Sebelum membahas apakah membaca Al Quran harus menutup aurat, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu aurat. Aurat secara umum merujuk pada bagian tubuh yang dianggap tidak senonoh dan harus ditutupi. Aurat pada manusia terdiri dari beberapa bagian, yaitu aurat pada laki-laki dan aurat pada perempuan.
Pada laki-laki, aurat terletak di antara pusar hingga lutut dan di daerah alat kelaminnya. Sedangkan pada perempuan, auratnya adalah seluruh tubuh kecuali wajah, telapak tangan, dan telapak kaki.
Namun, ketika seseorang membaca Al Quran, apakah dia harus menutup auratnya? Jawabannya adalah tidak ada kewajiban untuk menutup aurat saat membaca Al Quran. Meskipun demikian, sebaiknya kita tetap menjaga aurat kita dalam keadaan tertutup.
Sebagai seorang muslim, kita harus memahami pentingnya menjaga aurat kita dari pandangan orang lain. Salah satu cara menjaga aurat adalah dengan menutup aurat kita saat beraktivitas di luar rumah. Bahkan ketika kita beribadah di dalam rumah, sebaiknya kita tetap menjaga tepi-aurat kita, yaitu bagian tubuh yang seharusnya ditutupi.
Namun, ketika kita membaca Al Quran di dalam rumah, tidak ada ketentuan bahwa kita harus menutup aurat. Kita dapat membaca Al Quran dengan cara apapun yang kita anggap nyaman, asalkan bacaannya tetap dengan benar dan penuh dengan penghayatan.
Dalam hal ini, yang menjadi lebih penting adalah cara kita membaca Al Quran, yakni dengan hati yang khusyuk dan penuh penghayatan. Sebab membaca Al Quran bukan semata-mata membaca secara fisik, tetapi juga menghayati makna dan pesannya agar dapat memberikan manfaat bagi kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, meskipun tidak ada kewajiban untuk menutup aurat saat membaca Al Quran, tetaplah menjaga aurat dalam keadaan tertutup. Selain itu, lebih fokus dan serius dalam membaca Al Quran, sehingga kita bisa menghayati pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dengan baik.