Bagaimana Implikasi Riba dalam Pertumbuhan Ekonomi?
1. Pengertian Riba
Dalam dunia ekonomi, istilah riba mengacu pada segala bentuk bunga atau keuntungan yang dikenakan pada uang atau harta yang dipinjamkan. Dalam agama Islam, riba diberikan definisi sebagai penambahan yang diberikan kepada pemilik modal hanya karena mereka meminjamkan uang, tanpa melakukan upaya yang nyata untuk mengambil risiko seperti bekerja atau berinvestasi.
2. Dampak Negatif dari Sistem Riba untuk Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini, bahwa dampak dari penerapan sistem ekonomi konvensional (bunga bank/riba) disimpulkan perekonomian negara semakin memburuk. Terjadinya krisis ekonomi dewasa ini disebabkan salah satu faktornya adalah penerapan sistem bunga (riba). Terdapat beberapa alasan mengapa riba berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
a. Menimbulkan Pengangguran
Sistem riba menyebabkan orang lebih tertarik menyimpan uang mereka daripada menginvestasikannya dalam kegiatan produktif. Selain itu, banyak pengusaha yang kekurangan modal untuk memulai usaha, sehingga kesulitan untuk menciptakan lapangan kerja. Akibatnya, pengangguran menjadi semakin tinggi.
b. Menghasilkan Inflasi
Sistem riba mengakibatkan adanya peningkatan laju inflasi, karena bunga yang diberikan pada peminjam uang menciptakan permintaan uang yang tinggi, dan membuat harga barang dan jasa menjadi naik. Kenaikan harga ini dikenal sebagai inflasi, dan dampak negatifnya adalah membuat daya beli masyarakat menurun.
c. Mendorong Ketimpangan Sosial
Riba juga dapat memperburuk ketimpangan sosial di masyarakat. Karena uang yang diberikan melalui bunga atau riba biasanya hanya dinikmati oleh sekelompok kecil orang yang mempunyai modal besar dan mampu berinvestasi dalam jumlah besar. Sedangkan orang kecil yang hanya mempunyai sedikit modal akan lebih sulit untuk mengakses sumber daya keuangan.
3. Alternatif Solusi untuk Mengatasi Riba dalam Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah harus memiliki kebijakan yang baik untuk mengatasi dampak negatif dari sistem riba ini. Ada beberapa alternatif solusi untuk mengatasi riba pada pertumbuhan ekonomi, yaitu sebagai berikut:
a. Pengembangan Sistem Keuangan Syariah
Sistem keuangan syariah menawarkan solusi alternatif bagi orang-orang yang ingin berinvestasi tanpa menggunakan bunga. Sistem ini berprinsip pada pengembangan kegiatan bisnis dengan adanya prinsip-sharing (bagi hasil), transaksi jual beli, penyimpanan, dan pengelolaan keuangan lainnya dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab.
b. Peningkatan Literasi Keuangan
Peningkatan literasi keuangan di masyarakat adalah kunci untuk mengurangi penggunaan riba dalam system keuangan. Pemerintah dan bank-bank syariah harus meningkatkan kebijakan untuk mengedukasi masyarakat tentang cara berinvestasi tanpa bunga. Meningkatkan literasi keuangan, dapat membantu masyarakat memahami cara kerja produk-produk keuangan, seperti obligasi, saham, dan investasi riil, sehingga dapat mengurangi penggunaan bunga dalam sistem keuangan konvensional.
c. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Peningkatan pemberian kredit UKM dapat membantu mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan. Pemerintah dapat membantu meningkatkan ketersediaan pinjaman untuk UKM dengan cara memberikan pendanaan kepada bank-bank syariah dan non-syariah untuk menyalurkan dana kepada UKM.
4. Kesimpulan
Penggunaan riba dalam perekonomian dapat berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, perlu adanya alternatif solusi yang baik dan tepat untuk mengatasi dampak negatif dari sistem riba ini. Pengembangan sistem keuangan syariah, peningkatan literasi keuangan, dan pengembangan usaha kecil dan menengah adalah solusi yang tepat untuk membantu memperbaiki pertumbuhan ekonomi dan mengurangi penggunaan riba dalam perekonomian.