Hari yang Dilarang Berhubungan Suami Istri Menurut Islam

Dina Yonada

Hari yang Dilarang Berhubungan Suami Istri Menurut Islam
Hari yang Dilarang Berhubungan Suami Istri Menurut Islam

Menurut ajaran Islam, ada beberapa hari yang dilarang untuk melakukan hubungan intim antara suami istri. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesucian dan kebersihan agama, serta untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Berikut adalah beberapa hari yang dilarang berhubungan suami istri menurut Islam:

1. Hari-hari Haid

Hari-hari haid adalah masa menstruasi pada wanita. Selama periode ini, wanita dianggap tidak suci dan tidak diperbolehkan beribadah, termasuk melakukan hubungan suami istri. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh, serta untuk menghindari infeksi pada alat kelamin.

2. Hari Tertentu dalam Bulan Ramadhan

Pada bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa selama sebulan penuh. Namun, ada beberapa hari dalam bulan Ramadhan yang dilarang untuk melakukan hubungan suami istri, yaitu saat berpuasa pada hari ke-1 hingga ke-15, dan juga pada malam Lailatul Qadar.

Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan diri menghadapi hari yang lebih suci, dan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

3. Saat Sedang I’tikaf

I’tikaf adalah kegiatan menetap di masjid selama beberapa hari dengan tujuan meningkatkan ketaqwaan. Saat sedang i’tikaf, dilarang untuk melakukan hubungan suami istri karena hal ini dapat mengganggu konsentrasi dan mengurangi kesucian ibadah.

4. Saat Bertekad untuk Melakukan Puasa Sunnah

Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan di luar bulan Ramadhan. Saat bertekad untuk melakukan puasa sunnah, dilarang untuk melakukan hubungan suami istri. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan ketaqwaan dan meningkatkan kesadaran terhadap ibadah.

BACA JUGA:   Angola Larang Islam: Menilai Pembatasan Kebebasan Beragama

5. Saat Melakukan Ibadah Haji

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang harus dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Selama ibadah haji, dilarang untuk melakukan hubungan suami istri karena hal ini dapat mengganggu konsentrasi dan mempengaruhi kesucian ibadah.

Dalam Islam, hubungan suami istri memiliki nilai yang tinggi dan dianggap sebagai bagian dari ibadah. Namun, terdapat beberapa aturan dan larangan yang harus ditaati untuk menjaga kesucian dan keberkahan hubungan suami istri. Semoga artikel ini bermanfaat!

Also Read

Bagikan: