Baitul Mal atau rumah zakat adalah istilah yang sudah tidak asing lagi di Indonesia. Banyak orang mengenalnya sebagai lembaga yang memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, tahukah kamu siapa sebenarnya yang mendirikan Baitul Mal?
Sejarah Baitul Mal
Baitul Mal pertama kali didirikan pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab di Kekhalifahan Islam. Khalifah Umar memerintahkan pendirian Baitul Mal untuk menangani masalah kemiskinan dan kesejahteraan sosial di masyarakat. Pada saat itu, Baitul Mal bertindak sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari zakat, infak, dan sedekah, kemudian digunakan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Setelah itu, Baitul Mal diperluas fungsinya dan menjadi lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah. Pada masa-masa selanjutnya, Baitul Mal berkembang dan tersebar ke seluruh penjuru negara Islam.
Di Indonesia, Baitul Mal baru didirikan pada saat pemerintahan Belanda. Pada masa itu, Baitul Mal lebih dikenal sebagai lembaga yang menangani zakat dan wakaf. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, fungsi Baitul Mal semakin bertambah dan banyak membantu masyarakat Indonesia.
Siapa yang Mendirikan Baitul Mal di Indonesia?
Pada awalnya, Baitul Mal di Indonesia didirikan oleh pemerintah Belanda. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, Baitul Mal beralih menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia.
Namun, tidak hanya pemerintah yang berperan dalam mendirikan Baitul Mal di Indonesia. Beberapa organisasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) juga turut mendirikan Baitul Mal di Indonesia.
Salah satu LSM yang turut mendirikan Baitul Mal di Indonesia adalah Muhammadiyah. Muhammadiyah mendirikan Baitul Mal pada tahun 1936 dengan tujuan untuk menangani kebutuhan sosial masyarakat, khususnya di bidang kesehatan.
Selain Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) juga turut mendirikan Baitul Mal di Indonesia. NU mendirikan Baitul Mal pada tahun 1946 dengan tujuan yang sama seperti Muhammadiyah, yaitu untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan dan sosial.
Peran Baitul Mal di Indonesia
Seiring dengan perkembangan zaman, Baitul Mal semakin berkembang dan memainkan peran yang penting dalam pembangunan sosial di Indonesia. Baitul Mal kini tidak hanya mengurus masalah kesehatan dan kesejahteraan sosial, namun juga terlibat dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Baitul Mal juga berperan dalam mengumpulkan dan membantu pendistribusian zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat. Dalam hal ini, Baitul Mal bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan lembaga zakat lainnya.
Kesimpulan
Baitul Mal merupakan lembaga yang sangat penting dalam pembangunan sosial di Indonesia. Meskipun awalnya didirikan oleh pemerintah Belanda, namun sekarang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia dan berbagai organisasi dan LSM. Baitul Mal juga memiliki peran yang penting dalam pengumpulan dan distribusi zakat, infak, dan sedekah. Dengan begitu, kita semua diharapkan dapat ikut membantu dan turut serta dalam membantu masyarakat yang membutuhkan melalui Baitul Mal.