Nikah muda atau menikah di usia muda merupakan suatu hal yang sering kali menjadi perdebatan di kalangan masyarakat dan agama, terutama dalam Islam. Bagi beberapa orang, nikah muda dapat membawa banyak manfaat, sedangkan bagi yang lain, nikah muda justru menjadi masalah. Lantas, bagaimana pandangan Islam tentang nikah muda?
Pandangan Agama Tentang Nikah Muda
Islam memandang nikah sebagai suatu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh umatnya. Perkawinan dalam Islam juga dianggap sebagai sarana untuk menjaga kesucian hati dan jiwa serta menghindari perbuatan zina. Rasulullah sendiri mencontohkan bahwa menikah sejak usia muda dapat membawa keberkahan dan menghindarkan diri dari perbuatan yang tidak baik.
Namun demikian, Islam juga menempatkan standar dan syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang memutuskan untuk menikah, baik dari sisi fisik maupun non-fisik. Hal ini dimaksudkan agar seseorang dapat merangkai rumah tangga dengan baik dan bisa mempertahankan agama serta keimanan bersama suami/istri.
Keuntungan Menikah di Usia Muda
-
Lebih Banyak Waktu Untuk Beradaptasi : Pasangan yang menikah di usia muda memiliki waktu yang lebih banyak untuk saling mengenal dan beradaptasi satu sama lain. Hal ini berbeda jika menikah di usia dewasa, di mana pasangan sudah memiliki pola hidup dan karakteristik yang cenderung sulit diubah.
-
Lebih Cepat Memulai Keluarga : Nikah muda juga memberikan kesempatan bagi pasangan untuk segera memulai pembentukan keluarga, dimana dapat memahami dan mengokohkan akarnya sebagai sebuah keluarga.
-
Lebih Muda Lebih Cepat Punya Anak : Menikah di usia muda juga memberikan kesempatan kepada pasangan untuk segera memiliki anak. Kehadiran anak merupakan salah satu hal penting dalam membentuk keluarga, sehingga menikah muda dapat memberikan banyak keuntungan dalam hal ini.
Resiko dan Tantangan Menikah di Usia Muda
-
Belum Matang Secara Emosional : Pernikahan memang membutuhkan banyak keinginan untuk mengasah dari sisi psikologis dan emosional. Jika menikah di usia terlalu muda, seseorang mungkin belum cukup matang untuk mengatasi konflik dan masalah yang dapat muncul dalam pernikahan.
-
Sulit Menjaga Hidup Mandiri : Menikah di usia muda mungkin memberikan sebuah masalah dalam menentukan kesibukan produktifitas dalam hidup. Sehingga salah satu pasangan harus menjadikan ego-nya dan kemungkinan besar ia akan mengorbankan pekerjaannya dan memilih untuk mengurus keturunan.
-
Faktor Keuangan : Menikah di usia muda kadang-kadang menghadapi tantangan dari segi keuangan. Mereka belum memiliki penghasilan tetap sehingga masih bergantung pada orang tuanya dalam banyak hal.
Kesimpulan
Keputusan untuk menikah di usia muda tetap pada keputusan dari setiap individu, tetapi sebaiknya dipertimbangkan dengan hati-hati dan mikir matang-matang. Hal yang paling penting adalah menjaga keharmonisan hubungan dengan pasangan dan memastikan untuk menjalani kehidupan pernikahan sesuai ajaran Islam, dengan saling menghormati dan memperkuat keimanan bersama.
Menikah muda dalam Islam bukanlah sesuatu hal yang diatur sebagai kewajiban, tetapi lebih kepada rekomendasi bagi mereka yang siap secara fisik dan mental dalam membentuk keluarga. Namun, harus diakui bahwa ada keuntungan dan tantangan yang akan dihadapi ketika seseorang memutuskan untuk menikah di usia muda.
Sebagai penutup, nikah muda memerlukan persiapan mental dan fisik yang matang dan benar. Hal ini juga harus dipertimbangkan dengan serius oleh mereka yang ingin menikah di usia muda.