Contoh Apa Saja yang Termasuk Riba?
Pengertian Riba
Riba merupakan praktik yang dianggap sebagai dosa besar dalam Islam. Riba terjadi ketika seseorang memberikan uang atau barang dengan harapan mendapatkan lebih banyak kembali. Hal ini bisa terjadi dalam bentuk pengambilan atau pemberian pinjaman dengan bunga atau keuntungan yang dibebankan pada pihak yang meminjam.
Contoh Riba
Berikut adalah beberapa contoh yang dianggap sebagai riba dalam Islam:
Praktik ini sering dikenal dengan nama riba dengan bunga atau riba bank. Bunga yang dibebankan pada pinjaman ini harus dihindari dalam Islam. Karena riba bukanlah jalan yang benar untuk mencari pendapatan. Melainkan merugikan kedua belah pihak dalam jangka panjang, dan terdapat unsur ketidakadilan yang jelas.
Praktik ini terjadi saat ada tambahan persyaratan yang diharuskan oleh investor sebelum menginvestasikan uangnya. Misalnya, meminta persyaratan untuk mendapatkan keuntungan lebih dari dua puluh persen tanpa mengambil risiko atau menjalankan bisnis secara aktif. Hal ini tergolong sebagai riba karena investor berharap untuk mendapatkan keuntungan dari uang yang diinvestasikan tanpa adanya risiko.
Praktik ini sering dikenal dengan istilah sewa beli. Hal ini terjadi saat seseorang menyewakan barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga aslinya, dan orang yang menyewa harus membayar secara cicilan. Dalam hal ini, orang yang menyewa seharusnya tidak mendapatkan keuntungan tambahan dari harga yang ditawarkan pada barang yang dia pinjamkan.
Praktik ini terjadi ketika seseorang memberikan jasa dengan harga yang lebih tinggi dari yang seharusnya. Hal ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk bisnis, seperti perbankan, asuransi, dan kartu kredit. Dalam Islam, praktik ini dianggap sebagai riba karena orang yang membayar untuk jasa tersebut seharusnya tidak diharuskan membayar lebih dari yang seharusnya.
Akibat dari Berprilaku Riya
Riya atau memperlihatkan amal saleh yang dilakukan sehingga bisa mendapat pujian atas kebaikan yang dilakukan adalah perilaku buruk dalam Islam. Orang yang melakukan riya akan kehilangan nilai dari amal saleh yang telah dilakukan. Hal ini terjadi karena ketika seseorang memperlihatkan amal saleh di hadapan orang lain, ia melakukan tindakan tersebut bukan karena mencari Allah SWT. Melainkan mencari pujian dari orang lain.
Contoh riya termasuk seseorang yang bersedekah di hadapan orang lain dengan nominal besar agar dipuji. Namun, saat tak ada orang lain, ia enggan untuk mengeluarkan rezekinya di jalan Allah SWT. Praktik ini tidak hanya membuat nilai amal yang dilakukannya menjadi rusak, namun juga bisa membawa dampak buruk dalam kehidupan sehari-hari.
Kesimpulan
Riba dan riya merupakan perilaku yang harus dihindari dalam Islam. Selain karena riba dianggap sebagai dosa besar, juga merugikan kedua belah pihak dalam jangka panjang. Sedangkan riya mengurangi nilai dari amal saleh yang dilakukan. Oleh karena itu, sebagai umat muslim, kita harus senantiasa berusaha untuk menghindari perilaku riba dan riya dalam kehidupan sehari-hari.