Apa Yang Harus Diketahui Oleh Para Pelaku Riba: Ancaman Keras Yang Mengintai Mereka

Huda Nuri

Apa Yang Harus Diketahui Oleh Para Pelaku Riba: Ancaman Keras Yang Mengintai Mereka
Apa Yang Harus Diketahui Oleh Para Pelaku Riba: Ancaman Keras Yang Mengintai Mereka

Ancaman apa yang diterima oleh para pelaku riba?

Pengenalan

Ribawi dalam bahasa Arab berarti “berkutat dengan riba”. Praktek riba dilarang oleh Islam, Kristiani, dan Yahudi. Namun, fenomena riba masih banyak ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dalam Alquran, riba digambarkan sebagai sebuah dosa besar, dan pelakunya akan menerima hukuman yang sangat berat di dunia dan di akhirat. Sebagai seorang Muslim, kita harus tahu dan memahami ancaman apa yang akan diterima oleh para pelaku riba.

Ancaman dalam Islam

Dalam Alquran, riba digambarkan sebagai salah satu dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Di dalam Surat Al-Baqarah ayat 275 disebutkan, “Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka mereka kekal di dalamnya.” Hal ini menunjukkan bahwa hukuman yang akan diterima oleh para pelaku riba di akhirat akan sangat berat.

Selain itu, riba juga dianggap merusak nilai-nilai sosial dan etika. Dalam hadis, Rasulullah SAW melarang para pedagang untuk memperdaya konsumen dengan harga yang tidak wajar. Dalam Islam, keberkahan suatu rejeki tidak terletak pada jumlah uang yang didapatkan, melainkan bagaimana cara mendapatkannya.

Ancaman dalam Kehidupan Manusia

Dalam kehidupan manusia, riba juga memiliki dampak yang sangat merugikan. Salah satu dampaknya adalah munculnya kemiskinan yang tidak terduga. Saat seseorang berutang dengan bank atau mengambil pinjaman dengan bunga, maka jumlah ini akan tetap bertambah setiap bulannya, sehingga hutang semakin besar dan tidak terbayar.

Selain itu, riba juga dapat memicu kemiskinan struktural di masyarakat. Orang yang kaya akan semakin kaya dengan adanya bunga dan riba, sementara orang miskin akan semakin miskin karena mereka dipaksa untuk bayar bunga dan riba yang besar. Hal ini membuat kesenjangan ekonomi antara kaya dan miskin semakin lebar.

BACA JUGA:   Belanja Mobil Lebih Halal dengan Kredit Mobil Syariah Tanpa Riba

Cara Mencegah Ribawi

Untuk mencegah praktik riba dalam kehidupan, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Menghindari Pinjaman Sekitaran Riba
  • Hal ini menjadi langkah pertama yang bisa diberlakukan untuk menghindari praktik riba. Beberapa praktik yang rumornya sering mengandung unsur riba diantaranya penghasilan pertanian, atau pemilik res muffin.

  • Menabung atau Investasi dengan Prinsip Syariah
  • Menyimpan uang di bank syariah atau investasi di perusahaan syariah yang tidak berbasis riba adalah cara yang baik untuk menjaga uang seseorang dari praktik riba sekaligus dapat memperoleh keuntungan yang baik berdasarkan prinsip syariah.

  • Menghindari Gaya Hidup Konsumtif dan Lemah Berutang
  • Membatasi kebutuhan konsumsi, memprioritaskan untuk memenuhi apa yang diperlukan secara utama daripada mengutamakan keinginan, dan memperhatikan harga-harga disekitar agar tidak merusak keseimbangan keuangan. Berutang dari teman atau keluarga dengan cara yang baik dan penuh tanggung jawab, tanpa adanya unsur memanfaatkan juga jangan sampai terjebak dalam kondisi dimana hanya berutang dan terus bertambah hutang

    Kesimpulan

    Seperti yang telah disebutkan, riba sangat dilarang dalam Islam, Kristen, dan Yahudi. Hal ini karena riba memiliki dampak buruk dalam kehidupan manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, kita harus berusaha keras untuk menghindari praktik riba dan memilih untuk hidup dengan prinsip-prinsip syariah, yang menyediakan sistem keuangan dan investasi yang aman dan halal. Semoga dengan mengetahui ancaman yang akan diterima oleh para pelaku riba, kita lebih waspada dan berhati-hati dalam memilih cara untuk mengelola keuangan kita.

    Also Read

    Bagikan:

    Tags