Mengapa Orang yang Hutang Lebih Galak? Ini Alasan Psikolog Astrid WEN!

Huda Nuri

Mengapa Orang yang Hutang Lebih Galak? Ini Alasan Psikolog Astrid WEN!
Mengapa Orang yang Hutang Lebih Galak? Ini Alasan Psikolog Astrid WEN!

Kenapa Orang yang Hutang Lebih Galak?

Pengantar

Hutang memang menjadi hal yang sangat umum dalam kehidupan manusia.
Dalam kehidupan modern yang serba materialistik ini, banyak dari kita mengambil hutang untuk memenuhi keperluan hidup yang serba mahal.
Namun, ada fenomena yang terjadi di masyarakat bahwa orang yang memiliki hutang cenderung lebih galak.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Berikut ini adalah ulasan tentang alasan mengapa orang yang memiliki hutang cenderung lebih galak.

Pertahanan Diri dalam Situasi yang Mengancam

Seperti yang telah dilansir oleh Psikolog Astrid WEN seperti yang dilaporkan oleh Kompas.com, ketika seseorang ditagih utang, maka orang tersebut merasa terancam.
Hal inilah yang kemudian memicu timbulnya mekanisme pertahanan diri dalam diri orang tersebut.
Sifat galak yang kemudian ditunjukkan oleh orang yang memiliki hutang adalah bentuk pertahanan diri mereka dalam situasi yang mengancam.

Sudah menjadi kodrat manusia bahwa ketika merasa terancam atau dalam situasi yang memicu ketakutan, kita akan cenderung berusaha melindungi diri dari ancaman tersebut.
Begitupun dengan ketika seseorang merasa dirinya terancam ketika ditagih utang, maka ia pun menggunakan pertahanan diri dengan menunjukkan sifat galak.
Dengan menunjukkan sifat galak, orang tersebut berharap bahwa tagihan hutangnya akan dihilangkan atau paling tidak mencari jalan terbaik untuk mengatasi utang tersebut.

Terbebani Oleh Masalah Keuangan

Terkait dengan alasan di atas, terkadang galaknya sikap seseorang ketika ditagih utang juga terkait dengan mengalami beban masalah keuangan.
Menjadi orang yang memiliki hutang seringkali menjadi sumber stres dan kecemasan yang cukup besar.
Stres dan kecemasan ini kemudian memicu ketidaknyamanan secara emosional dan psikis, yang menimbulkan efek negatif terhadap perilaku.

BACA JUGA:   Hukum Hutang Piutang Dalam Islam: Mubah atau Boleh dan Mengandung Janji Pahala

Ketika pikiran seseorang sedang tidak tenang karena masalah hutang yang menumpuk, maka seringkali orang tersebut menjadi lebih mudah tersinggung dan mudah marah.
Tingkat pemahaman dan toleransi terhadap orang lain juga bisa turun saat seseorang mengalami tekanan dalam kehidupannya, terlebih dalam kasus masalah keuangan seperti hutang.

Perasaan Malu

Selain dua alasan di atas, terkadang seseorang juga menjadi galak ketika ditagih utang karena perasaan malu yang ia rasakan.
Memiliki hutang memang seringkali dianggap sebagai perbuatan yang kurang baik dan menunjukkan kegagalan finansial.
Terutama dalam budaya kita yang memiliki pandangan dan sosial yang sangat memperhatikan status dan tropi sosial dalam masyarakat, memiliki hutang bukanlah hal yang bisa diterima begitu saja.

Ketika merasa malu karena memiliki hutang, seseorang seringkali menggunakan sifat galak untuk berusaha melindungi harga dirinya.
Ia pun takut menjadi bahan bully dan gosip di kalangan rekan dan keluarga akibat memiliki hutang.
Perilaku galak yang ditunjukkan tersebut pun diharapkan akan membuat orang yang menagih utang takut dan memilih berhenti menagih ataupun berusaha menghilangkan utang tersebut.

Kesimpulan

Dalam konteks bersikap galak saat memiliki hutang, hal tersebut bisa disebabkan oleh mekanisme pertahanan diri dalam menghadapi situasi mengancam, beban masalah keuangan, atau karena perasaan malu yang dirasakan.
Namun, tentu saja sikap tersebut bukanlah sikap yang bijak dan dapat memberikan solusi akan hutang yang dimiliki.
Dalam menghadapi tagihan utang, sebaiknya kita berusaha mencari solusi yang baik dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Kiranya ulasan ini dapat memberikan pemahaman lebih tentang alasan mengapa orang yang memiliki hutang cenderung lebih galak.

Also Read

Bagikan:

Tags