Makan Uang Riba, Benarkah Hanya Sekadar Membeli Makanan? Mengungkap Hukum dan Dampaknya Menurut Islam berdasarkan QS Al-Baqarah: 276

Huda Nuri

Makan Uang Riba, Benarkah Hanya Sekadar Membeli Makanan? Mengungkap Hukum dan Dampaknya Menurut Islam berdasarkan QS Al-Baqarah: 276
Makan Uang Riba, Benarkah Hanya Sekadar Membeli Makanan? Mengungkap Hukum dan Dampaknya Menurut Islam berdasarkan QS Al-Baqarah: 276

Makan Uang Riba Itu Apa?

Pengertian Riba

Riba adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk mengacu pada segala jenis bunga atau keuntungan yang diperoleh dari transaksi uang. Menurut syariat Islam, riba adalah hal yang dilarang oleh Allah Swt dan termasuk ke dalam perbuatan dosa.

Riba dilarang oleh Allah Swt dan Rasulullah SAW. dalam berbagai hadis dan ayat Al-Qur’an. Hal ini karena riba dianggap sebagai pengambilan keuntungan yang tidak adil dan merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut.

Makan Uang Riba

Makan uang riba memiliki pengertian yang sangat luas karena riba tidak hanya terbatas pada pengambilan bunga dari uang yang dipinjam, tetapi juga bisa terjadi pada berbagai jenis transaksi keuangan.

Makan uang riba tidak hanya terjadi ketika seseorang meminjam uang dari bank atau lembaga keuangan lainnya dan mengembalikan uang tersebut dengan bunga. Makan uang riba juga terjadi ketika seseorang menggunakan kartu kredit dan tidak membayar tagihan pada waktu yang tepat atau membeli suatu barang dengan cara cicilan yang memiliki bunga. Artinya, makan uang riba terjadi ketika seseorang menerima keuntungan dari transaksi uang yang melibatkan riba.

Alasan Riba Dilarang di Dalam Agama Islam

Riba dilarang oleh Allah Swt karena alasan yang sangat jelas yaitu :

  • Riba merugikan salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi uang
  • Riba menimbulkan ketidakadilan di dalam masyarakat
  • Riba membuat orang menjadi serakah dan manipulatif
  • Riba bertentangan dengan akhlak yang baik
BACA JUGA:   Contoh Riba Yad dalam Jual Beli Mobil: Skema Kontan vs. Kredit

Mungkin sebagian orang menganggap riba sebagai cara cepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar, namun hal tersebut jelas-jelas bertentangan dengan prinsip adil dan tidak merugikan pihak lain. Karena itulah, riba dianggap sebagai perbuatan yang haram dan dosa dalam Islam.

Konsekuensi Makan Uang Riba

Makan uang riba menjadi sebuah tindakan yang sangat tidak dianjurkan dalam Islam karena ada konsekuensi yang sangat serius di dalamnya. Konsekuensi tersebut di antaranya adalah:

  • Penerima riba akan menerima dosa yang sangat besar, dan dosa ini akan bertambah berat seiring dengan keuntungan yang diperolehnya dari transaksi riba.
  • Kekayaan yang diperoleh dari riba tidak akan mendatangkan keberkahan dalam hidup orang tersebut dan Allah Swt akan menolak segala keberkahan dan kesejahteraan dalam hidupnya.
  • Orang yang makan uang riba disebut sebagai musuh Allah Swt dan Rasulullah SAW. Karena itulah, Allah Swt tidak menyukai orang yang makan riba dan selalu berbuat dosa

Cara Menghindari Riba

Menghindari riba memang tidak mudah, terutama bagi mereka yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang hampir seluruhnya menggantungkan hidupnya pada sistem keuangan ribawi. Namun, meskipun sulit, bukan berarti tidak mungkin untuk menghindari riba. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari riba antara lain:

  • Menggunakan sistem keuangan syariah yang tidak mengandung unsur riba.
  • Menghindari menggunakan kartu kredit dan meminjam uang dengan bunga yang tinggi
  • Mencari alternatif pembayaran seperti melakukan payment plan yang tidak menarik bunga dan sejenisnya
  • Memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan pada saat tepat waktu

Kesimpulan

Makan uang riba adalah perbuatan yang sangat tidak dianjurkan dalam Islam dan memiliki banyak konsekuensi buruk bagi orang yang melakukannya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghindari dan menjauhi riba dalam setiap transaksi keuangan yang kita lakukan. Sebagai umat Islam, kita harus selalu ingat bahwa apa yang didapatkan melalui perbuatan haram tidak akan pernah mendatangkan keberkahan dan kesejahteraan dalam hidup kita.

Also Read

Bagikan:

Tags