Apa saja akibat buruk riba?
Pengertian Riba
Riba adalah suatu transaksi ekonomi yang melibatkan sistem bunga atau keuntungan yang diperoleh dari pinjaman atau utang. Riba juga dapat didefinisikan sebagai perbedaan antara modal yang diberikan dan nilai kembali yang dihasilkan. Hal ini dilarang di dalam Islam dan dianggap sebagai dosa besar.
Akibat Buruk Riba
Ada beberapa akibat buruk yang terjadi ketika seseorang terlibat dalam riba. Akibat buruk ini tidak hanya berlaku bagi individu yang terlibat, tetapi juga dapat mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Berikut adalah akibat buruk riba:
1. Meningkatkan Kemiskinan
Pada umumnya, riba melibatkan jumlah bunga yang tinggi dan biaya yang signifikan. Ini berarti bahwa orang yang meminjam uang akan membayar lebih dari jumlah sebenarnya yang mereka pinjam. Ini berarti bahwa orang yang menerima pinjaman akan memiliki lebih sedikit uang untuk biaya hidup mereka. Akibatnya, orang yang terlibat dalam riba akan semakin miskin.
2. Memicu Inflasi
Sistem riba pada bank dapat memicu inflasi karena sistem bunga yang diterapkan. Dalam sistem ini, jumlah yang dipinjam harus dikembalikan beserta bunga. Hal ini memberikan dorongan untuk menaikkan harga barang menjadi lebih mahal untuk menghasilkan laba yang lebih besar. Ini menyebabkan inflasi dan menyebabkan harga barang menjadi lebih mahal secara umum.
3. Menyebarkan Kemiskinan
Terlibat dalam riba juga dapat menyebarkan kemiskinan di antara keluarga dan komunitas tertentu. Ini karena bunga yang diperoleh dari pinjaman dapat digunakan untuk membangun kekayaan seseorang, sementara orang-orang yang meminjam uang justru mengalami kesulitan ekonomi. Hal ini dapat memperlebar kesenjangan ekonomi antara kelompok-kelompok tertentu dan memperparah kemiskinan mereka.
4. Tidak Didengar dan Tidak Dikabulkannya Do’a
Terlibat dalam riba juga berdampak buruk pada kehidupan spiritual seseorang. Dalam Islam, riba dianggap sebagai dosa besar dan dapat mempengaruhi doa seseorang yang tidak didengar dan tidak dikabulkan. Hal ini menjadikan orang yang terlibat dalam riba tidak merasa tenang dan bahagia, karena hidup dalam keadaan berdosa.
5. Menyebabkan Ketidakadilan
Sistem riba juga dapat memicu ketidakadilan dan membuat orang merasa tidak adil. Orang yang tidak mampu membayar bunga yang tinggi biasanya tidak memperoleh akses ke pinjaman, sementara orang yang mampu membayar bunga tinggi dapat memperoleh pinjaman dengan mudah. Hal ini merupakan contoh ketidakadilan sosial yang memperparah masalah kemiskinan.
Penutup
Akibat buruk riba jelas tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh dari sistem ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindari riba dan mencari alternatif lainnya dalam melakukan transaksi ekonomi. Sebagai umat Islam, kita harus memperhatikan ajaran agama dan mengikuti tuntunan-Nya sehingga hidup kita akan diberkahi dan merasa tenang dalam menjalani kehidupan ini.