Mengenal Larangan Marah dalam Islam

Dina Yonada

Mengenal Larangan Marah dalam Islam
Mengenal Larangan Marah dalam Islam

Marah adalah salah satu emosi manusia yang bisa muncul dalam berbagai situasi. Namun, dalam Islam, marah dianggap sebagai emosi yang sangat berbahaya. Sebab, jika tidak dikendalikan dengan baik, marah bisa menyebabkan tindakan kekerasan dan kerusakan akhlak.

Oleh karena itu, dalam Islam, terdapat larangan marah yang harus dipatuhi oleh setiap orang. Larangan marah ini tidak hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga berlaku di dunia maya atau media sosial.

Larangan Marah dalam Al-Quran

Dalam Al-Quran, larangan marah disebutkan dalam beberapa ayat. Salah satunya adalah surah Al-Hujurat ayat 11-13. Dalam ayat tersebut, Allah SWT berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah satu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi (yang kamu olok-olok itu) lebih baik dari mereka; dan jangan pula wanita-wanita mengolok-olokkan wanita-wanita lain (karena) boleh jadi (yang kamu olok-olokkan itu) lebih baik dari mereka. Janganlah kamu menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

Ayat tersebut mengajarkan kepada umat Islam untuk tidak mengolok-olok atau mengatai orang lain. Sebab, orang yang diolok-olok bisa jadi lebih baik dari kita. Selain itu, umat Islam juga diingatkan untuk tidak menggunjingkan satu sama lain, karena hal tersebut sangat dibenci oleh Allah SWT.

Cara Mengatasi Marah

Meskipun ada larangan marah dalam Islam, namun tidak bisa dipungkiri bahwa marah kadang-kadang muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita perlu tahu bagaimana cara mengatasi marah agar tidak melanggar larangan marah dalam Islam.

BACA JUGA:   6 Hal yang Dilarang Islam saat Berhubungan Suami Istri

Berikut beberapa cara mengatasi marah yang dapat kita lakukan:

1. Tawakal kepada Allah

Tawakal kepada Allah artinya berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Dalam situasi yang sulit atau saat marah mulai muncul, kita bisa mencoba untuk meminta bantuan dan perlindungan kepada Allah. Dengan berserah diri kepada Allah, kita bisa merasa tenang dan tidak mudah terpancing emosi.

2. Istighfar

Istighfar adalah meminta maaf kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Dalam situasi marah, kita bisa mencoba untuk melakukan istighfar untuk menghindari tindakan yang kita sesalkan di kemudian hari.

3. Berdzikir

Dzikir adalah mengingat Allah dalam hati dan ucapan. Dalam situasi marah, kita bisa mencoba untuk berdzikir agar pikiran kita dapat tenang dan dapat melakukan tindakan yang lebih baik.

4. Shalat

Shalat merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Dalam situasi marah, kita bisa mencoba untuk melakukan shalat agar pikiran kita dapat tenang dan emosi kita dapat terkontrol.

Kesimpulan

Marah memang menjadi emosi yang sulit untuk dikendalikan. Namun, sebagai umat Islam, kita harus menjaga diri agar tidak melanggar larangan marah dalam Islam. Cara mengatasi marah yang telah dijelaskan di atas dapat menjadi panduan bagi kita semua untuk mengendalikan diri dalam situasi yang sulit dan penuh emosi. Dengan begitu, kita sebagai umat Islam dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam.

Also Read

Bagikan: