Pernikahan Satu Darah: Antara Konsep Kekerabatan dan Tabu Seksual

Dina Yonada

Pernikahan Satu Darah: Antara Konsep Kekerabatan dan Tabu Seksual
Pernikahan Satu Darah: Antara Konsep Kekerabatan dan Tabu Seksual

Menikah Satu Darah?

Banyak dari kita mungkin pernah mendengar tentang istilah pernikahan sedarah, atau dalam bahasa lain disebut inces. Ini adalah sebuah sistem pernikahan yang dilakukan oleh dua orang yang masih dalam satu garis keluarga sedarah. Ketika mendengar konsep pernikahan ini, tentu saja banyak orang akan langsung menganggapnya sebagai hal yang sangat tabu dan tidak patut untuk dilakukan.

Apa Itu Pernikahan Sedarah?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang inces, perlu dipahami terlebih dahulu pengertian dari pernikahan sedarah itu sendiri. Pernikahan sedarah adalah sebuah hubungan pernikahan yang terjadi antara dua orang yang memiliki hubungan keluarga sedarah dalam satu garis lurus ke atas ataupun ke bawah. Artinya, hubungan pernikahan ini terjadi antara orangtua dan anak, kakak dan adik, kakek dan cucu, atau antara sepupu yang masih dalam satu garis keluarga sedarah.

Kenapa Pernikahan Sedarah Dilarang?

Pernikahan sedarah dianggap sebagai sebuah pelanggaran moral, tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai negara lain di dunia. Hal itu dikarenakan pernikahan sedarah dapat menimbulkan berbagai masalah terkait kondisi kesehatan dan perkembangan keturunan.

Jika orang yang masih memiliki hubungan keluarga sedarah menikah, maka peluang untuk memiliki keturunan yang memiliki kelainan genetik sangatlah tinggi. Kondisi ini dikarenakan dengan menikah di dalam keluarga, jumlah gen yang berbeda dalam pasangan tersebut sangat sedikit, sehingga kemungkinan munculnya kelainan genetik yang berbahaya pada keturunan mereka juga semakin besar.

BACA JUGA:   Menikah Muda: Ibadah, Rezeki, dan Faktor Usia Reproduksi yang Optimal

Bagaimana Hukum Pernikahan Sedarah di Indonesia?

Di Indonesia, pernikahan sedarah dilarang berdasarkan aturan yang ada di dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Di dalam undang-undang tersebut dan juga berdasarkan aturan agama yang dipegang, pernikahan sedarah dianggap sebagai sebuah pelanggaran hukum.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga melarang pernikahan sedarah karena menimbulkan dampak negatif terhadap keamanan dan keselamatan bagi masyarakat serta adanya risiko terhadap kesehatan keturunan.

Apakah Ada Negara yang Mengizinkan Pernikahan Sedarah?

Di beberapa negara, pernikahan sedarah diizinkan namun hanya pada kasus-kasus tertentu saja. Misalnya, di beberapa negara Eropa, pernikahan sedarah dapat dilakukan jika pasangan tersebut melakukan tes DNA untuk mengetahui potensi kelainan genetik pada keturunan mereka.

Selain itu, di beberapa negara Islam, pernikahan sedarah dianggap sah asalkan masih memenuhi syarat dan aturan agama yang berlaku. Namun, hal ini juga masih menuai kontroversi dan penolakan dari kalangan tertentu di negara-negara tersebut.

Bagaimana dengan Kasus Pernikahan Sedarah dalam Keluarga Kerajaan?

Kasus pernikahan sedarah dalam keluarga kerajaan merupakan sebuah fenomena yang sudah terjadi sejak dahulu kala. Dalam sejarah, banyak dijumpai kasus pernikahan sedarah yang terjadi dalam keluarga kerajaan. Pada masa lampau, pernikahan sedarah digunakan sebagai cara untuk menjaga kekuasaan dan pengaruh keluarga kerajaan dalam pemerintahan.

Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan serta kesadaran akan pentingnya kesehatan dan perkembangan keturunan, pernikahan sedarah dalam keluarga kerajaan juga semakin menurun.

Kesimpulan

Secara umum, pernikahan sedarah merupakan sebuah perbuatan yang sangat tidak dianjurkan dan bahkan dianggap sebagai sebuah pelanggaran hukum di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan adanya risiko terhadap kesehatan dan perkembangan keturunan yang sangat tinggi. Terlepas dari itu, fenomena pernikahan sedarah dalam keluarga kerajaan masih sering terjadi di beberapa negara, meskipun dengan persyaratan yang ketat.

BACA JUGA:   Hukum Menikahi Wanita yang Pernah Berzina Menurut Pandangan Agama Islam

Maka dari itu, sebagai masyarakat yang sadar akan pentingnya kesehatan dan perkembangan keturunan, kita harus menghindari pernikahan sedarah dan menempatkan nilai keluarga dan kesehatan di atas segalanya.

Also Read

Bagikan:

Tags