi pahala berdasarkan amal perbuatannya sendiri dan tidak ada yang dapat dihukum atau diberi pahala atas dosa atau kebaikan orang lain. Anak diluar nikah memiliki kesempatan yang sama untuk masuk surga dengan anak yang lahir dalam pernikahan asalkan ia taat kepada Allah SWT dan menghindari segala bentuk dosa. Sedangkan syafaat seperti disebutkan dalam Al-Quran dapat membantu seseorang untuk memperoleh keampunan, meskipun syafaat hanya berlaku bagi orang yang dikehendaki Allah. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk taat kepada Allah SWT dan memerintahkan kebaikan serta mencegah kemungkaran, tanpa memandang siapa keturunan seseorang.

Also Read

Bagikan:

Tags