Puasa Mutih Sebelum Menikah Berapa Hari

Dina Yonada

Puasa Mutih Sebelum Menikah Berapa Hari
Puasa Mutih Sebelum Menikah Berapa Hari

Puasa mutih merupakan salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh calon pengantin sebelum melangsungkan pernikahan. Puasa mutih dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, meningkatkan keimanan, serta memohon restu dan keberkahan dari Allah SWT untuk pernikahan yang akan dilaksanakan. Namun, berapa lama sebenarnya waktu yang ideal untuk melakukan puasa mutih sebelum menikah?

Asal Usul Puasa Mutih

Puasa mutih memiliki akar yang dalam dalam tradisi Islam. Puasa ini sering dilakukan oleh orang-orang yang akan menikah sebagai bentuk persiapan spiritual sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Dalam Islam sendiri, puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, melainkan juga menahan diri dari segala hal yang dapat mendekatkan diri kepada dosa.

Puasa mutih sering kali dilakukan selama 7, 10, atau 11 hari sebelum hari pernikahan. Namun, terdapat juga yang meyakini bahwa puasa mutih dapat dilakukan selama 3 hari, 1 minggu, atau bahkan satu bulan sebelum acara pernikahan dilangsungkan.

Durasi Puasa Mutih

Terkait dengan durasi puasa mutih sebelum menikah, tidak ada ketentuan yang pasti dalam agama Islam. Setiap orang dapat menentukan sendiri berapa lama waktu yang dianggap cukup untuk melakukan puasa mutih. Namun, beberapa ulama dan pakar agama memperkirakan durasi puasa mutih yang ideal berada dalam rentang 7 hingga 11 hari sebelum hari pernikahan.

Ada juga yang berpendapat bahwa puasa mutih selama 3 hari sebelum menikah sudah cukup sebagai persiapan spiritual dan membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Hal ini tentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesanggupan masing-masing individu.

BACA JUGA:   Apa Saja yang Menyebabkan Terjadinya Penurunan Traffic di Website?

Tujuan Puasa Mutih Sebelum Menikah

Puasa mutih sebelum menikah memiliki banyak tujuan yang sangat positif. Selain sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, puasa mutih juga bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, memohon pertolongan dan keberkahan Allah SWT, serta meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai persiapan mengarungi bahtera rumah tangga.

Dengan melakukan puasa mutih sebelum menikah, diharapkan calon pengantin dapat memulai kehidupan pernikahan dengan hati yang suci dan jiwa yang tenang. Sehingga, hubungan suami istri yang terjalin dapat didasari oleh cinta, kepercayaan, dan keteguhan dalam menjalani sisa hidup bersama.

Prosedur Puasa Mutih

Meskipun tidak ada aturan yang kaku dalam melakukan puasa mutih sebelum menikah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama menjalankan puasa tersebut. Berikut adalah beberapa prosedur yang disarankan dalam melakukan puasa mutih:

  1. Niat yang Kuat: Sebelum memulai puasa mutih, calon pengantin disarankan untuk membuat niat yang kuat dan tulus di dalam hati. Niat ini akan menjadi pondasi dalam menjalani puasa dengan penuh kesungguhan.

  2. Mengerjakan Ibadah dengan Baik: Selain menahan diri dari makan dan minum, calon pengantin juga disarankan untuk melakukan ibadah lain seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an secara rutin selama melakukan puasa mutih.

  3. Menjaga Pikiran dan Perilaku: Selama menjalani puasa mutih, calon pengantin juga diharapkan untuk menjaga pikiran dan perilaku agar tetap bersih dan jauh dari segala hal yang dapat mendekatkan diri kepada dosa.

  4. Berdoa dan Memohon Ampunan: Selama menjalani puasa mutih, jangan lupa untuk selalu berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT agar diberikan keberkahan dalam pernikahan yang akan dilaksanakan.

Manfaat Puasa Mutih

Puasa mutih sebelum menikah memiliki manfaat yang sangat besar bagi calon pengantin. Beberapa manfaat dari puasa mutih antara lain:

  1. Membersihkan Diri dari Dosa: Dengan menjalani puasa mutih, calon pengantin diharapkan dapat membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga, hati dan jiwa menjadi lebih suci dan tenang.

  2. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan: Puasa mutih juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Dengan menjalani puasa, calon pengantin dapat lebih dekat dengan Sang Pencipta dan memperkuat hubungan spiritualnya.

  3. Memohon Restu dan Keberkahan: Puasa mutih dilakukan juga sebagai bentuk memohon restu dan keberkahan dari Allah SWT untuk pernikahan yang akan dilangsungkan. Dengan memohon restu-Nya, diharapkan segala urusan pernikahan dapat dilancarkan dan diberkahi.

  4. Menjaga Keutuhan Rumah Tangga: Puasa mutih juga dapat menjadi bekal dalam menjaga keutuhan rumah tangga di masa depan. Dengan hati yang suci dan jiwa yang bersih, diharapkan hubungan suami istri dapat berjalan dengan baik dan penuh keberkahan.

BACA JUGA:   Contoh Struktur Organisasi Yayasan Masjid

Kesimpulan

Puasa mutih sebelum menikah merupakan salah satu tradisi yang memiliki manfaat besar bagi calon pengantin. Meskipun tidak ada aturan yang baku terkait dengan durasi puasa mutih, namun idealnya puasa mutih dilakukan selama 7 hingga 11 hari sebelum hari pernikahan. Hal ini bertujuan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, meningkatkan keimanan, serta memohon restu dan keberkahan dari Allah SWT.

Dengan menjalani puasa mutih dengan penuh kesungguhan, diharapkan calon pengantin dapat memulai kehidupan pernikahan dengan hati yang suci, jiwa yang tenang, dan keberkahan dari Allah SWT. Semoga segala persiapan yang dilakukan sebelum menikah dapat menjadi bekal yang baik untuk mengarungi bahtera rumah tangga yang diridhoi oleh Allah SWT.

https://www.youtube.com/watch?v=

Also Read

Bagikan: