Mengenal Riba Chord: Cara Kerjanya dan Dampaknya pada Peminjam dan Pemberi Utang

Huda Nuri

Mengenal Riba Chord: Cara Kerjanya dan Dampaknya pada Peminjam dan Pemberi Utang
Mengenal Riba Chord: Cara Kerjanya dan Dampaknya pada Peminjam dan Pemberi Utang

Apa yang dimaksud dengan riba chord?

Pendahuluan

Riba chord adalah topik yang sering dibahas dalam industri keuangan dan dunia bisnis. Konsep ini berkaitan dengan keuntungan tambahan yang diterima oleh pemberi pinjaman ketika kembali meminjamkan uang kepada peminjam. Namun, dalam beberapa kasus, konsep ini menimbulkan kontroversi dan dapat melanggar prinsip-prinsip Islam. Pada artikel ini, kami akan memberikan rincian mengenai riba chord dan bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dalam hal ini.

Apa itu riba chord?

Riba chord secara umum didefinisikan sebagai segala bentuk keuntungan atau kelebihan yang diterima pada waktu kembali meminjamkan uang kepada peminjam. Dalam kasus riba chord, pemberi pinjaman menetapkan persyaratan tambahan untuk membayar bunga pada dana yang dipinjamkan, selain pembayaran pokok pinjaman itu sendiri. Dalam hal ini, pemberi pinjaman akan mendapatkan keuntungan tambahan dari si penerima pinjaman. Keuntungan tambahan ini dikenal sebagai riba chord.

Perbandingan antara riba chord dan riba Qardh

Perbedaan utama antara riba chord dan riba Qardh adalah dalam bentuk penambahan bunga. Riba Qardh adalah keuntungan tambahan yang diperoleh dari pinjaman uang yang diberikan oleh pemerintah Islam atau non-Islam. Dalam kasus riba Qardh, pemberi pinjaman tidak dikenakan bunga, dan sesuai dengan prinsip syariah, mereka hanya diperbolehkan untuk menerima kembali jumlah yang sama seperti jumlah yang telah dipinjamkan.

Di sisi lain, riba chord melibatkan penyerahan dana dengan persyaratan tambahan, seperti bunga. Hal ini tidak diperbolehkan dalam prinsip-prinsip syariah, karena dianggap tidak adil. Alasan utama mengapa riba chord dianggap tidak adil adalah bahwa penambahannya bersifat diskresioner, yang artinya pemberi pinjaman dapat menetapkan suku bunga apa pun yang diinginkan, bahkan jika bunga tersebut jauh lebih tinggi daripada yang sebelumnya telah disepakati.

BACA JUGA:   Mengupas Tuntas: Apakah Benar Allah Mengharamkan Riba Menurut Surat Al Baqarah Ayat 275?

Bagaimana riba chord melanggar prinsip-prinsip Islam?

Riba chord adalah pelanggaran prinsip-prinsip Islam. Prinsip-prinsip utama dalam Islam melarang konsep riba chord karena dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip keadilan dan kebersamaan dalam masyarakat. Prinsip-prinsip ini menyebar kemudian ke hukum perbankan dan bisnis, yang menyebabkan tuntutan untuk menciptakan bentuk perbankan yang adil dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Menurut prinsip-prinsip Islam, pemberi pinjaman dan penerima pinjaman harus sama-sama mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut. Jika pemberi pinjaman diberikan keuntungan tambahan dalam bentuk riba chord, maka kesepakatan tersebut akan dianggap tidak adil, tidak seimbang dan melanggar prinsip-prinsip keadilan. Prinsip-prinsip ini juga mendorong masyarakat untuk meminjamkan uang dengan amal dan kebajikan sebagai niat, bukan untuk memperoleh keuntungan tambahan.

Bagaimana prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dalam kasus riba chord?

Dalam kasus riba chord, prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dengan menghilangkan keuntungan tambahan yang diterima oleh pemberi pinjaman. Secara khusus, dalam hal ini, pemberi pinjaman harus menetapkan pembayaran pokok pinjaman tanpa persyaratan tambahan seperti bunga. Dalam situasi ini, pemberi pinjaman dan penerima pinjaman akan mendapatkan keuntungan yang sama dari transaksi tersebut.

Alternatif lain untuk riba chord adalah untuk membantu peminjam dengan mengambil risiko bersama dalam transaksi tersebut. Sistem keuangan Islam baru-baru ini mengembangkan produk keuangan yang disebut “Mudharabah” yang bertujuan untuk membantu peminjam. Dalam persyaratan ini, pemberi pinjaman membagi risiko dan imbal hasil dengan peminjam sesuai dengan tanggung jawab mereka dalam transaksi tersebut.

Kesimpulan

Dalam industri keuangan dan dunia bisnis, riba chord adalah topik kontroversial yang masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Namun, prinsip-prinsip Islam menegaskan bahwa setiap transaksi harus dijalankan dengan adil dan seimbang antara pemberi dan penerima pinjaman. Dalam hal ini, sebaiknya dihindari menetapkan bunga sebagai persyaratan tambahan, karena ini tidak sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Dalam situasi di mana riba chord diterapkan, pemberi dan penerima pinjaman harus mencari alternatif lain yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah dan memastikan bahwa kesepakatan tersebut adil sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak.

Also Read

Bagikan:

Tags