Gambar Hadist Tentang Hutang

Huda Nuri

Hutang merupakan suatu hal yang harus dihindari oleh setiap orang, karena dalam ajaran agama juga mengharamkan hal ini. Namun, dalam kehidupan nyata, banyak orang yang terjebak dalam hutang entah itu hutang ke teman, keluarga, atau bahkan ke bank. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas gambar hadist tentang hutang.

Hadist Tentang Hutang

Hadist pertama

"Sebaik-baik orang yang bermanfaat bagi orang lain, dan seburuk-buruk orang yang merugikan orang lain. Janganlah engkau merugikan orang lain, dan jangan pula engkau meminta kepadanya sesuatu selain yang layak, kerana sesiapa yang meminta barang sesuatu yang sekiranya sesuai dengan keperluannya sebenarnya telah mulia, dan sesiapa yang meminta barang sesuatu sesuai dengan keperluannya mulia pula." (HR. Al-Baihaqi)

Hadist pertama ini mengajarkan kepada kita agar selalu bermanfaat bagi orang lain dan tidak merugikan orang lain. Janganlah meminta sesuatu yang tidak layak dan meminta barang sesuai dengan keperluan kita, karena dengan itu kita menjadi mulia.

Hadist kedua

"Aku (nabi) menjaga wudhu, lalu mendekati orang (sahabat lain) dan berkata: ‘Siapa di antara kalian yang datang dari rumahnya dengan memohon-mohon kepada orang lain agar meminjamkannya seberat satu qirath atau lebih dan menjanjikan (akan mengembalikan), sedang dia memiliki harta yang cukup untuk menafkahinya, tetapi sengaja tidak membukanya sebagai (alasan) untuk meyakinkan orang tersebut. Kemudian orang itu tidak memberikannya, dan akhirnya dia (yang meminta) merasa tersakiti terhadap orang tersebut?’ Para sahabat menjawab: ‘Ya, nabi.’ Maka baginda bersabda: ‘Janganlah kalian mendekati aku, kerana kalian telah memutuskan silaturrahim orang yang telah Allah hubungkan di antara kalian.’ " (HR. Bukhari dan Muslim)

BACA JUGA:   Jurnal Pembayaran Hutang: Bagaimana Membuatnya dan Menggunakan dengan Efektif

Hadist kedua ini mengajarkan kepada kita untuk tidak meminta pinjaman kepada orang lain jika kita memiliki harta yang cukup untuk menafkahi diri. Jangan pula meminta pinjaman dengan janji palsu atau memalsukan kondisi financil karena hal tersebut dapat merusak hubungan dengan orang yang telah kita mintai hutang.

Hadist ketiga

“Berlindunglah kepada Allah dari keburukan bawah tangan orang yang meminjamkan uang, dan tidak mau melunasi hutangnya, mengingkari janjinya dan tidak mau menepati kesepakatan.” (HR. Ibnu Hibban)

Hadist ketiga ini mengajarkan kepada kita untuk selalu berlindung kepada Allah agar tidak merasakan kerugian akibat hutang. Janganlah menjadi orang yang meminjamkan uang dan tidak mau melunasi hutangnya, karena hal tersebut dapat merusak hubungan kita dengan orang yang kita pinjam.

Kesimpulan

Dalam agama Islam, hutang merupakan hal yang harus dihindari oleh setiap orang, karena dalam hadist dan al-Quran juga mengharamkan hal ini. Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu hidup dengan cara yang bijaksana, yaitu dengan hidup sesuai dengan kemampuan dan tidak meminta hutang jika tidak diperlukan. Janganlah menjadi orang yang meminta hutang tanpa membutuhkan dan tidak mau membayar kembali, karena hal tersebut dapat merusak hubungan baik dengan orang yang kita pinjam. Dengan menjaga hutang, kita juga akan memperoleh pahala dari Allah swt.

Also Read

Bagikan: