Pentingnya Memahami Makna dan Tahapan Taaruf Sebelum Menikah Tanpa Pacaran

Dina Yonada

Pentingnya Memahami Makna dan Tahapan Taaruf Sebelum Menikah Tanpa Pacaran
Pentingnya Memahami Makna dan Tahapan Taaruf Sebelum Menikah Tanpa Pacaran

Menikah Tanpa Pacaran Apa Namanya?

Menikah merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan seseorang. Namun, terkadang banyak orang yang merasa kebingungan dalam memilih pasangan hidup yang tepat. Pacaran seringkali menjadi solusi bagi mereka yang ingin mempertemukan diri dengan calon pasangan. Namun, ternyata ada cara lain yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran agama Islam, yaitu taaruf.

Apa Itu Taaruf?

Taaruf adalah proses perkenalan antara pria dan wanita yang ingin menikah, yang dilakukan dalam batas-batas yang ditentukan dalam agama Islam. Taaruf bukan sekadar mengenal nama dan wajah seseorang, namun juga melibatkan aspek kepribadian, agama, keluarga, dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan calon pasangan hidup. Dalam taaruf, dua orang yang memutuskan untuk menikah harus benar-benar memahami satu sama lain dan persiapan matang sebelum benar-benar yakin untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Perbedaan Taaruf dan Pacaran

Taaruf dan pacaran memiliki perbedaan yang signifikan. Pacaran seringkali diartikan sebagai hubungan tanpa ikatan dan komitmen yang jelas, sementara taaruf memberikan kesempatan bagi pria dan wanita untuk saling mengenali dengan baik, serta memilih pasangan yang tepat untuk menikah. Taaruf juga memiliki keistimewaan lain, yaitu tidak ada interaksi fisik sebelum menikah, dan adanya pengawasan serta perlindungan sehingga tidak terjerumus dalam perbuatan syahwat.

Proses Taaruf

Proses taaruf terdiri dari beberapa tahapan yang harus ditempuh. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

  1. Tentukan Niat
  2. Tentukan niat yang tulus dan jelas bahwa tujuan taaruf adalah untuk menemukan calon pasangan hidup yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dalam agama Islam.

  3. Memperkenalkan Diri
  4. Proses taaruf dimulai dengan saling mengenalkan diri satu sama lain, baik melalui jalur pengenalan dari orang tua, teman, atau dari keikutsertaan di suatu acara resmi seperti pernikahan. Pertemuan pertama di tahap ini bersifat formal dan tidak melibatkan hal-hal yang bersifat pribadi atau rahasia.

  5. Mayarakat
  6. Tahapan berikutnya adalah proses mayerakat atau proses pengamatan terhadap calon pasangan hidup. Pihak laki-laki dan perempuan boleh berkomunikasi tetapi harus dalam batasan yang baik dan tidak melibatkan perkara-perkara yang bersifat pribadi, serta harus melibatkan orang tua atau wali.

  7. Bertemu dengan Keluarga
  8. Setelah proses mayerakat, bertemu dengan keluarga dilakukan sehingga dapat mempermudah proses selanjutnya. Dalam proses ini, kedua belah pihak akan saling mengenal dan saling bertukar informasi.

  9. Musyawarah
  10. Tahap ini adalah tahap musyawarah atau diskusi untuk memutuskan apakah cocok untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Pada tahap inilah diketahui segala sesuatu yang berkaitan dengan calon pasangan seperti karakter, tabiat, kebiasaan, dan yang lainnya. Pada tahapan ini, perlu dilakukan pemilihan dan persewaan mutlak sehingga tidak terjadi penyesalan di kemudian hari.

  11. Lamaran dan Akad Nikah
  12. Tahap terakhir dari proses taaruf adalah lamaran dan akad nikah. Lamaran dilakukan di hadapan keluarga dan disertai dengan mas kawin. Setelah itu dilanjutkan dengan akad nikah yang dilakukan di hadapan seorang qori atau seorang ustadz yang dihadiri oleh kedua belah pihak beserta saksi-saksi.

BACA JUGA:   Pernikahan Dini: Apa yang Harus Dipertimbangkan sebelum Menikah di Usia Muda?

Keutamaan Taaruf

Taaruf memiliki keutamaan-keutamaan yang tidak dimiliki oleh pacaran, di antaranya:

  • Bersih dari Perbuatan Syahwat
    Taaruf memproteksi pasangan dari perbuatan syahwat, sehingga pasangan calon suami atau istri tidak terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif.
  • Terdapat Pengawasan dan Perlindungan dari Orang Tua dengan Bimbingan Islam
    Dalam taaruf, orang tua dan keluarga terlibat dalam proses penjodohan sehingga terdapat pengawasan dan perlindungan terhadap pasangan calon suami dan istri.
  • Tidak Memberikan Harapan Kosong
    Seringkali pacaran memberikan harapan palsu seperti janji serius dalam hubungan, padahal hanya sebatas kenal saja. Dalam taaruf, hubungan pasangan sudah jelas dengan tujuan untuk menuju ke jenjang pernikahan.

Kesimpulan

Dalam agama Islam, taaruf merupakan solusi yang baik dan tepat dalam mencari pasangan hidup. Taaruf memberikan jalan yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran agama. Berbeda dengan pacaran yang seringkali hanya memberikan harapan kosong, taaruf memberikan pengawasan, perlindungan, dan proses perkenalan yang sesuai dengan aturan agama.

Taaruf tidak hanya mengenal nama dan wajah, namun juga melibatkan aspek kepribadian, agama, keluarga, dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan calon pasangan hidup. Dalam taaruf, dua orang yang memutuskan untuk menikah harus benar-benar memahami satu sama lain dan persiapan matang sebelum benar-benar yakin untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Sebagai penutup, taaruf memiliki keutamaan-keutamaan yang tidak dimiliki oleh pacaran, yaitu bersih dari perbuatan syahwat, terdapat pengawasan dan perlindungan dari orang tua dengan bimbingan Islam, dan tidak memberikan harapan kosong. Taaruf bukan sekadar proses menyatunya dua sejoli tanpa pacaran, melainkan proses perkenalan yang lebih dalam dan memiliki makna tersendiri yang harus ditempuh dengan benar dan sesuai ketentuan yang telah ditetapkan dalam agama Islam.

Also Read

Bagikan:

Tags