Idealkah Menikah di Usia 21 Tahun untuk Wanita?
Perkawinan adalah ikatan yang sakral dan diidam-idamkan oleh banyak pasangan yang saling mencintai. Namun, masalah umur pernikahan kerap menjadi pertentangan bagi pasangan yang hendak menikah. Mungkin Anda termasuk salah satu dari sekian banyak wanita yang ingin menikah di usia muda, tetapi bingung dengan usia yang ideal. Nah, konsultasi dengan BKKBN bisa menjadi salah satu solusinya.
Berdasarkan data dari BKKBN, untuk wanita usia ideal menikah adalah 21 tahun, sedangkan pria adalah 25 tahun. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Maman Suherman. Menurut penelitian yang dilakukan oleh BKKBN, usia 21 tahun bagi wanita dianggap sudah cukup matang secara psikologis dan fisik untuk menikah.
Namun, pernyataan tersebut masih menjadi perdebatan dan kontroversi bagi sebagian pasangan. Beberapa di antaranya menyebutkan bahwa menikah di usia 21 tahun masih terlalu muda, belum siap secara finansial, kurang pengalaman dalam menjalani hidup, dan masih banyak lagi alasan yang dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan usia ideal menikah.
Pada saat ini, kampanye BKKBN tentang umur ideal untuk menikah menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Namun, apa yang dimaksud dengan usia ideal menikah? Tentunya bukan hanya dari segi usia saja, banyak faktor lainnya yang juga perlu diperhatikan.
Yang Perlu Diperhatikan Saat Menentukan Usia Ideal Menikah
Menikah adalah sebuah keputusan besar dalam hidup yang harus dipertimbangkan secara matang oleh kedua belah pihak. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menentukan usia ideal menikah:
1. Kematangan Psikologis
Kematangan psikologis menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan pada saat menikah. Seorang individu harus sudah dapat mengontrol emosi dan berpikir dengan jernih serta mampu menyelesaikan konflik dengan pasangan dengan baik. Jika seseorang masih belum memiliki kematangan psikologis yang cukup, maka kemungkinan besar pernikahan yang dilakukannya juga akan mengalami konflik.
2. Kesiapan Finansial
Menikah bukan hanya berkaitan dengan kesiapan secara mental, tetapi juga kesiapan dari segi finansial. Pasangan yang menikah harus memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk membentuk keluarga yang harmonis. Hal ini karena pernikahan memerlukan biaya yang tidak sedikit, seperti mempersiapkan tempat tinggal, biaya pernikahan, dan lain sebagainya.
3. Keinginan untuk Membangun Rumah Tangga
Keinginan untuk membentuk rumah tangga juga perlu menjadi pertimbangan. Jika seseorang merasa sudah siap untuk membentuk keluarga, maka menikah di usia 21 tahun bisa menjadi pilihan. Namun, bagi yang masih ingin mengejar karier atau meraih cita-cita, menunda pernikahan sampai usia yang lebih matang bisa menjadi alternatif yang tepat.
Bukti Ilmiah yang Mendukung Usia Ideal Menikah
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa menikah di usia yang lebih muda bisa berdampak positif pada kesehatan dan kepercayaan diri. Sebuah studi yang dilakukan di University of Texas menunjukkan bahwa pasangan yang menikah di usia 21 hingga 24 tahun lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang menikah di usia lebih tua. Alasannya, pasangan yang menikah di usia muda masih memiliki energi yang lebih tinggi dan lebih mampu beradaptasi satu sama lain.
Studi lainnya dari University of Utah juga menunjukkan bahwa menikah di usia muda dapat memperkecil risiko perceraian. Namun, hal ini bukan berarti bahwa menikah di usia yang lebih muda selalu dijamin bahagia dan sukses. Masih banyak faktor lain yang perlu diperhatikan agar pernikahan berjalan dengan baik.
Sudahkah Anda Menemukan Usia Ideal Pernikahan Anda?
Menentukan usia ideal menikah memang bukan hal yang mudah. Setiap pasangan memiliki pertimbangan masing-masing dan tentunya harus disesuaikan dengan kondisi diri masing-masing. Namun, tetaplah mengedepankan kesehatan mental dan finansial serta memiliki keinginan dan tekad yang kuat untuk membangun keluarga harmonis.
Selain usia, ada beberapa faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan saat menikah. Dari sisi agama, sudah waktunya atau belum, siap secara finansial, siap mental dan emosional, siap dalam hal tanggung jawab, sudah bekerja atau belum, dan lain sebagainya. Semua hal tersebut penting untuk dipikirkan dengan matang agar pernikahan dapat berjalan dengan lancar dan bahagia hingga akhir hayat.