Sebagai seorang Muslim, kita perlu mengerti mengapa kita harus menghindari mengucapkan selamat Natal kepada anggota keluarga, teman, atau rekan kerja yang non-Muslim. Tidak ada yang salah dalam menghargai perayaan orang lain, tetapi ketika itu melibatkan menunjukkan penghormatan terhadap agama yang berbeda dengan Islam, kita harus berhati-hati.
Dalam Islam, kelahiran Isa AS, atau Jesus, adalah peristiwa penting dan patut dihormati. Namun, perayaan Natal—sebagaimana dirayakan dalam agama Kristen—mencakup kepercayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti keyakinan bahwa Yesus adalah anak Tuhan.
Sebagai seorang Muslim, kita harus tetap setia pada keyakinan kita sendiri, dan oleh karena itu, mengucapkan selamat Natal mengirimkan pesan yang salah. Ini tidak hanya menunjukkan ketidak-konsistenan dalam keyakinan kita, tetapi juga dapat menimbulkan kesalahpahaman tentang Islam di mata non-Muslim.
Tidak mengucapkan selamat Natal juga bukan berarti kita tidak menghargai perasaan orang lain yang merayakannya. Kita bisa menunjukkan rasa hormat dengan mengucapkan selamat hari raya yang umum, seperti hari Natal atau Tahun Baru, tanpa mengaitkannya dengan agama. Sebagai contoh, kita dapat mengucapkan selamat liburan atau selamat tahun baru.
Selain itu, sebagai seorang Muslim, kita harus mempelajari landasan agama kita dan membangun kepercayaan yang kuat sehingga kita dapat menjelaskan keyakinan kita dengan tegas dan jelas. Ini juga dapat membantu kita menanggapi pertanyaan dan komentar tentang ajaran Islam yang muncul selama perayaan yang melibatkan agama.
Satu hal penting yang harus diingat adalah bahwa kita tidak boleh menghakimi atau menyakiti perasaan orang lain yang merayakan Natal. Sebaliknya, kita perlu memperlakukan semua orang dengan hormat dan kasih sayang, seperti yang diajarkan dalam Islam.
Kesimpulannya, sebagai seorang Muslim, kita harus menghindari mengucapkan selamat Natal karena ini dapat menimbulkan kesalahpahaman tentang keyakinan kita sebagai seorang Muslim. Namun, kita masih bisa menunjukkan rasa hormat dengan mengucapkan selamat hari raya yang lebih umum, seperti hari Natal atau tahun baru. Yang terpenting adalah kita harus memahami landasan agama kita dengan baik dan bisa menjelaskannya dengan tegas dan jelas, sambil memperlakukan semua orang dengan hormat dan kasih sayang.