Peran Saksi Nikah yang Sah dalam Menentukan Keabsahan Pernikahan

Dina Yonada

Peran Saksi Nikah yang Sah dalam Menentukan Keabsahan Pernikahan
Peran Saksi Nikah yang Sah dalam Menentukan Keabsahan Pernikahan

Contoh saksi nikah yang tidak sah?

Ketika menjalani masa pacaran, banyak sekali pasangan yang bercita-cita untuk membina rumah tangga dan hidup bahagia selamanya. Namun, sebelum menggelar pesta pernikahan, ada beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah dengan menyediakan saksi pernikahan yang sah.

Menurut hukum acara perdata Indonesia, saksi nikah adalah orang yang hadir pada saat pernikahan diadakan dan menandatangani akta nikah tersebut. Fungsi dari saksi nikah adalah untuk menjaga keabsahan dan kepastian hukum dari pernikahan itu sendiri.

Namun perkara bisa menjadi rumit ketika ada saksi pernikahan yang tidak sah. Saksi nikah yang tidak sah dapat mencakup orang-orang berikut:

1. Anak-Anak di Bawah Umur

Menurut hukum acara perdata, anak-anak yang belum mencapai usia 21 tahun dianggap belum cukup umur untuk menjadi saksi pernikahan. Oleh karena itu, ketika pasangan menunjuk anak-anak mereka sebagai saksi nikah, maka pernikahan itu dianggap tidak sah di mata hukum.

2. Orang yang Gila

Orang yang menderita gangguan jiwa atau orang yang dianggap gila juga dipandang tidak sah untuk menjadi saksi nikah. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya, mereka tidak mampu untuk memahami apa yang mereka tandatangani dan tidak sadar akan tanggung jawab mereka sebagai saksi pernikahan.

3. Orang yang Mabuk

Orang yang sedang mabuk atau pengaruh narkoba juga dianggap tidak sah sebagai saksi nikah. Hal ini disebabkan karena keadaan mereka yang tidak sadar atau kurang mampu berpikir jernih pada saat pernikahan dilaksanakan.

Ketika pernikahan dihadiri oleh saksi nikah yang tidak sah, maka pernikahan tersebut dianggap tidak sah secara hukum. Hal ini akan merugikan banyak pihak, tidak hanya pasangan yang menikah, tetapi juga pihak keluarga dan kerabat yang turut serta dalam acara tersebut.

BACA JUGA:   Menikah Tanpa Merogoh Kocek Terlalu Dalam: Rincian Biaya Nikah Sederhana dengan Budget Maksimal Rp20 Juta

Maka dari itu, sangat penting bagi calon pasangan untuk memilih saksi nikah yang sah dan memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Dalam hal ini, para calon pasangan dapat meminta bantuan dari pengacara atau notaris untuk memastikan bahwa saksi nikah yang dipilih telah memenuhi syarat sah.

Selain itu, perlu diketahui juga bahwa ada banyak saksi nikah palsu yang bisa ditemukan di sekitar kita. Karena itu, penting untuk berhati-hati dan memastikan bahwa saksi nikah yang dipilih adalah orang yang dapat dipercaya dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.

Dalam kesimpulannya, saksi nikah yang tidak sah dapat menyebabkan kerugian yang besar bagi pasangan yang menikah dan pihak keluarga. Oleh karena itu, perlu waspada dan memastikan bahwa saksi nikah yang dipilih memenuhi syarat sah dan dapat dipercaya. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.

Also Read

Bagikan:

Tags