Pada tahun 2013, Angola menyatakan larangan terhadap Islam dan memerintahkan pemusnahan semua masjid di negara itu, dalam upaya "memerangi kultus yang bertentangan dengan budaya nasional". Kebijakan tersebut menuai kontroversi di seluruh dunia, terutama di kalangan komunitas Muslim. Bagaimana pengaruh Angola melarang Islam terhadap komunitas Muslim Angola? Artikel ini akan membahas secara detail tentang hal tersebut.
Latar Belakang Dari Angola Melarang Islam
Angola merupakan negara mayoritas Kristen di Afrika Selatan. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan jumlah penduduk Muslim di negara itu, terutama dari para imigran. Pada tahun 2013, Pemerintah Angola secara resmi melarang Islam dan menyebut agama tersebut sebagai "kultus sesat" yang bertentangan dengan budaya nasional Angola.
Kebijakan tersebut juga mewajibkan untuk menutup semua masjid yang ada di negara ini dan melarang umat Muslim untuk mengenakan jilbab. Langkah-langkah tersebut menghasilkan demonstrasi besar-besaran di seluruh dunia, terutama di negeri muslim Afrika Utara dan Timur Tengah.
Dampak Kebijakan Pemerintah Angola terhadap Umat Islam di Angola
Setelah kebijakan tersebut diumumkan, Pemerintah Angola melakukan penutupan lebih dari 60 masjid. Warga Muslim kemudian dipaksa untuk menghentikan praktik ibadahnya. Mereka mengalami kesulitan dalam mencari tempat untuk beribadah. Banyak dari mereka merasa bahwa kebijakan ini membatasi kebebasan beragama mereka. Keputusan tersebut mengakibatkan kemarahan dari komunitas internasional dan lembaga hak asasi manusia.
Kebijakan pemerintah juga menyebabkan konflik antara kelompok Kristen dan Muslim di dalam negara. Sebagian besar warga Angola menganggap kehadiran orang asing dan agama asing sebagai ancaman terhadap identitas nasional mereka. Kebijakan yang dilakukan pemerintah memperkuat pandangan tersebut.
Akankah Angola Melarang Islam Berpengaruh Pada Islam di Afrika?
Kebijakan pemerintah Angola melarang Islam merupakan suatu isu yang menjadi perdebatan di seluruh dunia. Beberapa pihak menganggap bahwa kebijakan tersebut merupakan suatu tindakan intoleransi dan pelanggaran hak asasi manusia. Namun, di sisi lain, banyak pihak yang mendukung keputusan tersebut. Mereka berpegang pada alasan bahwa kebijakan ini untuk melindungi budaya Angola.
Namun, secara keseluruhan kebijakan tersebut tidak akan berpengaruh terhadap persebaran Islam di Afrika. Hal ini karena kebanyakan negara Muslim di Afrika berada di sebelah utara benua ini dan kebijakan-kebijakan pemerintah Angola tidak akan memiliki dampak besar pada negara-negara tersebut.
Kesimpulan
Angola melarang Islam telah memberikan dampak besar bagi komunitas Muslim Angola. Penutupan masjid dan larangan praktik ibadah menjadi hal yang berdampak negatif bagi umat Muslim di Angola. Namun, kebijakan tersebut juga menyebabkan konflik antara umat Islam dan Kristen di dalam negara dan menuai kontroversi. Meskipun kebijakan tersebut menuai kritik di seluruh dunia, pengaruh terhadap persebaran Islam di Afrika umumnya tidak signifikan.
