6 Cara Efektif Menghindari Riba dalam Kehidupan Sehari-Hari: Kenali Bahaya Riba dan Memahami Transaksi Halal

Huda Nuri

6 Cara Efektif Menghindari Riba dalam Kehidupan Sehari-Hari: Kenali Bahaya Riba dan Memahami Transaksi Halal
6 Cara Efektif Menghindari Riba dalam Kehidupan Sehari-Hari: Kenali Bahaya Riba dan Memahami Transaksi Halal

Bagaimana Cara Menghindari Riba dalam Kehidupan Sehari-hari?

Menghindari riba dalam kehidupan sehari-hari dapat menjadi suatu tantangan, terutama bagi mereka yang masih awam dalam pemahaman konsep riba yang diharamkan dalam Islam. Oleh karena itu, kami akan membagikan tips dan penjelasan yang akan membantu Anda menghindari riba dalam kehidupan sehari-hari.

Mengenali Bahaya Riba

Sebelum membahas mengenai cara menghindari riba, kita perlu memahami bahaya dari riba itu sendiri. Riba adalah transaksi yang diharamkan oleh Islam karena memberikan manfaat yang tidak adil pada pihak yang satu dan merugikan pihak lainnya. Dalam konsep riba, pihak yang memberikan uang akan meminta tambahan uang secara berlebihan dari pihak yang menerimanya.

Hal ini bertentangan dengan prinsip keadilan dan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan dalam pembagian kekayaan, yang pada akhirnya akan merugikan masyarakat secara keseluruhan.

Memahami Transaksi yang Halal (Sesuai Syariah)

Untuk menghindari riba, kita perlu memahami transaksi yang halal menurut syariah Islam. Transaksi jenis ini didasarkan pada prinsip saling menguntungkan dan saling menolong. Beberapa jenis transaksi yang diizinkan menurut syariah Islam antara lain :

1. Mudharabah

Mudharabah adalah suatu bentuk investasi, di mana pihak yang menginvestasikan uang akan berperan sebagai “penyedia dana”, sedangkan pihak yang melakukan usaha dan mengelola modal akan berperan sebagai “pengelola dana”. Keuntungan yang dihasilkan dari usaha tersebut akan dibagi secara adil sesuai dengan kesepakatan awal.

BACA JUGA:   MUI Menjelaskan Bahwa Hukum Bunga Qardhi Lebih Buruk dari Riba dan Diharamkan Allah: Ini Penjelasannya.

2. Musyarakah

Musyarakah adalah suatu bentuk investasi atau usaha bersama, di mana dua pihak atau lebih secara bersama-sama menanamkan modal dan mengambil bagian dalam keuntungan yang dihasilkan sesuai dengan kesepakatan awal.

3. Murabahah

Murabahah adalah suatu bentuk penjualan di mana penjual mengungkapkan harga pokok barang yang dijual dan keuntungan yang ingin diperoleh. Biasanya, jenis transaksi ini digunakan dalam pembelian aset, seperti kendaraan atau rumah.

Hanya Membeli dan/atau Menjual barang Halal dan Thayib

Untuk menghindari riba, kita perlu memastikan bahwa barang yang dibeli atau dijual halal dan thayib. Barang halal didefinisikan sebagai barang yang diizinkan dalam Islam, sedangkan barang thayib adalah barang yang baik dan bermanfaat bagi konsumennya.

Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan bahwa barang yang dibeli atau dijual adalah halal dan thayib :

– Pastikan bahwa barang tersebut diproduksi atau diperoleh dengan cara yang halal, seperti membeli daging dari pedagang yang jelas asal-usulnya.
– Pastikan bahwa barang tersebut sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan oleh pihak berwenang, seperti BPOM untuk makanan dan minuman.
– Pastikan bahwa barang tersebut tidak diperjualbelikan dengan cara yang merugikan konsumen, seperti menjual obat-obatan yang kadaluarsa.

Berhutang pada Lembaga Khusus

Untuk menghindari riba, kita perlu meminimalisir penggunaan kartu kredit atau pinjaman pribadi yang mengandung riba. Salah satu solusinya adalah dengan berhutang pada lembaga khusus, seperti bank syariah. Bank syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah, dan tidak mengandung unsur riba dalam bentuk apapun.

Perlu diingat, berhutang tetaplah sesuatu yang perlu dipertimbangkan dengan matang, dan hanya jika memang benar-benar diperlukan.

Tanamkan Sifat Saling Membantu (Ta’awun)

Saling membantu atau ta’awun merupakan sifat yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan saling membantu, kita dapat membangun masyarakat yang saling peduli dan saling menyokong antara satu dengan yang lainnya.

BACA JUGA:   Inilah Akibat Mengerikan Jika Kita Terjerat Riba: Do'a Tak Didengar, Perangai Rakus dan Hukuman di Akhirat

Sebagai contoh, kita dapat membantu meringankan beban saudara kita yang sedang kesulitan dengan memberikan bantuan finansial atau membantu mencari sumber penghasilan alternatif.

Tanamkan Sifat Bersyukur dan Merasa Cukup (Qona’ah)

Sifat bersyukur dan merasa cukup merupakan kunci penting dalam menghindari riba. Dengan bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan, kita akan lebih mudah untuk mengendalikan keinginan untuk membeli sesuatu yang tidak perlu atau di luar kemampuan kita.

Dengan merasa cukup, kita dapat membatasi pengeluaran dan menghindari hutang yang berlebihan, serta menjaga diri dari godaan untuk menggunakan fasilitas pinjaman dengan bunga yang tinggi.

Kesimpulan

Menghindari riba dalam kehidupan sehari-hari memang tidak mudah, namun dengan memahami konsep riba dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita dapat melakukannya. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah memahami transaksi yang halal, hanya membeli dan/atau menjual barang halal dan thayib, serta berhutang pada lembaga khusus.

Selain itu, kita juga dapat menanamkan sifat saling membantu, bersyukur, dan merasa cukup dalam diri kita sendiri, sehingga dapat menghindari perbuatan yang dilarang dalam Islam, seperti riba. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam menghindari riba dalam kehidupan sehari-hari.

Also Read

Bagikan:

Tags