Apabila seseorang sudah meninggal, kita seringkali bingung bagaimana cara menulis namanya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penulisan nama tersebut tetap sesuai dengan etika dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Menggunakan Gelar
Biasanya, gelar pada nama seseorang tidak digunakan saat menuliskan nama orang yang sudah meninggal. Akan tetapi, jika orang tersebut memiliki gelar akademik atau kehormatan lainnya dan ingin tetap mencantumkannya, hal tersebut diperbolehkan. Gunakan gelar tersebut setelah nama lengkap orang yang sudah meninggal.
Contoh: Dr. Soekarno
Tidak Menggunakan Gelar
Namun, pada beberapa kasus, penggunaan gelar pada nama orang yang sudah meninggal tetap dilakukan. Hal tersebut tergantung dari kebiasaan dan kesepakatan di masyarakat tempat orang yang sudah meninggal tinggal atau berasal dari sana.
Contoh: Bung Hatta
Menyebut Nama Lengkap
Saat menuliskan nama orang yang sudah meninggal, usahakan untuk menyebutkan nama lengkapnya. Hal ini penting agar nama tersebut dapat dikenali dengan jelas dan tidak terjadi kekeliruan.
Contoh: Mohamad Hatta
Menyebut Nama Panggilan
Beberapa orang mungkin memiliki nama panggilan yang lebih dikenal oleh masyarakat ketimbang nama lengkapnya. Namun, pada saat menuliskan nama orang yang sudah meninggal, sangat disarankan untuk menggunakan nama lengkap yang resmi.
Contoh: Dalam menuliskan nama Presiden pertama Indonesia, sebaiknya menggunakan โIr. Soekarnoโ daripada panggilan populer โBung Karnoโ.
Menggunakan Titik
Dalam menuliskan nama orang yang sudah meninggal, penggunaan tanda titik pada gelar yang dimiliki sangat diperhatikan. Ini menunjukkan adanya kesopanan dan menghormati keabsahan suatu gelar.
Contoh: Prof. Dr. Goenawan Mohamad
Perbedaan Regional
Terakhir, dalam menuliskan nama orang yang sudah meninggal, perbedaan regional sangat perlu diperhatikan. Beberapa daerah mungkin memiliki kebiasaan atau etika yang berbeda dalam penulisan nama, seperti penggunaan gelar atau penambahan julukan tertentu.
Contoh: Dalam bahasa Jawa, Julukan โKangโ bisa ditambahkan sebelum nama seseorang, seperti โKang Suryaโ. Namun, dalam penulisan nama orang yang sudah meninggal, julukan tersebut tidak dianggap resmi dan sebaiknya tidak digunakan.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan nama orang yang sudah meninggal. Dalam hal ini, etika dan kesopanan sangat diperlukan agar penulisan nama tersebut bisa dihormati oleh masyarakat luas. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari informasi tentang penulisan nama orang yang sudah meninggal.