Order Buku Free Ongkir ๐Ÿ‘‡

Pemahaman Hukum Islam: Atas Meminjam Uang Riba, Apakah Dosa?

Huda Nuri

Pemahaman Hukum Islam: Atas Meminjam Uang Riba, Apakah Dosa?
Pemahaman Hukum Islam: Atas Meminjam Uang Riba, Apakah Dosa?

Apakah Orang yang Meminjam Uang Riba Berdosa?

Pengertian Riba

Sebelum membahas tentang dosa orang yang meminjam uang riba, perlu diketahui terlebih dahulu apa itu riba. Riba adalah tambahan atau kelebihan yang diberikan pada peminjam uang atas pinjamannya. Menurut kepercayaan Islam, riba termasuk perbuatan yang diharamkan atau dilarang. Sebagaimana telah dijelaskan dalam ayat ke-275 surat al Baqarah, bahwa riba adalah perbuatan yang dapat merugikan seseorang.

Pengertian Pinjaman Uang Riba

Pengertian pinjaman uang riba adalah peminjaman uang dengan bunga yang diberikan pada peminjam. Pinjaman uang riba dapat dilakukan di bank konvensional atau institusi keuangan lainnya. Bunga yang diberikan pada pinjaman uang riba biasanya bergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu peminjaman, dan suku bunga yang berlaku di lembaga keuangan tersebut.

Perlakuan Islam Terhadap Pinjaman Uang Riba

Dalam agama Islam, pinjaman uang dengan riba dianggap sebagai tindakan yang sangat merugikan. Pinjaman uang riba dilarang dalam agama Islam karena dapat membawa dampak buruk bagi peminjamnya. Banyak kasus di mana orang-orang yang meminjam uang riba mengalami kesulitan membayar hutang akibat bunga yang terus bertambah. Bahkan, tidak jarang peminjam uang riba terjerumus ke dalam hutang yang semakin besar dan sulit dicicil.

Dosa Orang yang Meminjam Uang Riba

Berdasarkan uraian di atas, meminjam uang ke bank konvensional yang terdapat bunga di dalamnya, merupakan hal yang dilarang, karena bunga bank termasuk riba yang diharamkan (QS. al Baqarah: 275). Oleh karena itu, orang yang meminjam uang dengan bunga di dalamnya, termasuk orang yang berdosa. Karena dosa tersebut merupakan salah satu perbuatan yang diharamkan oleh Allah SWT.

BACA JUGA:   Riba dan Penggunaannya: Peduli Kepada Fakir Miskin atau Fasilitas Umum?

Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah

Untuk menghindari dosa meminjam uang riba, orang dapat melakukan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah tidak mengandung unsur riba, sehingga lebih dianjurkan di dalam Islam. Beberapa jenis pembiayaan berdasarkan prinsip syariah antara lain adalah: mudharabah, musyarakah, murabahah, dan ijarah.

Mudharabah adalah jenis pembiayaan yang dilakukan dengan suatu kesepakatan antara pemilik dana dan pengusaha untuk berinvestasi dalam bisnis. Keuntungan dibagi secara adil, sesuai kesepakatan awal.

Musyarakah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau lebih yang sama-sama berbagi modal dan tanggung jawab di dalam bisnis yang dijalankan.

Murabahah adalah jenis pembiayaan yang dilakukan dengan pembelian barang oleh bank dan dijual kepada nasabah dengan harga tertentu dan ditambah margin keuntungan. Kegiatan ini bebas dari unsur riba.

Ijarah adalah jenis pembiayaan yang dilakukan dengan menyewakan barang atau jasa yang dimiliki oleh pihak ketiga. Selama masa sewa, pihak ketiga akan memperoleh pendapatan sebagai ganti atas sewa yang diterima.

Kesimpulan

Secara singkat, meminjam uang riba termasuk perbuatan yang diharamkan dalam agama Islam. Orang yang meminjam uang dengan bunga termasuk orang yang berdosa. Oleh karena itu, perlu adanya pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang lebih dianjurkan di dalam Islam. Dengan melakukan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, maka dapat menghindari perbuatan yang diharamkan oleh agama dan terhindar dari dosa.

Also Read

Bagikan:

Tags