Nikah Ringan Maharnya, Berat Berkahnya: Teladan dari Rasulullah SAW

Dina Yonada

Nikah Ringan Maharnya, Berat Berkahnya: Teladan dari Rasulullah SAW
Nikah Ringan Maharnya, Berat Berkahnya: Teladan dari Rasulullah SAW

Nikah yang Paling Berkahnya

Pernikahan merupakan salah satu momen paling bahagia dalam hidup seseorang. Menikah bukan hanya sekadar meresmikan hubungan pernikahan antara dua individu, tetapi juga melambangkan ikatan cinta dan kesetiaan selamanya. Tidak sedikit pasangan yang rela mengeluarkan biaya besar hanya untuk merayakan momen bersejarah tersebut. Namun, tahukah kamu bahwa pernikahan yang paling besar berkahnya ternyata adalah pernikahan yang paling ringan maharnya?

Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya pernikahan yang paling besar berkahnya adalah pernikahan yang paling ringan maharnya.” (HR. Ahmad dan Baihaqi dari jalur ‘Aisyah). Ungkapan tersebut tentu saja bukan tanpa alasan. Dalam pandangan Islam, pernikahan adalah ibadah yang dijalankan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. Melalui pernikahan, pasangan suami istri diharapkan dapat saling membantu, mengasihi, dan menghormati satu sama lain. Dalam Islam, mahar sendiri dianggap sebagai bentuk tanggung jawab suami dalam membina keluarga dan meresmikan hubungan pernikahannya dengan sang istri.

Namun, mahar yang terlalu mahal justru bisa menjadi hambatan bagi pasangan yang sedang ingin menikah. Banyak pasangan yang memutuskan untuk menunda pernikahan atau bahkan batal menikah karena mahar yang ditawarkan terlalu tinggi dan sulit untuk dipenuhi. Hal tersebut, tentu saja, tidaklah baik karena pernikahan adalah ibadah dan diinginkan untuk semakin memperbanyak umat muslim yang menikah dengan cara yang halal.

Tidak jarang pulaanyaada kasus, dimana ada pasangan yang tidak dapat melangsungkan pernikahan karena biaya yang terlalu mahal atau tidak mampu membayar mahar yang ditetapkan. Bahkan, di sebagian masyarakat terjadi kasus ‘utang mahar’ yang seringkali dijadikan beban oleh kedua belah pihak.

Lalu, mengapa pernikahan yang paling besar berkahnya adalah pernikahan yang paling ringan maharnya? Terdapat beberapa alasan mengapa pernikahan yang sederhana dengan mahar yang ringan lebih disukai. Pertama, mahar yang ringan mempermudah proses pernikahan tanpa adanya beban finansial yang terlalu besar. Dengan mahar yang ringan, lebih banyak pasangan yang bisa menikah tanpa harus menunggu bertahun-tahun karena kesulitan membayar mahar yang terlalu tinggi.

BACA JUGA:   Mahar Lesti Saat Nikah Siri dengan Rizky Billar: Simbol Cinta atau Beban Bagi Pasangan Muda?

Kedua, dengan adanya mahar yang ringan, pasangan lebih mudah beradaptasi dan memiliki kemampuan hidup yang lebih seimbang. Pasangan dapat mengalokasikan dana yang tersedia untuk memulai kegiatan yang lebih produktif dan membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.

Terdapat pula aspek lain dari pernikahan yang sederhana dengan mahar yang ringan. Pasangan yang mengedepankan nilai-nilai sederhana dan tidak berlebihan akan lebih mudah menghindari hutang dan tanggungan pada masa depan. Mereka akan lebih mudah dalam mengatur keuangan dan berfokus pada membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.

Meskipun sederhana, bukan berarti pernikahan yang ringan maharnya menjadikan pasangan tidak merayakan momen bahagia mereka. Pernikahan sederhana tetap bisa diisi dengan banyak momen bahagia, seperti adanya persiapan pernikahan yang seru dengan keluarga, tetangga, dan sahabat. Pasangan juga bisa merayakan pernikahannya dengan cara yang sederhana namun tetap indah dan bermakna.

Kesimpulannya, tidak dapat disangkal bahwa pernikahan adalah ibadah yang penting dalam Islam. Namun, hal tersebut tidak harus menjadi beban karena mahar yang terlalu tinggi. Sebaliknya, pernikahan yang sederhana dengan mahar yang ringan menjadi solusi yang baik untuk para pasangan yang ingin menikah tanpa harus tertekan dengan beban finansial yang berat. Semoga dengan adanya pernikahan sederhana, semakin banyak umat muslim yang dapat menikmati kebahagiaan pernikahan dengan cara yang sesuai dengan aturan-aturan Islam.

Also Read

Bagikan:

Tags