Arisan Menurun: Apakah Termasuk Riba?
Arisan menjadi salah satu alternatif investasi bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengumpulkan uang secara cepat dan mudah. Arisan menurun adalah salah satu jenis arisan yang paling populer dan banyak diikuti, terutama di daerah pedesaan. Namun, apakah arisan menurun termasuk dalam kategori riba?
Definisi Riba
Sebelum membahas apakah arisan menurun termasuk riba atau tidak, mari kita bahas terlebih dahulu tentang definisi riba. Riba secara umum diartikan sebagai tambahan yang didapat oleh pemberi pinjaman dari peminjam di luar jumlah yang dipinjamkan. Dalam bahasa arab, riba berarti ‘meningkat’ atau ‘bertambah’, sehingga riba bisa diartikan sebagai keuntungan tambahan tanpa usaha yang jelas.
Dalam konteks agama, riba dianggap sebagai suatu hal yang haram dan dilarang oleh agama Islam. Dalam Al-Qur’an, riba disebutkan sebagai perbuatan yang tidak disukai oleh Allah dan pelakunya dianggap sebagai musuh Allah.
Arisan Menurun: Bagaimana Cara Kerjanya?
Arisan menurun adalah sebuah sistem arisan yang terdiri dari sejumlah peserta dengan jumlah yang sama, yang setiap bulannya memberikan sejumlah uang atau barang kepada satu peserta yang dipilih secara acak. Proses ini dilakukan sampai semua peserta mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut berbeda bagi setiap peserta, yaitu peserta awal mendapatkan keuntungan waktu dan peserta akhir mendapatkan keuntungan uang.
Misalnya, terdapat 10 peserta dengan setiap peserta memberikan uang sebesar Rp 1 juta per bulan. Pada bulan pertama, seorang peserta dipilih secara acak dan menerima uang dari semua peserta sebesar Rp 10 juta. Kemudian, pada bulan berikutnya, peserta yang sama tetap memberikan uang sebanyak Rp 1 juta, namun tidak menerima uang dari peserta lain karena sudah mendapatkan uang sebelumnya. Proses berlanjut sampai semua peserta mendapatkan keuntungan.
Apakah Arisan Menurun Termasuk Riba?
Dalam konteks agama Islam, beberapa ulama menganggap arisan menurun termasuk riba karena peserta tidak memberikan/menerima barang atau jasa yang sama nilainya. Peserta awal hanya memberikan uang dan mendapatkan keuntungan waktu, sementara peserta akhir memberikan uang dan mendapatkan keuntungan uang. Hal ini dianggap sebagai keuntungan tambahan tanpa usaha yang jelas.
Ada juga ulama yang berpendapat bahwa arisan menurun tidak termasuk riba karena tidak ada tambahan penghasilan dari uang yang dipinjamkan seperti halnya pemberian bunga pada sistem riba konvensional. Dalam arisan menurun, keuntungan diperoleh dari uang yang dimasukkan oleh para peserta sendiri, bukan dari manfaat yang diberikan kepada pihak lain.
Kesimpulan
Setelah membahas definisi riba dan cara kerja arisan menurun, dapat disimpulkan bahwa keputusan apakah arisan menurun termasuk riba atau tidak sepenuhnya tergantung pada interpretasi masing-masing ulama. Namun, bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengikuti arisan menurun sekaligus menjaga agama, sebaiknya mencari fatwa atau pendapat dari ulama setempat.
Jika Anda ingin mencari alternatif investasi yang tidak bermasalah dengan agama dan pemerintah, ada banyak pilihan lain yang bisa dipertimbangkan seperti reksadana, saham, atau obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, pastikan Anda sudah mempertimbangkan risiko dan manfaat dari masing-masing jenis investasi.