Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang berusaha sekuat tenaga untuk mencari rezeki. Mereka bekerja keras, menginvestasikan waktu dan uang untuk mencari uang dan meraih sukses dalam karir mereka. Namun, ada banyak orang yang merasa frustasi dan kecewa karena mereka merasa bahwa mereka tidak memperoleh rezeki sesuai dengan usaha dan kerja keras mereka. Dalam Islam, konsep tentang rezeki sangat penting, namun apa sajakah yang disebutkan dalam hadits tentang rezeki?
Pertama: Rezeki Sudah Diatur
Salah satu hadits yang cukup populer tentang rezeki adalah bahwa "rezeki sudah diatur dan didistribusikan sejak sebelum manusia dilahirkan." Artinya, ketika seseorang lahir, Allah SWT sudah menentukan berapa banyak uang dan harta yang akan diberikan kepada mereka selama hidup mereka. Tidak ada satu orang pun yang dapat mengubah nasib mereka, meskipun mereka memiliki pengetahuan, waktu, atau uang yang cukup.
Kedua: Berikhtiar dalam Mencari Rezeki
Namun demikian, ini bukan berarti manusia tidak perlu berikhtiar dalam mencari rezeki. Sebaliknya, Islam mendorong manusia untuk bekerja keras dan melakukan segala upaya yang mereka bisa dalam mencari rezeki. Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda bahwa "tiada makanan yang lebih baik daripada hasil jerih payah tangan sendiri." Dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 juga disebutkan bahwa "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah apa yang ada pada suatu kaum sehingga mereka merubah apa yang ada pada diri mereka sendiri."
Hal ini menunjukkan bahwa usaha adalah kunci penting dalam mencari rezeki, dan Allah SWT memberkati mereka yang bekerja keras dan tekun dalam mencari nafkahnya.
Ketiga: Berbuat Baik Menjadi Faktor Penting dalam Mendapatkan Rezeki
Selain itu, berbuat baik dan melakukan amal sholeh juga dapat menjadi faktor penting dalam mendapatkan rezeki. Dalam hadits Qudsi, Rasulullah SAW menceritakan bahwa Allah SWT berfirman, "Hai anak Adam, berikanlah kepada-Ku, niscaya Aku akan memberikan kepadamu. Tentu saja, ‘anak Adam’ di sini merujuk pada seluruh umat manusia. Dalam ayat lain di dalam Al-Qur’an, ditegaskan bahwa "Barangsiapa yang berbuat kebajikan, baik laki-laki dan perempuan, sedang ia beriman, maka sesungguhnya Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya Kami akan memberikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih dari apa yang telah mereka usahakan."
Kesimpulan
Dari hadits-hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa Allah SWT sudah menentukan rezeki setiap orang sejak sebelum lahir, namun manusia masih perlu bekerja keras dan berikhtiar dalam mencari nafkah. Selain itu, berbuat baik dan melakukan amal sholeh juga dapat menjadi faktor penting dalam mendapatkan rezeki. Namun, saat mencari nafkah, sebaiknya jangan pernah melanggar hukum syariah dan jangan terlalu bergantung pada harta dan kekayaan. Sebab, seperti dalam hadits, Allah SWT menjamin bahwa orang yang berbuat kebaikan akan diberi rezeki yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.