Orang Jepang Menikah di Usia Berapa?
Memahami Amandemen Peraturan Perkawinan Jepang
Dalam budaya Jepang, pernikahan dianggap sebagai salah satu momen terpenting dalam hidup seseorang. Namun, kapan sebaiknya orang Jepang menikah?
Sebelum amandemen peraturan perkawinan yang dikeluarkan pada tanggal 1 April 2020 lalu, orang Jepang yang berusia 18 tahun boleh menikah tanpa izin orang tua, sedangkan perempuan boleh menikah dari usia 16 tahun dan lelaki dari usia 18 tahun, tetapi memerlukan persetujuan orang tua mereka hingga usia 20 tahun. Bagaimana dengan setelah adanya amandemen ini?
Dalam hal ini, perlu diperjelas bahwa sejak 1 April 2020, mereka yang berusia 18 tahun di Jepang boleh menikah tanpa harus memperoleh persetujuan dari orang tua mereka. Hal ini dinilai sebagai upaya untuk melindungi hak setiap individu untuk menikahi pasangan yang mereka pilih.
Namun, hal yang perlu diingat adalah bahwa usia pernikahan di Jepang tidak hanya tergantung pada aturan pemerintah. Banyak faktor yang memengaruhi kapan seseorang memutuskan untuk menikah, seperti lingkungan di sekitar mereka, pendidikan, pekerjaan, dan budaya lokal.
Faktor yang Mempengaruhi Warga Jepang Menikah di Usia Berapa
1. Lingkungan Keluarga
Dalam masyarakat Jepang, keluarga masih menjadi entitas yang sangat penting. Oleh karena itu, lingkungan keluarga bisa menjadi faktor yang memengaruhi kapan seseorang memutuskan untuk menikah. Misalnya, jika keluarga mendorong seseorang untuk menikah di usia muda, maka kemungkinan besar mereka akan mempertimbangkan permintaan tersebut.
2. Pendidikan
Orang Jepang yang mengejar pendidikan tinggi cenderung menunda pernikahan hingga usia yang lebih tua. Hal ini karena mereka ingin menyelesaikan pendidikan mereka terlebih dahulu sebelum membuka babak baru dalam hidup mereka. Di sisi lain, jika seseorang tidak mendapatkan pendidikan tinggi, mereka lebih cenderung menikah di usia yang lebih dini.
3. Pekerjaan
Budaya kerja Jepang yang sangat ketat seringkali membuat seseorang menunda pernikahan hingga mereka stabil secara finansial dan memperoleh pekerjaan yang diinginkan. Selain itu, beberapa pekerjaan memiliki persyaratan usia minimum, seperti pilot atau polisi, yang dapat menjadi faktor dalam menentukan kapan seseorang menikah.
4. Budaya Lokal
Budaya lokal juga memainkan peran penting dalam menentukan kapan seseorang menikah di Jepang. Misalnya, di daerah pedesaan, budaya mungkin lebih tradisional dan menekankan pentingnya menikah di usia yang lebih muda, sementara di kota besar, orang Jepang lebih cenderung menunda pernikahan hingga usia yang lebih matang.
Penutup
Karena banyak faktor yang memengaruhi kapan seseorang memutuskan untuk menikah di Jepang, tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan “Orang Jepang Menikah di Usia Berapa?”. Namun, dengan adanya amandemen aturan perkawinan pada April 2020, warga Jepang yang berusia 18 tahun diperbolehkan menikah tanpa harus meminta persetujuan dari orang tua mereka.
Terkait dengan faktor-faktor yang memengaruhi usia pernikahan, setiap individu memiliki preferensi dan gaya hidup yang berbeda-beda. Namun, yang terpenting adalah menikah dengan pasangan yang dicintai dan saling mendukung dalam hidup. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca!