Menafsir Ulang Pernikahan sebagai Ibadah: Mengenali Tuntutan Nikah dalam Pandangan Islam

Dina Yonada

Menafsir Ulang Pernikahan sebagai Ibadah: Mengenali Tuntutan Nikah dalam Pandangan Islam
Menafsir Ulang Pernikahan sebagai Ibadah: Mengenali Tuntutan Nikah dalam Pandangan Islam

Nikah itu Ibadah?

Menikah sebagai Ibadah Yang Dianjurkan

Menikah adalah ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena dapat membantu menyeimbangkan antara kebutuhan jasmani dan rohani serta mempererat tali persaudaraan antar keluarga dan masyarakat. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran,

“Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan Allah) ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa ketenangan dan ketentraman hati (QS Ar Rum:21).”

Dalam hadits, juga disebutkan bahwa menikah adalah bagian dari sunnah Nabi Muhammad saw yang terpenting untuk dilakukan bagi setiap Muslim.

Bagi seorang Muslim, menikah bukan hanya sekedar upacara berlangsung di dunia ini. Melainkan, menikah juga memiliki arti yang sangat dalam di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam sebuah hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Allah berfirman,

“Wahai anak Adam, jika engkau mengeluarkan waktu-waktu malammu untuk beribadah kepada-Ku, maka dengan cara apa engkau akan meminta apa yang telah Aku tetapkan untukmu pada waktu siang harinya?”

Dalam hal ini, menikah sebagai ibadah akan memberikan peluang untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dalam rangka taat kepada Allah SWT. Menikah juga akan memberikan ruang untuk saling membantu dalam mengerjakan ibadah dan menghindarkan dari melakukan hal-hal yang membuat diri terjerumus dalam kesesatan.

Pengertian Nikah dalam Islam

Menurut definisi, nikah adalah pernikahan atau peristiwa pergaulan suami-istri. Akan tetapi dalam Islam, makna nikah jauh lebih luas dan bermakna dalam. Dalam pandangan agama, nikah diartikan sebagai bentuk kontrak atau perjanjian antara dua orang yang bermaksud untuk hidup bersama dan membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

BACA JUGA:   Nikah Tanpa Resepsi: Simpel dan Efektif untuk Menghemat Anggaran Pernikahan

Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surah Al-Rum, ayat 21,

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa ketenangan dan ketentraman hati, dan Dia menjadikan di antara kamu rasa kasih sayang dan belas kasihan. Sesungguhnya, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir.”

Dalam pandangan Islam, pernikahan juga bermakna sebagai anjuran kepada setiap manusia untuk memperbaiki diri dan menyempurnakan akhlaknya. Pernikahan dianggap sebagai ratio yang paling ampuh untuk menekan bayang-bayang keindahan fisik, sehingga akan menjauhkan setiap pasangan dari godaan-godaan yang berlebihan, terutama hal-hal yang sakral dan berkaitan langsung dengan kehormatan.

Menikah sebagai Cara untuk Menghindarkan dari Perilaku Seksual yang Tidak Wajar

Menikah adalah upaya yang sangat ditekankan oleh Islam untuk menjaga kesucian diri serta menghindarkan dari perilaku seksual yang tidak wajar. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Imam Al-Albani, Rasulullah saw bersabda,

“Wahai pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka nikahlah, karena nikah lebih dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah berpuasa, karena berpuasa akan menjadi perisai baginya.”

Hadits ini menjadi bukti bahwa menikah adalah cara yang sangat diutamakan untuk mengurangi hasrat nafsu birahi, mengontrol pandangan, dan menjaga akhlak yang baik. Menikah juga bisa mencegah perilaku negatif seperti zina, pergaulan bebas, dan pornografi.

Penutup

Dalam pandangan Islam, menikah adalah bagian dari ibadah yang sangat diutamakan dalam hidup. Nikah dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk menghindarkan diri dari perilaku negatif serta mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat. Menikah seharusnya dilakukan dengan memperhatikan pandangan agama dan nilai-nilai moral, serta memilih pasangan yang baik dan setia. Oleh karena itu, diharapkan dengan artikel ini, para pembaca dapat lebih memahami arti dan pentingnya menikah sebagai ibadah dan perintah agama dalam hidup. Semoga artikel ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Also Read

Bagikan:

Tags