Anak Hasil Zina Ikut Siapa?
Pendahuluan:
Banyak diantara kita yang bertanya-tanya, apakah nasib anak hasil zina? Apakah mereka hanya memiliki hubungan nasab, nafkah, dan waris dengan ibunya saja? Atau ikut mengalami dosa dari perzinahan yang dilakukan oleh orang tua mereka?
Penjelasan:
Menurut hukum Islam dan peraturan di Indonesia, anak hasil zina hanya memiliki hubungan nasab, waris, dan nafkah dengan ibunya dan keluarga ibunya. Anak tersebut tidak menanggung dosa dari perzinahan yang dilakukan oleh orang tua mereka. Hal ini diatur dalam Pasal 43 (3) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang menyatakan bahwa “anak hasil zina hanya mempunyai hubungan hukum dengan ibunya serta keluarga ibunya saja”.
Namun, meskipun anak tersebut tidak bertanggung jawab atas dosa orang tua mereka, ada hukuman yang mengikuti orang tua. Perzinaan dianggap sebagai pelanggaran hukum dalam Agama Islam dan juga di Indonesia serta dapat dihukum dengan pidana. Orang tua yang terbukti melakukan perzinahan dapat dihukum dengan hukuman kurungan atau denda.
Masalah:
Meskipun anak hasil zina hanya memiliki hubungan nasab dengan ibunya, namun dalam masyarakat banyak anak tersebut mengalami diskriminasi. Mereka sering dijuluki dengan sebutan yang tidak menyenangkan, dirisakkan atau bahkan diisolasi dari masyarakat tersebut.
Hal ini menyebabkan anak-anak hasil zina menjadi korban dan akhirnya mereka harus memilih apakah akan terus hidup dalam penindasan atau memilih untuk meninggalkan keluarga mereka. Ini merupakan masalah yang serius dan memerlukan perhatian dari semua pihak agar hal seperti ini tidak terjadi.
Kesimpulan:
Dalam hukum Islam dan peraturan di Indonesia, anak hasil zina hanya memiliki hubungan nasab, waris, dan nafkah dengan ibunya. Mereka tidak harus bertanggung jawab atas dosa orang tua mereka dan tidak dapat diisolasi dari masyarakat dan dirisaki mereka. Namun, semua pihak harus sadar bahwa anak-anak tersebut juga berhak atas perlindungan dan perlakuan yang adil dari seluruh masyarakat.
Masyarakat harus memperlakukan anak hasil zina dengan baik dan tidak diskriminatif. Mereka tidak boleh diisolasi dari masyarakat dan dirisaki, terutama karena mereka tidak bertanggung jawab atas perbuatan orang tua mereka. Kita semua harus memiliki kasih sayang dan kepedulian terhadap anak-anak tersebut serta membantu menciptakan sebuah lingkungan yang aman dan tidak diskriminatif bagi mereka.
Demikianlah penjelasan mengenai anak hasil zina. Semoga kita menjadi pribadi yang peduli dan tidak diskriminatif terhadap mereka.