Menelusuri Tujuan dan Sasaran Utama Pernikahan dalam Islam: Membentengi Diri dari Kerusakan dan Merawat Kehormatan

Dina Yonada

Menelusuri Tujuan dan Sasaran Utama Pernikahan dalam Islam: Membentengi Diri dari Kerusakan dan Merawat Kehormatan
Menelusuri Tujuan dan Sasaran Utama Pernikahan dalam Islam: Membentengi Diri dari Kerusakan dan Merawat Kehormatan

Jelaskan tujuan nikah menurut ajaran Islam?

Dalam Islam, pernikahan dianggap sebagai salah satu perbuatan mulia dan dianjurkan oleh agama. Tujuan utama dalam menikah, menurut ajaran Islam, ialah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, serta membentengi diri dari perbuatan keji dan kotor yang dapat merendahkan martabat seseorang.

Pernikahan dalam Islam bukan hanya sebatas ikatan sosial, tetapi juga merupakan ibadah yang dapat meningkatkan kualitas keimanan dan keberkahan dalam hidup berkeluarga. Oleh karena itu, pernikahan dianggap menjadi jalan untuk menuju surga yang dijanjikan oleh Allah SWT.

Melakukan Perbuatan Islami dengan Menikah

Salah satu tujuan pernikahan dalam Islam adalah untuk mengikuti perintah Allah SWT. Di dalam al-Quran, sudah tertulis bahwa pernikahan merupakan sebuah perintah. Sebuah hadits pun menyatakan bahwa menikah adalah sunnah dan juga menjadi bagian dari agama.

Dalam pernikahan, ada unsur-unsur yang harus dipenuhi agar sesuai dengan tuntunan agama. Misalnya, harus ada kesepakatan dari sisi keluarga dan pasangan yang akan menikah. Dalam proses akad nikah, juga harus dilakukan dengan prosedur yang benar. Ini termasuk wali nikah, mahar, dan juga pengisi perkawinan.

Selain itu, pasangan yang menikah juga harus mengikuti beberapa peraturan dalam Islam. Salah satunya adalah menjaga aurat di depan pasangan, atau dalam hal ini adalah istrinya. Hal ini menjadi penting supaya terjaga kehormatan dan menghindari perbuatan zina yang dapat merusak keutuhan pernikahan.

Membentengi Diri dari Kerusakan Sosial

Salah satu sasaran utama dalam pernikahan dalam Islam ialah untuk membentengi diri dari kerusakan sosial yang dapat merusak tatanan masyarakat. Ada banyak perbuatan keji dan kotor yang dapat merusak kehormatan seseorang, seperti zina, perbuatan homoseksual, dan minum-minuman keras.

BACA JUGA:   Mitos Terbantahkan: Menikah Tidak Bisa Menghapuskan Dosa Zina

Dengan menikah, pasangan suami istri dapat saling menjaga diri dan saling meredam hawa nafsu dalam batas-batas yang sesuai dengan ajaran agama. Hal ini pun dapat membangun keharmonisan dan ketentraman dalam keluarga.

Menciptakan Keturunan yang Sholeh

Selain itu, dalam Islam, menikah juga berkaitan dengan pembentukan keluarga dan membangun keturunan yang sholeh. Pasangan suami istri diharapkan dapat menjalankan tugasnya dalam mendidik anak-anak dengan baik agar tumbuh menjadi generasi yang tangguh dan sholeh.

Sebuah hadits menyatakan bahwa ketika seorang manusia meninggal dunia, maka semua amalnya tertutup kecuali ada tiga hal yang masih mengalir, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.

Menikah dalam Islam bisa membawa banyak keberkahan dan manfaat, bukan hanya untuk pasangan suami istri, tetapi juga keluarga dan masyarakat sekitarnya. Dengan menjalankan pernikahan yang benar dan sesuai dengan tuntunan ajaran agama, insya Allah kehidupan keluarga akan lebih sejahtera dan menuju surga yang dijanjikan oleh Allah SWT.

  • Simpulan
  • Jadi, tujuan utama dalam menikah, menurut ajaran Islam, ialah untuk mengikuti perintah Allah SWT dan memperoleh keberkahan dalam menjalani kehidupan berkeluarga. Pernikahan dalam Islam bukan hanya jalan untuk membangun hubungan sosial, tetapi juga dapat membentengi diri dari perbuatan keji serta membentuk keturunan yang sholeh. Dalam menjalankan pernikahan, diharapkan agar pasangan suami istri dapat saling membantu dan berkomitmen untuk menjaga keutuhan hubungan sesuai dengan ajaran agama. Dengan begitu, insya Allah pernikahan dapat memberi manfaat bagi kedua belah pihak serta masyarakat sekitarnya.

    Also Read

    Bagikan:

    Tags