Sudah Menikah Sold Out?
Siapa yang tidak kenal dengan istilah “sold out”? Istilah ini sering kita dengar dan gunakan pada saat membeli tiket konser atau barang yang sedang populer di pasaran. Namun, apakah Anda tahu bahwa ada arti lain dari istilah tersebut? Ya, dalam konteks anak muda, “sold out” berarti seseorang telah menikah.
Menikah memang merupakan keputusan penting dalam hidup. Banyak pasangan yang merencanakan segala hal hingga detil sebelum menikah. Mulai dari dekorasi, desain gedung, jenis makanan, hingga tema pernikahan, semuanya sudah diatur sedemikian rupa agar hari pernikahan menjadi momen berkesan yang tak terlupakan. Namun, ada juga pasangan yang memilih untuk menikah tanpa banyak persiapan dan birokrasi. Mereka melakukannya demi mempertegas cinta dan kesetiaan satu sama lain.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa di dalam masyarakat kita, terutama di lingkungan anak muda, menikah sering didahului dengan gossip atau sindiran dari teman atau kerabat. Istilah “julid” misalnya, yang sering kali digunakan untuk menggambarkan pihak ketiga atau orang yang suka ikut campur dalam urusan pernikahan.
Lantas, apakah sebenarnya arti kata “julid”? Istilah ini sebenarnya berasal dari bahasa Betawi dan memiliki arti “kepo” atau kepoan. Kata “julid” sendiri sering digunakan untuk menggambarkan orang yang suka ikut campur dalam urusan pribadi orang lain, termasuk urusan asmara dan pernikahan. Bisa dikatakan, istilah ini semacam memiliki pengertian negatif dalam budaya kita.
Namun, seiring dengan perubahan zaman, banyak anak muda kita yang mulai menyadari pentingnya menjaga privasi dan hak privasi orang lain. Di dalam pernikahan sendiri, istilah “sold out” atau “sudah dibooking” lebih sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sudah sah menjadi pasangan hidup. Istilah ini juga menjadi cara untuk mengungkapkan kebahagiaan dan kebanggaan atas pernikahan.
Satu hal yang perlu diingat, baik istilah “julid” maupun “sold out” sebenarnya tidak memiliki arti yang pasti dan resmi dalam bahasa Indonesia. Namun, dalam lingkungan anak muda, istilah-istilah tersebut sering digunakan untuk menggambarkan status pernikahan seseorang atau perilaku orang lain yang kurang pantas.
Kesimpulannya, masih banyak budaya dan tradisi yang berkembang di dalam masyarakat kita, termasuk terkait pernikahan dan asmara. Namun, yang terpenting adalah rasa saling menghargai dan menjaga privasi satu sama lain. Istilah “sold out” nampaknya menjadi semacam pengganti istilah-istilah negatif seperti “julid” yang sudah seharusnya kita hindari dalam kehidupan sehari-hari.
