Apa Tujuan Pernikahan? Mengenal Lebih Jauh Konsep Ibadah Menikah di Berbagai Agama
Pernikahan adalah sebuah ikatan suci yang dilakukan oleh sepasang insan yang saling mencintai. Namun, apa sebenarnya tujuan dari pernikahan itu sendiri? Apa yang menjadi dasar dari sebuah pernikahan? Mengapa pernikahan dianggap sakral di berbagai agama?
Tujuan Pernikahan dalam Agama Islam
Bagi umat Muslim, tujuan utama menikah adalah untuk saling memahami dalam membina rumah tangga, mencapai ketentraman dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pernikahan juga dianggap sebagai sebuah ibadah yang harus dilakukan oleh setiap umat Muslim.
Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk mencegah perbuatan zina. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa yang sudah mampu menikah hendaklah ia menikah, karena menikah itu lebih menundukkan pandangan dan lebih membantu memelihara kemaluan. Barang siapa punya nafsu yang kuat hendaklah dia menikah, karena dengan menikah nafsunya dilindungi.”
Tujuan lain dari pernikahan dalam Islam adalah untuk memperoleh keturunan dan membentuk keluarga yang kuat dan harmonis. Dalam Surat An-Nisa ayat 1, dinyatakan bahwa pernikahan adalah untuk memperoleh keturunan: “Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah dengan mempergunakan namaNya;”
Tujuan Pernikahan dalam Agama Kristen
Bagi umat Kristen, perkawinan adalah sebuah hubungan yang suci antara seorang pria dan wanita dimana keduanya bersatu dalam kasih bersama. Perkawinan dianggap sacral karena dalam perkawinan, pasangan mencerminkan hubungan kasih antara Kristus dan gereja-Nya. Tujuan utama pernikahan dalam agama Kristen adalah untuk membentuk sebuah keluarga yang dianugerahi dengan anugerah Tuhan, mencintai sesama dan membayar hutang kasih.
Sebagai sebuah ibadah, pernikahan dalam agama Kristen dianggap sebagai sebuah sumpah suci di hadapan Tuhan. Hal ini ditunjukkan dalam Perjanjian Lama yang ditulis dalam Kitab Kejadian ayat 2-24, di mana dikatakan bahwa “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu. Sebab itu juga, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia”.
Tujuan Pernikahan dalam Agama Hindu
Bagi umat Hindu, pernikahan merupakan salah satu sakramen suci yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan utama dalam hidup, yaitu dharma (tugas atau misi dalam hidup), artha (kekayaan material), kama (kebahagiaan lahir batin) dan moksha (pelepasan dari reinkarnasi dan kembali ke Tuhan).
Pernikahan dalam agama Hindu adalah sebuah perayaan keluarga yang dianggap sangat penting. Dalam pernikahan Hindu, terdapat beberapa upacara adat, seperti upacara kawin adat Bali atau upacara kawin Sunda. Tujuan dari pernikahan adalah untuk menentukan tujuan hidup bersama dan mencapai kesinambungan hidup bersama dalam mencapai tujuan-tujuan hidup tersebut
Tujuan Pernikahan dalam Agama Buddha
Bagi umat Buddha, tujuan pernikahan adalah untuk membentuk keluarga yang harmonis dan saling mendukung dalam mewujudkan kebahagiaan bersama. Pernikahan dianggap sebagai suatu tanda kesetiaan dan saling menghargai antara dua orang yang saling mencintai.
Tujuan utama pernikahan dalam agama Buddha adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia, saling menguatkan dan harmonis dalam menjalani kehidupan. Pasangan yang menikah dianggap telah mengambil tanggung jawab bersama dalam membentuk suatu keluarga dan menopang kehidupan rumah tangga. Ada beberapa ajaran dalam agama Buddha yang menganjurkan untuk menikah, namun ada juga yang mengajarkan untuk hidup sebagai biksu atau biksuni.
Kesimpulan
Setiap agama memiliki tujuan yang berbeda dalam pernikahan, namun kesemuanya sama-sama menganggap pernikahan sebagai suatu ikatan yang sakral dan suci. Tujuan pernikahan dalam agama tidak hanya terbatas pada aspek cinta, namun juga aspek keagamaan, keluarga, sosial, maupun spiritual. Dalam menjalankan pernikahan, dibutuhkan kepelbagaian dari aspek tujuan tersebut yang disesuaikan dengan kondisi, prinsip, dan norma agama masing-masing.
Kita, sebagai masyarakat dunia, perlu menghargai, merespek dan memahami setiap aspek ajaran dari berbagai agama. Sebuah pernikahan yang sukses adalah pernikahan yang dilakukan dengan cinta dan ikrar suci di hadapan Tuhan Yang Maha Esa, serta saling memahami dan menyokong satu sama lain. Let us live in peace, love, and harmony!