Bahaya Besar Riba: Mengungkap Sebab-Sebab Kegagalan, Keterpurukan, dan Penderitaan

Huda Nuri

Bahaya Besar Riba: Mengungkap Sebab-Sebab Kegagalan, Keterpurukan, dan Penderitaan
Bahaya Besar Riba: Mengungkap Sebab-Sebab Kegagalan, Keterpurukan, dan Penderitaan

Apa Saja Bahaya dari Riba?

Pendahuluan

Riba atau ribawi adalah kegiatan mengambil keuntungan yang dihasilkan dari suatu transaksi, khususnya transaksi jual beli. Hal ini dilarang dalam Islam sebagai bentuk riba yang dikenal sebagai riba al-Fadl atau riba sewa. Dalam banyak ayat Al-Quran, riba dinyatakan sebagai dosa besar dan diancam dengan azab yang pedih. Dalam artikel ini, kami akan membahas bahaya dari riba dan dampaknya bagi masyarakat.

Bahaya dari Riba

1. Riba tidak akan menambah harta

Menurut Surat al-Rum ayat 39, riba tidak akan menambah harta seseorang. Sebaliknya, riba hanya akan memperburuk keadaan keuangan seseorang karena akan membahayakan nilai uang yang dimilikinya. Sebagai contohnya, jika seseorang meminjam uang dengan bunga yang tinggi, dia harus membayar jumlah uang yang lebih besar daripada jumlah yang dipinjam. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya hutang yang semakin membengkak dan bahkan melampaui kemampuan pembayaran seseorang.

2. Riba menjerumuskan orang dalam azab yang pedih

Surat an-Nisa ayat 160-161 juga menegaskan bahwa riba dilarang dan akan menyebabkan azab yang pedih bagi pelakunya. Ayat-ayat ini juga menghubungkan praktik riba dengan perilaku orang-orang Yahudi yang telah mendapat hukuman dari Allah. Jadi, riba adalah dosa yang sama buruknya dengan dosa lainnya seperti mencuri, berbohong, atau merampok.

3. Riba berdampak pada kegagalan, kejatuhan, atau keruntuhan

Surat Ali ‘Imran ayat 130 mengungkapkan bahwa riba akan membawa kesedihan dan kesusahan bagi pelakunya. Dalam banyak kasus, praktik riba menjadi penyebab kegagalan bisnis, kejatuhan keuangan, dan keruntuhan ekonomi. Hal ini juga bisa mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, karena riba menciptakan ketidakadilan sosial dan pengaturan keuangan yang tidak sehat.

BACA JUGA:   Alternatif Transaksi Ekonomi Syariah sebagai Pengganti Riba: Sebuah Kajian Mendalam

Dampak Riba terhadap Kehidupan Masyarakat

Riba memiliki dampak yang sangat merugikan bagi masyarakat, terutama untuk mereka yang kurang beruntung atau yang membutuhkan dukungan keuangan. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari riba terhadap kehidupan masyarakat:

1. Memperburuk kondisi keuangan dan hutang

Riba akan membuat seseorang terperangkap dalam lingkaran hutang yang sulit dipulihkan. Bunga yang terus meningkat ini dapat membuat pembayaran gaji, harga barang, dan kebutuhan sehari-hari lainnya menjadi lebih sulit.

2. Meningkatkan tingkat kemiskinan dan kecemburuan sosial

Riba seringkali membuat orang berhutang lebih besar dari yang bisa mereka bayar. Hal ini bisa menyebabkan mereka terjebak dalam kemiskinan dan terus-menerus membandingkan hidup dengan yang lebih kaya dan lebih bahagia, memberi tekanan pada keluarga dan hubungan sosial mereka.

3. Menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat

Praktik riba yang lebih luas dapat berdampak buruk pada ekonomi secara keseluruhan. Kenaikan bunga yang tinggi dan merosotnya nilai mata uang karena riba dapat memicu inflasi dan ketidakstabilan dalam pasar keuangan. Oleh karena itu, riba bukan hanya masalah individu, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, riba bukan hanya dosa besar dalam Islam, tetapi juga memiliki konsekuensi serius bagi masyarakat secara keseluruhan. Riba menghasilkan keuntungan yang tidak sehat dan menyeret orang ke dalam lingkaran hutang yang sulit dipulihkan. Hal ini bisa berdampak pada kesejahteraan dan stabilitas sosial, serta memicu masalah ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus berusaha melengkapinya dengan informasi tentang bahaya riba dan mencari alternatif yang lebih baik dan lebih berkelanjutan untuk mengelola keuangan kita.

Also Read

Bagikan:

Tags