Hukum Memakai Perhiasan Bagi Laki-Laki

Dina Yonada

Hukum Memakai Perhiasan Bagi Laki-Laki
Hukum Memakai Perhiasan Bagi Laki-Laki

Apakah Anda sebagai seorang laki-laki merasa ragu saat memutuskan untuk memakai perhiasan? Hal ini sebenarnya cukup wajar, mengingat masih ada beberapa perdebatan mengenai hukum memakai perhiasan bagi kaum laki-laki dalam Islam. Namun, pada akhirnya, keputusan untuk memakai atau tidak memakai perhiasan adalah terserah Anda.

Latar Belakang

Sebelum membahas hukum memakai perhiasan bagi laki-laki, ada baiknya kita memahami latar belakang dari fenomena ini. Dalam masyarakat kita, seringkali perhiasan dianggap sebagai simpul status. Sehingga, bagi banyak orang, memakai perhiasan bukan hanya sekadar mempercantik diri, namun juga dalam rangka menunjukkan tingkat kemampuan finansial yang dimiliki.

Namun, dari sisi agama, isu memakai perhiasan bagi laki-laki mungkin menjadi masalah karena adanya ajaran-ajaran yang menyatakan bahwa laki-laki seharusnya tidak terlalu memperhatikan penampilan fisik.

Perspektif Islam tentang Memakai Perhiasan bagi Laki-Laki

Dalam Islam, pemakaian perhiasan bagi laki-laki memang menjadi perbincangan tersendiri. Ada beberapa pendapat yang berbeda-beda terkait hukum memakai perhiasan bagi laki-laki dalam agama Islam.

Beberapa hadith mengatakan bahwa Rasulullah SAW memakai cincin berupa batu zamrud. Selain itu, pada masa Rasulullah SAW, para sahabat juga memakai cincin sebagai perhiasan.

Di sisi lain, ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa laki-laki seharusnya tidak memakai perhiasan kecuali sebagai cincin kawin atau sebagai alat untuk memudahkan ibadah, seperti misalnya tasbih.

Terkait isu ini, Sheikh Yusuf Qaradhawi, ulama besar asal Qatar, dalam sebuah fatwa menyatakan bahwa pemakaian perhiasan bagi laki-laki diperbolehkan sepanjang tidak melanggar aturan-aturan agama.

Penutup

Dalam Islam, memakai perhiasan memang menjadi perdebatan yang cukup kompleks. Namun, pada akhirnya, keputusan untuk memakai atau tidak memakai perhiasan adalah terserah Anda. Penting bagi kita untuk tetap mengingatkan diri agar tidak sampai terjebak dalam kemewahan dan lupa pada esensi dari ajaran agama. Jangan sampai kita lupa bahwa kebaikan sejati tidak terpancar melalui apa yang kita kenakan atau tampilkan, tetapi melalui akhlak dan sikap yang terus dijaga dalam segala situasi.

BACA JUGA:   Cara Melunasi Hutang Menurut Al Quran

Also Read

Bagikan: