Hari Valentine menjadi salah satu perayaan yang seringkali diidentikan dengan kasih sayang. Namun, hal tersebut justru menjadi dilema bagi sebagian kalangan umat Islam. Pasalnya, terdapat larangan bagi umat Islam untuk merayakan Hari Valentine ini. Mengapa demikian? Simak penjelasan berikut ini.
Sejarah Hari Valentine
Sejarah Hari Valentine bermula dari seorang imam bernama Santo Valentinus. Ia dijuluki sebagai pelindung para kekasih karena pada abad ke-3, Valentinus membantu sepasang kekasih yang ingin menikah. Padahal, pada waktu itu, Pemerintah Roma melarang pernikahan bagi para prajurit muda.
Akan tetapi, Valentinus berhasil melanggar larangan tersebut dan akhirnya membantu sepasang kekasih tersebut menikah secara diam-diam. Sebagai hasilnya, Valentinus dihukum mati oleh Pemerintah Roma karena dianggap menghalalkan pernikahan tersebut.
Larangan Hari Valentine dalam Sudut Pandang Islam
Dalam sudut pandang Islam, larangan merayakan Hari Valentine memang benar adanya. Larangan tersebut didasarkan pada beberapa alasan, di antaranya adalah sebagai berikut:
-
Bukan Budaya Islam
Peringatan Hari Valentine bukanlah bagian dari tradisi atau budaya Islam. Sehingga, umat Islam seharusnya tidak merayakannya. -
Praktik Jahiliyah
Perayaan Hari Valentine seringkali dihubungkan dengan praktik-praktik jahiliyah, seperti pacaran dan seks bebas. Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang taat, kita seharusnya menjauhi segala bentuk praktik jahiliyah tersebut. -
Implikasi Negatif
Merayakan Hari Valentine dapat memberikan implikasi yang negatif bagi umat Islam. Misalnya, dapat mengganggu akidah serta adat istiadat yang sudah ditanamkan dalam diri umat Islam.
Hikmah dari Larangan Hari Valentine
Meskipun terdapat larangan bagi umat Islam untuk merayakan Hari Valentine, bukan berarti kita tidak bisa mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Berikut ini adalah beberapa hikmah dari larangan Hari Valentine dalam sudut pandang Islam:
-
Menjaga Akidah
Larangan tersebut dapat membantu umat Islam untuk menjaga akidah serta memelihara keimanan dalam diri kita. -
Menghindari Praktik Jahiliyah
Larangan Hari Valentine juga dapat membantu kita untuk menghindari praktik-praktik jahiliyah yang merugikan. -
Menjaga Adat Istiadat
Larangan tersebut membantu kita untuk menjaga adat istiadat yang sudah ditanamkan dalam diri umat Islam, sehingga kita tetap berpegang teguh pada norma-norma agama.
Kesimpulan
Dalam sudut pandang Islam, terdapat larangan untuk merayakan Hari Valentine. Hal tersebut didasarkan pada beberapa alasan, seperti bukan bagian dari budaya Islam, praktik jahiliyah, dan implikasi negatif yang mungkin muncul. Meskipun demikian, kita bisa mengambil hikmah dari larangan tersebut, seperti menjaga akidah, menghindari praktik jahiliyah, serta menjaga adat istiadat. Oleh karena itu, sebagai umat Islam yang taat, marilah kita berpegang teguh pada norma-norma agama serta menjauhi bentuk-bentuk perayaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.