Kata-Kata Dilarang Pacaran Dalam Islam

Dina Yonada

Kata-Kata Dilarang Pacaran Dalam Islam
Kata-Kata Dilarang Pacaran Dalam Islam

Pacaran merupakan salah satu bentuk hubungan yang banyak dijalani oleh para remaja di era modern ini. Namun, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui bahwa dalam agama Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan sebelum pernikahan dianggap tidak etis dan dilarang.

Berikut adalah beberapa kata-kata dilarang pacaran dalam Islam yang dapat menjadi pemahaman dan pengingat bagi umat Islam:

"Taatilah Allah dan Rasul-Nya"

Umat Islam harus selalu mengutamakan taat pada Allah SWT dan Rasul-Nya dalam hal apapun, termasuk dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Seperti dalam Al-Quran Surat Al-Ahzab ayat 36 yang berbunyi:

"Dan tidak ada bagi seorang laki-laki yang beriman atau seorang perempuan yang beriman, bila Allah dan Rasul-Nya sudah menetapkan suatu ketetapan, maka bagi mereka berdua tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh. Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul- Nya maka sungguhlah dia sudah tersesat, sesat yang nyata."

Dalam ayat tersebut jelas disebutkan bahwa Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan mengenai hubungan antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, umat Islam harus taat pada ketetapan tersebut.

"Jangan Dekati Zina"

Zina merupakan salah satu dosa besar dalam Islam. Maka dari itu, umat Islam harus selalu menjauhi tindakan zina dan segala bentuk perilaku yang dapat mendekati kepada perbuatan zina. Seperti dalam Al-Quran Surat Al-Israa’ ayat 32 yang berbunyi:

"Janganlah kalian mendekati zina, karena itu adalah perbuatan yang keji dan jalan yang buruk"

Dalam ayat tersebut, umat Islam diingatkan untuk tidak hanya menjauhi perbuatan zina, tetapi juga hal-hal yang dapat mendekati kepada perbuatan tersebut.

BACA JUGA:   Olahraga Yang Dilarang Dalam Islam

"Percayalah pada Takdir Allah"

Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus yakin bahwa Allah SWT telah menetapkan jodoh yang terbaik untuk kita. Seperti dalam Al-Quran Surat Al-Ankabut ayat 21 yang berbunyi:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah Dia menciptakan untuk kamu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa ketenteraman dan kesejahteraan hidup bersamanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berfikir."

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyatakan bahwa Dia telah menciptakan jodoh untuk setiap umat-Nya. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mempercayai takdir Allah dan bersabar menanti jodoh yang terbaik untuk kita.

"Berpikirlah dengan Akal Sehat"

Dalam Islam, kita diajarkan untuk berpikir dengan akal sehat dalam segala hal, termasuk dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Seperti dalam Al-Quran Surat Al-Hujurat ayat 6 yang berbunyi:

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka selidikilah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

Dalam ayat tersebut disebutkan bahwa umat Islam harus selalu berpikir dengan akal sehat dalam menerima suatu berita dan tidak menimpakan kesalahan pada orang lain tanpa mengetahui keadaannya yang sebenarnya. Hal ini juga berlaku dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan.

"Jangan Bersentuhan dan Berduaan Tanpa Mahram"

Dalam Islam, hubungan antara laki-laki dan perempuan harus dijaga dan ditempatkan pada batas-batas yang jelas. Salah satu cara untuk menjaga hubungan ini adalah dengan tidak bersentuhan dan berduaan tanpa mahram. Seperti dalam hadis riwayat Ahmad dan Tirmidzi:

BACA JUGA:   Ayat Larangan Pacaran dalam Islam

“Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan, melainkan setan menjadi ketiga di antara keduanya.”

Hadis ini menegaskan pentingnya menjaga batas-batas dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan, agar tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan ajaran Islam.

"Cintailah Pasanganmu Setelah Pernikahan"

Setelah menikah, umat Islam diharapkan untuk saling mencintai dan membina rumah tangga yang harmonis. Namun, dalam Islam, cinta harus ditempatkan pada tempatnya dan tidak boleh dilakukan di luar pernikahan. Hal ini diungkapkan dalam hadis riwayat Tirmidzi:

"Barangsiapa yang mencintai karena Allah dan benci karena Allah maka mencintainya karena Allah, menghina karena Allah, benci karena Allah, dan memberikan karena Allah."

Dalam hadis tersebut, umat Islam diingatkan untuk mencintai pasangan dengan dasar mencintai Allah SWT dan menjadikan pernikahan sebagai jalan untuk membina rumah tangga yang bahagia.

Kesimpulannya, hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam harus dijalani sesuai dengan tuntunan agama. Umat Islam harus selalu mengutamakan taat pada Allah dan Rasul-Nya, menjauhi zina dan segala bentuk perilaku yang mendekati zina, mempercayai takdir Allah, berpikir dengan akal sehat, menjaga batas-batas, dan mencintai pasangan setelah pernikahan. Semua itu dilakukan untuk menjamin kebahagiaan dan kesejahteraan hidup kita di dunia dan akhirat.

Also Read

Bagikan: