CARA MENULIS NAMA ORANG YANG SUDAH MENINGGAL

Dina Yonada

Apabila seseorang sudah meninggal, kita seringkali bingung bagaimana cara menulis namanya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penulisan nama tersebut tetap sesuai dengan etika dan kebiasaan yang berlaku di masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Menggunakan Gelar

Biasanya, gelar pada nama seseorang tidak digunakan saat menuliskan nama orang yang sudah meninggal. Akan tetapi, jika orang tersebut memiliki gelar akademik atau kehormatan lainnya dan ingin tetap mencantumkannya, hal tersebut diperbolehkan. Gunakan gelar tersebut setelah nama lengkap orang yang sudah meninggal.

Contoh: Dr. Soekarno

Tidak Menggunakan Gelar

Namun, pada beberapa kasus, penggunaan gelar pada nama orang yang sudah meninggal tetap dilakukan. Hal tersebut tergantung dari kebiasaan dan kesepakatan di masyarakat tempat orang yang sudah meninggal tinggal atau berasal dari sana.

Contoh: Bung Hatta

Menyebut Nama Lengkap

Saat menuliskan nama orang yang sudah meninggal, usahakan untuk menyebutkan nama lengkapnya. Hal ini penting agar nama tersebut dapat dikenali dengan jelas dan tidak terjadi kekeliruan.

Contoh: Mohamad Hatta

Menyebut Nama Panggilan

Beberapa orang mungkin memiliki nama panggilan yang lebih dikenal oleh masyarakat ketimbang nama lengkapnya. Namun, pada saat menuliskan nama orang yang sudah meninggal, sangat disarankan untuk menggunakan nama lengkap yang resmi.

Contoh: Dalam menuliskan nama Presiden pertama Indonesia, sebaiknya menggunakan โ€œIr. Soekarnoโ€ daripada panggilan populer โ€œBung Karnoโ€.

Menggunakan Titik

Dalam menuliskan nama orang yang sudah meninggal, penggunaan tanda titik pada gelar yang dimiliki sangat diperhatikan. Ini menunjukkan adanya kesopanan dan menghormati keabsahan suatu gelar.

BACA JUGA:   Cara Agar Istiqomah dalam Berhijrah

Contoh: Prof. Dr. Goenawan Mohamad

Perbedaan Regional

Terakhir, dalam menuliskan nama orang yang sudah meninggal, perbedaan regional sangat perlu diperhatikan. Beberapa daerah mungkin memiliki kebiasaan atau etika yang berbeda dalam penulisan nama, seperti penggunaan gelar atau penambahan julukan tertentu.

Contoh: Dalam bahasa Jawa, Julukan โ€œKangโ€ bisa ditambahkan sebelum nama seseorang, seperti โ€œKang Suryaโ€. Namun, dalam penulisan nama orang yang sudah meninggal, julukan tersebut tidak dianggap resmi dan sebaiknya tidak digunakan.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menuliskan nama orang yang sudah meninggal. Dalam hal ini, etika dan kesopanan sangat diperlukan agar penulisan nama tersebut bisa dihormati oleh masyarakat luas. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang mencari informasi tentang penulisan nama orang yang sudah meninggal.

Also Read

Bagikan: