Membedah Mitos Riba: Setiap Bentuk Riba Jelas Haram dan Berdosa, Pelaku dan Penerima Sama-Sama Terkena Laknat

Huda Nuri

Membedah Mitos Riba: Setiap Bentuk Riba Jelas Haram dan Berdosa, Pelaku dan Penerima Sama-Sama Terkena Laknat
Membedah Mitos Riba: Setiap Bentuk Riba Jelas Haram dan Berdosa, Pelaku dan Penerima Sama-Sama Terkena Laknat

Apakah setiap riba dalam bentuk apapun pasti diharamkan secara mutlak?

Dalam agama Islam, riba diharamkan dalam keadaan apapun dan dalam bentuk apapun. Riba adalah suatu tindakan yang melanggar hukum Allah, karena bertentangan dengan nilai-nilai keadilan dan saling menguntungkan. Oleh karena itu, pemberian ataupun penerimaan riba diharamkan dalam Islam.

Dalam Surah Al-Baqarah ayat 275-280, Allah memberikan peringatan keras tentang hukuman bagi orang yang melakukan riba. Firman Allah dalam ayat 275:

“Orang yang melakukan riba akan bangkit seperti orang yang diganggu syaitan karena angka-angka penyakit, itu pengaruh riba. Al-Quran memberikan peringatan keras bahwa penghuni neraka akan berada dalam tempat yang penuh siksa untuk orang yang melakukan riba.”

Dalam ayat ini, kita dianjurkan untuk menghindari riba dan menolaknya, karena riba dapat merusak moral dan memberikan dampak buruk bagi perekonomian. Selain itu, pemberian atau penerimaan riba dapat menimbulkan perpecahan dan perselisihan di antara sesama umat Muslim.

Selain itu, riba dapat merugikan para pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Hal ini terjadi karena riba menyebabkan adanya perbedaan nilai antara modal yang diberikan dengan nilai yang diterima. Seperti contoh, seseorang meminjam uang dengan bunga atau riba dari bank, maka uang yang harus dikembalikan adalah lebih banyak daripada uang yang dipinjamkan.

Hal ini menyebabkan pihak yang mengambil pinjaman harus membayar lebih kepada pihak yang memberikan pinjaman, yang pada akhirnya dapat mengurangi nilai kekayaan mereka. Oleh karena itu, riba dalam segala bentuknya diharamkan dan harus dihindari.

Dalam konteks ini, banyak masyarakat yang tidak mengetahui hukum tentang riba secara detil. Banyak dari mereka yang terjebak dalam praktik riba seperti pinjaman dengan bunga dari bank, pengambilan kredit tanpa jaminan, dan lain-lain. Padahal, praktik riba ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

BACA JUGA:   Membedakan Antara Riba dan Mudharabah: Mengenal Hukum Halal dan Haram Dalam Berbisnis

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dan mengetahui hukum tentang riba secara lengkap dan mendalam. Kita harus memahami apa yang diharamkan dan harus dihindari, agar kita dapat hidup sesuai dengan ajaran Islam.

Dalam Islam, kita diajarkan untuk hidup dengan kejujuran dan keterbukaan dalam melakukan transaksi bisnis, baik antar-individu maupun antara individu dan bank. Dalam hal keuangan dan bisnis, kita harus menghindari praktik-praktik dan transaksi yang melanggar hukum Allah, seperti riba.

Kita juga diajarkan untuk berusaha secara halal dan menghindari jalan pintas, seperti memberikan atau menolak dana secara ilegal. Kita harus bertindak dengan prinsip keadilan dan saling menguntungkan dalam melakukan transaksi bisnis.

Kesimpulannya, riba dalam bentuk apapun diharamkan dalam Islam. Oleh karena itu, kita harus memahami dan menghindari praktik riba dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus hidup sesuai dengan ajaran Islam dan memastikan bahwa transaksi bisnis yang kita lakukan mengikuti prinsip Keadilan dan transparansi. Ayo hidup sesuai dengan ajaran Islam dan memastikan bahwa kita tidak terjebak dalam praktik riba yang merugikan!

Also Read

Bagikan:

Tags